Belajar di Rumah dengan Rumah Belajar dan TVRI

Program Belajar dari Rumah memanfaatkan Rumah Belajar dan TVRI yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah alternatif sumber ajar selama pandemi Covid-19. Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.

Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini. Rumah Belajar dan TVRI adalah pilihan kami karena gratis. Pembelajaran online merupakan bentuk pembelajaran atai pelatihan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet. Adanya bantuan kuota data dari Pusdatin memungkinkan kami melakukan pemmbelajaran online lebih leluasa. Pembelajaran online menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi. Pembelajaran online merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung dari sumber daya manusianya.

Keuntungan penggunaan pembelajaran online adalah pembelajaran bersifat mandiri dan interaktivitas yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberikan lebih banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga memberikan kemudahan menyampaikan, memperbarui isi, mengunduh, para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada forum diskusi, memakai ruang chat, hingga linkvideoconference untuk berkomunikasi langsung.

Pembelajaran yang dilasanakan di SMP Negeri 21 surabaya juga menggunakan pembelajaran daring jarak jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan Zoom. Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya. Tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik.

Rumah Belajar dengan berbagai fitur yang ada, memudahkan siswa maupun guru dalam memeroleh sumber belajar selain lewat buku. Keberadaan Rumah Belajar diharapkan mampu memenuhi kebutuhan untuk pembelajaran. Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, Rumah Belajar sangat mudah diakses. Begitu di-klik, langsung muncul halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok materi belajar. Pada menu Fitur Utama terdapat empat konten, yaitu Sumber Belajar, Kelas Maya, Laboratorium Maya, dan Bank Soal. Sedangkan pada menu Fitur Pendukung terdapat enam konten, yaitu Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Edugame.

Tanpa sambungan internet di kelas pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap dapat dilaksanakan. Caranya, pendidik mengunduh materi terlebih dulu melalui gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil undungan itu disimpan dalam alat penyimpan data, sepertiflashdisk/USB, atau compact disc (CD). Dalam kelas, materi tersebut ditayangkan dengan proyektor LCD secara luring (offline). Dengan cara demikian itu, kelas yang tidak terakses internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar.

Implementasi pembelajaran dengan Rumah Belajar maupun TVRI saat belajar di rumah perlu dirancang dengan matang. Saya memilih video dari Rumah Belajar, dan juga tayangan dari TVRI. Saya mendesain RPP berbasis flipped classroom, dan selanjutnya membagikan link video dari Rumah Belajar atau siaran TVRI kepada wali murid memalui grup whats app orang tua.

Adanya bantuan kuota belajar memungkinkan guru dan siswa dapat melakukan pembelajaran tatap muka seperti layaknya belum pandemi, hanya saja, bedanya adalah pembelajaran dilakukan dengan tatap maya. Saat pembelajaran berlangsung menggunakan zoom, guru membuka pembelajaran yang meliputi salam, apersepsi, absensi dan menyanyikan lagu nasional. Setelah itu guru membuka diskusi  mereka mulai berdiskusi, bertukar pengetahuan, menyelesaikan masalah, dengan bantuan peserta didik lain maupun pendidik, melatih peserta didik mengembangkan kefasihan prosedural jika diperlukan, inspirasi dan membantu mereka dengan proyek-proyek yang menantang dengan memberikan kontrol belajar yang lebih besar.

Pembelajaran daring disambut lebih baik setelah ada bantuan kuota data, baik oleh siswa maupun wali murid. Masalahnya hanya ada sebagian wali murid yang menganggap bahwa pembelajaran daring ini merepotkan karena melibatkan orang tua dalam keterseduiaan piranti pembelajaran dibanding dengan pembelajaran konvensional. Kendala lain yang dihadapi adalah buruknya koneksi internet di daerah tempat tinggal siswa, dan ketersediaan perangkat pembelajaran. Bantuan kuota data mengurangi kekawatiran orang tua yang menganggap relatif lebih baik pada proses pembelajaran tatap muka secara langsung didalam kelas. Bagaimanapun, Jika ada kemauan pasti ada jalan.

Penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara penyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas. Pelaksanaan pembelajaran daring membutuhkan adanya fasilitas sebagai penunjang, yaitu seperti smartphone, laptop, ataupun tablet yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dimanapun dan kapanpun. Perkembangan teknologi informasi memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam setiap bidang. Salah satunya ialah perubahan pada bidang pendidikan. Teknologi dapat dimanfaatkan dalam kegiatan proses belajar mengajar, yang dapat dikatakan merupakan pergantian dari cara konvensional menjadi ke modern. Adanya teknologi memberikan banyak pengaruh positif terhadap pembelajaran. Internet telah dipadukan menjadi sebuah alat yang digunakan untuk melengkapi aktivitas pembelajaran. Asal ada kemauan, pembelajaran berbasis internet tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. If there is a will, there is a way. Tetap semangat.