Sikapi AKM dengan Bijak

Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan praktik pembelajaran. a) Kompetensi dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Hal ini diharap dapat mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran. b) Ciri-ciri sekolah yang efektif. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakterisJk esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan kompetensi dan karakter peserta didik (mulai dari ciri pengajaran yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif). Hal ini diharap membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan kebijakan Asesmen Nasional mulai tahun 2021. Kebijakan itu merupakan pengganti Ujian Nasional yang terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2020. Perubahan Ujian Nasional, di mana pada situasi saat ini, materi ujian nasional terlalu padat sehingga siswa dan guru cenderung menguji penguasan konten, bukan kompetensi penalaran. UN menjadi beban siswa, guru dan orangtua karena menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu. UN seharusnya berfungsi untuk pemetaan mutu sistem pendidikan nasional, bukan penilaian siswa. UN hanya menilai aspek kognitif dari hasil belajar, belum menyentuh karakter siswa secara menyeluruh. Arahan kebijakan baru pada tahaun 2020, UN dilaksanakan terakhir kalinya. Pada tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Literasi yaitu kemampuan bernalar tentang dan menggunakan bahasa. Numerasi yaitu kemampuan bernalar menggunakan matematika. Karakter bagi pembelajar misalnya gotong royong, dan kebhinnekaan. Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah. Tujuan asesmen nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan dan sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.

Apa yang Diukur? 1) Asesmen Kompetensi Minimum, meliputi a) Literasi Membaca. Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. b) Numerasi. Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matemaJka untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. 2) Survey Karakter. Karakter: Profil pelajar Pancasila. Beriman, bertakwa, berakhlak mulia Bernalar kritis Mandiri Kreatif Bergotong royong Berkebhinekaan global. 3) Survey Lingkungan Belajar: Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan. a) Iklim keamanan sekolah: Keamanan dan well being siswa, Sikap dan keyakinan guru, Kebijakan & program sekolah. b) Iklim kebhinekaan sekolah: Praktik multikultural di kelas, Sikap dan keyakinan guru dan juga kepala sekolah, Kebijakan dan program sekolah c) Indeks Sosial Ekonomi: Pendidikan orang tua, Profesi orang tua, Fasiilitas belajar di rumah, d) Kualitas Pembelajaran: Manajemen kelas, Dukungan afektif, Aktivasi kognitif, e) Pengembangan Guru: Refeksi dan perbaikan pembelajaran, Dukungan untuk refleksi guru