PEMBELAJARAN CAMPURAN TENTANG SIFAT KEPERIODIKAN JARI-JARI ATOM

PEMBELAJARAN CAMPURAN TENTANG SIFAT

 KEPERIODIKAN JARI-JARI ATOM

Oleh : RUJINEM SMAN 1 SRANDAKAN, BANTUL, DIY

Pembelajaran daring yang sudah kita laksanakan selama pandemi  covid-19 membuat rasa jenuh bagi peserta didik dan pendidik. Namun sebagai generasi penerus bangsa tidak boleh terlena dengan keadaan ini. Kita harus selalu mematuhi protokol kesehatan antara lain mencuci tangan dengan masker, menjaga jarak, mengurangi kerumunan dan mobilitas. Walaupun pandemi masih belum usai, pendidikan harus tetap berjalan agar budaya disiplin dan tanggung jawab peserta didik  demi kejayaan bangsa tetap terjaga. Melihat keadaan yang terjadi pada peserta didik yang menginginkan pembelajaran tatap muka namun belum bisa terelaksana, maka sebagai guru saya berupaya menerapkan pembelajaran sinkronus dan asinkronus.

Praktik baik ini saya lakukan pada peserta didik kelas X MIPA semester 1 tahun pelajaran 2020/2021. Pada pembelajaran ini alat dan media  yang digunakan adalah gawai  dapat berupa HP maupun laptop, fasilitas internet, sumber buku dan beberapa aplikasi.  Aplikasi yang saya gunakan adalah  perpaduan antara WhatsApp, google classroom dan google meeting. Hak ini saya lakukan untuk menguji apakah dengan berbagai aplikasi sederhana secara sinkron dan asinkron dapat meningkatkan semangat, karakter dan prestasi belajar peserta didik.

Praktik baik ini pada materi sifat keperiodikan jari-jari atom dalam sistem periodik unsur. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran abad 21 yaitu  discovery learning. Dengan model discovery learning diharapkan pesera didik mempunyai kemampuan 4C (Critical thinking, Collaboration, Comunicatioin dan Creatif  ).`Tujuan yang diharapkan dari pembelajran ini adalah  peserta didik mampu menganalisis sifat keperiodikan jari-jari atiom dalam satu golongan dan satu periode dan membandingkan perbedaan jari-jari atom dalam satu golongan dan satu periode  dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif (kemandirian), kerja sama (gotong royong).

            Pelaksanaan pembelajaran pada bagian pendahuluan dilakukan secara google meeting yang infonya disampaikan melalui grup WA. Pada saat pendahuluan peserta didik diberi bekal religius, motivasi dan penyampaian tujuan dan alur belajar yang dilakukan. Memasuki inti/kegiatan pembelajaran peserta didik diarahkan sesuai RPP yang sudah disusun guru. Peserta didik menyimak stimulus tentang keteraturan alam dan jari-jari atom. Guru memberikan penjelasan secara langsung dengan singkat dan pemantapan pembagian kelompok.yang sudah dimusyawarahkan di grup WA. Guru memberikan kesempatan untuk membuka classroom untuk presensi dan mempelajari materi melalui buku digital  (https://online.fliphtml5.com/ygcmf/zxjj/) dan video rekam layar (https://s.id/FbWKM) yang dibuat guru. Peserta didik diberi kesempatan 30 menit untuk berdiskusi, berkolaborasi dengan teman sekelompoknya untuk menyelesaikan LKPD.

Peserta didik membuka classroom dan berdiskusi melalui grup WA untuk menyelesaikan LKPD yang diberikan pada classroom. Setelah selesai mereka kembali ke google meet dengan link yang diberikan di classroom untuk presentasi hasil diskusi. Dalam presentasi tampak kemandirian, rasa tanggung jawab, keberanian, berpikir kriitis dan komunikasi dengan teman dan guru.  Guru sebagai penuntun dan fasilitator.

Pada bagian akhir peserta didik secara bersama membuat refleksi pembelajaran dan kesimpulan dari ynag sudah dipelajrai. Peserta didik diberi pos tes untuk mengukur kemampuan mereka dalam menerima pelajaran. Saat mengakhiri pelajaran guru memberi pesan untuk tetap semangat belajar pada materi berikutnya, berkarakter baik dan menerapkan profil pelajar Pancasila serta selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut pendapat saya praktik baik dengan menggunakan aplikasi Classroom, google meet dan WA mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, membangaun semangat dan tanggung jawab, kerja sama dengan teman lain untuk menyelesaikan tugas. Dengan google meet, tatap maya bisa sebagai ajang silaturohmi dengan melihat wajah teman dan guru. Penggunaaan aplikasi yang beragam menambah keterampilan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan membuat guru semangat dan memberikan pelajaran yang bermakna. Pencapaian yang diperoleh mencapai 75 % tuntas dari 27 peserta didik dan keaktifan bertambah dibanding dengan hanya menggunakan aplikasi classroom atau WA saja. Ada salah satu video tanggapan peserta didik tentang pembelajaran kimia di SMAN 1 Srandakan oleh Sovia Nurul ‘Aina Kelas X MIPA 1 dengan link berikut : https://s.id/FcgNa.

Kelemahan praktik baik yang saya lakukan adalah ada beberapa peserta didik yang terkendala sinyal dan kehabisan kuota karena penggunaan kuota yang lebih banyak. Selain itu, penggunaan beberapa aplikasi yang bersamaan ada yang mengalami kesulitan, namun dengan pembiasaan akan lebih mudah dan menarik. Dalam melaksanakan praktik baik sebagai guru perlu mencoba dengan berbagai hal untuk memberikan yang terbaik pada peserta didik.