Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Memanfaatkan Portal Rumah Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

dengan Memanfaatkan Portal Rumah Belajar

 

 

 

 

Pendidikan merupakan sarana yang terpenting untuk mendorong perkembangan, kemajuan, dan kesejahteraan  bangsa, sehingga dengan pendidikan yang bermutu akan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan  salah satu tujuan Negara kita yang terdapat dalam pembukaan undang-undang dasartahun 1945 alinea keempat.

Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013, Kurikulum 2013 lebih mengutamakan pada perkembangan sikap (afektif)  peserta didik dan cara penilain Kurikulum 2013 sekarang sudah direvisi lagi. Revisi kurikulum 2013 tidak terlalu signifikan, Sedangkan dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 (K13) edisi revisi, yang dibuat harus muncul empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS sehingga perlu kreatifitas guru dalam meramunya.

Sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan  yang berfungsi untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. dari pendidikan yang diterima anak bangsa di bangku sekolah, akan mampu mengubah pola pikir dan keberhasilan belajarnya untuk menciptakan negara dengan taraf kesejahteraan yang baik dan  perekonomian yang meningkat. Sekolah  merupakan bagian dari rancangan yang dibuat oleh pemeritah dibidang pendidikan dengan landasan operasionalnya adalah kurikulum. dari kurikulum inilah tujuan dari pendidikan bangsa diharapkan dapat tersusun dengan sistematis untuk mencapai tujuan bangsa dan negara Indonesia.

Kelas VIIa merupakan  1 dari 2 kelas VII yang berada di SMPN 2 Karamat, peserta didik di kelas ini terbilang mempunyai karakteristik berbeda-beda sehingga sebagai guru tentu punya kesulitan untuk menerapkan metode maupun model pembelajaran yang tepat yang dapat mendorong motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran, Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).  Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak termotivasi dalam pembelajaran.

Berdasarkan data yang ada hasil belajar peserta didik pada materi sebelumnya belum termasuk kategori memuaskan, yakni  hasil belajar mencapai nilai rata-rata n 58 atau kategori cukup,  salah satu faktor penyebab prestasi belajar peserta didik tidak mengalami peningkatan karena motivasi belajarnya yang masih rendah, hal ini bisa dilihat dari minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran  PPKn yang masih tergolong rendah, ketika pembelajaran sedang berlangsung sebagian peserta didik tidur, adapula yang sibuk sendiri tanpa memperhatikan penjelasan  guru, dan masih ada siswa yang bolos saat jam pelajaran berlangsung  partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang,  hingga menyebabkan proses belajar mengajar tidak kondusif.

 

Untuk menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran  diperlukan model dan metode pembelajaran  yang tepat untuk mendorong motivasi peserta didik, dalam hal ini guru harus berperan aktif untuk mengembangkan kemampuan peserta didik, serta memberikan motivasi dengan melalui berbagai macam media dan alat pembelajaran sebagai contoh LCD karena dengan adanya LCD guru bisa menampilkan video dan gambar untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik.

Model pembelajaran discovery learning (penemuan) dirasakan sangat cocok diterapkan untuk mendorong motivasi peserta didik agar meningkatkan prestasi belajar, model pembelajaran discovery learning  dapat merangsang kreativitas peserta didik, Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif, membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya, dapat juga meningkatkan prestasi belajar peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat termotivasi karena bisa berkreasi, diberikan ruang untuk mengembangkan ide-ide serta pendapat dan memiliki kepercayaan bekerja sama dengan yang lainya, model pembelajaran discovery learning  berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).  hal tersebut merupakan landasan penulis  untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan melalui penerapan model pembelajaran discovery learning.

Pada kegiatan best practice kali ini materi yang dibahas yaitu keberagaman suku dan agama di Indonesia dengan subtema social budaya dan kesenian sebagai penunjang destinasi daerah dengan menggunakan model pembelajaran discoveri learning, metode pembelajaran picture and picture, alat pembelajaran LCD, Laptop, serta bahan yang digunakan adalah kertas karton lem, dan lain-lain, pada kegiatan pendahuluan peserta didik  diberikan motivasi dengan menyajikan gambar dan video tentang keunikan budaya dan kuliner di kabupaten buol yang merupakan bagian dari keberagaman di Indonesia selanjutnya pada kegiatan inti peserta didik mencari informasi tentang keberagaman di Indonesia dengan mengakses salah satunya  fitur rumah belajar yaitu sumber belajar, selanjutnya untuk memberikan evaluasi, peserta didik mengakses bank soal melalui portal rumah belajar.

Penggunaan model pembelajaran discovery learning  dengan memanfaatkan portal rumah belajar pada mata pelajaran PPKn dengan materi keberagaman  di kelas VII SMPN 2 Karamat dapat meningkatkan hasil belajar siswa .