Petualangan Si Rumbel ( Pelajaran TIK masih diperlukan???)

Pada hari ini Si Rumbel melaksanakan pembelajaran di kelas Maya ( https://belajar.kemdikbud.go.id/KelasMaya/) untuk 3 kelas berturut-turut yaitu 7F, 7G dan 7H yang dikuti oleh 108 orang siswa. Setelah pada pertemuan sebelumnnya seluruh siswa sudah tergabung pada kelasnya masing-masing untuk topik Objek IPA dan Pengamatannya, Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membaca modul, memdownloud tugas dan menguploud tugas. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Setelah menyaksikan video pembelajaran yang telah ada di modul maka setiap kelompok mendownloud lembar diskusi yang selanjutnya harus dikerjakan secara berkelompok. Lembar diskusi yang disiapkan dalam bentuk Microsoft word. Pada saat mengerjakan tugas tersebut, Si Rumbel harus membimbing siswa secara berganti-gantian dari kelompok satu ke kelompok yang lain. Pada saat itu Si Rumbel baru tahu bahwa banyak siswa yang belum bisa membuat tugas dalam bentuk Microsoft word seperti yang diharapkan. Sehingga beberapa siswa yang kemampuan TIK yang baik diminta untuk membantu teman mereka sampai dapat menyimpan file dengan nama kelompok mereka. Ketika Si Rumbel bertannya : Apakah kalian pernah menggunakan computer?. Mereka menjawab : tidak pernah pak. Ini adalah salah satu tantangan bagi Si Rumbel agar mereka dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Mungkin bisa dimaklumi karena pada Kurikulum 2013 memang tidak ada lagi pelajaran TIK bagi siswa. TIK pada kurikulum 2013 terintegrasi dalam setiap mata pelajaran. Guru diharapkan dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, jadi TIK tidak diajarkan secara langsung pada siswa. Berdasarkan pengalaman sederhana tersebut Si Rumbel berpikir bahwa dalam rangka pendukung pembelajaran abad 21, maka pelajaran TIK dirasa perlu untuk diajarkan kepada siswa seperti pada kurikulum 2006. Pada kurikulum 2006 TIK menjadi suatu pelajaran bagi siswa yang salah satu materinya untuk jenjang SMP saat itu antara lain Microsoft word, Microsoft excel, Microsoft power point dan pengenalan Internet. Siswa dapat memanfaatkan komputer di sekolah walaupun mereka tidak memiliki komputer di rumah. Siswa perlu dilakuan pembimbingan dalam rangka meningkatkan kompetensi TIK mereka. TIK memiliki potensi yang sangat besar sabagai sarana atau alat untuk membangun keterampilan abad 21 diantaranya keterampilan melek teknologi, informasi dan komunikasi, keterampilan berpikir kritis dan sistemik, keterampilan memcahkan masalah, keterampilan berkomunikasi secara efktif dan keterampilan berkolaborasi. Kemajuan TIK telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan komptensi TIK pada siswanya misalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis TIK. Setelah rangakaian proses pembelajaran dilakukan, setiap siswa diminta untuk menguploud tugas mereka menggunakan akun mereka mereka masing-masing dan proses ini berjalan dengan baik. Si Rumbel menugaskan mereka untuk belajar di rumah belajar ( https://belajar.kemdikbud.go.id) agar dapat mengerjakan quiz dan latihan soal yang telah disiapkan. Mari kita manfaatkan TIK dengan mengunakan rumah belajar : Belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja