Impian Seorang Sahabat Rumah Belajar di Daerah 3T

Hidup dirantau demi menjalankan tugas di daerah 3T bukanlah hal yang mudah. Jauh dari keramaian kota, akses internet terbatas, bahkan jaringan telepon yang kadang tidak ada, listrik yang sering padam karena menunggu giliran untuk berbagi dengan desa lain, ketersediaan air bersih yang hanya bergantung pada sungai, belum lagi perjalanan menuju ke daerah ini harus menempuh waktu kurang lebih 8 jam dari ibu kota Provinsi Maluku Utara. Selain waktu yang begitu lama, akses medan menuju daerah ini sangatlah sulit harus melewati jalan dengan bebatuan terjal dan sungai yang dihubungkan dengan jembatan yang kondisinya sudah tidak layak dilewati, selain itu kondisi sepanjang badan jalan yang belum diaspal, sehingga pinggiran badan jalan ditumbuhi rumput yang sudah mulai meninggi dan menutupi badan jalan namun inilah satu-satunya akses yang dilewati untuk menuju desa dimana saya bertugas.

Disamping itu, tidaklah mudah bagi saya yang harus meninggalkan keluarga demi sebuah pengabdian tugas. Namun semua hal tersebut tidaklah menyurutkan bahkan memadamkan semangat saya untuk tetap mengabdi di daerah 3T karena menurut saya, anak-anak Indonesia dimanapun berada harus tetap mendapatkan pendidikan apapun kondisinya itu bukan sebuah alasan untuk tidak bersekolah, bahkan anak-anak yang berada di derah 3T. Saya adalah milik negara. separuh dari hidup saya adalah milik negara. Negara memberikan kepercayaan kepada saya untuk mencerdaskan anak-anak pelosok daerah 3T diwilayah kecamatan Wasile Utara Kabupaten Halmahera Timur dan ini merupakan penghargaan dan kebanggan tersendiri untuk saya dan juga keluarga.

Pengalaman sebagai guru yang mengabdi di daerah 3T, sudah tentu memahami bagaimana keterbatasan yang dimiliki baik dari segi sarana/prasarana sekolah maupun keadaan lokasi tugas yang terisolir jauh dari kelayakkan teknologi informasi dan komunikasi. Namun dengan segala keterbatasan yang ada, tidaklah menyurutkan semangat saya untuk terus mengabdi dan berbagi bersama peserta didik dan rekan-rekan guru. Sebagai guru 3T, saya memiliki keinginan besar agar setiap anak yang ada di daerah 3T harus tetap mendapatkan layanan pendidikan yang setara dengan anak-anak yang ada di kota pada umumnya. Mereka adalah generasi-generasi penerus negeri ini yang suatu saat harus mengembangkan dan memajukan daerahnya.

Sebagai Sahabat Rumah Belajar 2020 yang mewakili Halmahera Timur, saya memiliki impian besar untuk dapat berkonstribusi dalam memajukan pendidikan di Maluku Utara, dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar sebagai solusi pembelajaran alternatif pada sekolah daerah 3T agar seluruh peserta didik yang berada di berbagai pelosok Maluku Utara tetap mendapatkan layanan pendidikan berbasis TIK di tengah keterbatasan.