Kelas Maya Kelasnya Generasi Milenial Indonesia

 

Siswa Mengakses Kelas Maya (Dok. Cecep Gaos)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak lagi berjalan di atas deret hitung, ia berlari cepat kadang melompat berdasarkan deret ukur, yang sering kali tidak bisa kita ukur dan tutur. Perubahannya kadang tidak bisa kita prediksi, pun kecepatannya kadang tidak bisa kita amati. Begitulah, saking cepatnya. Itulah setidaknya gambaran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang bisa penulis gambarkan.

Para digital natives, atau lebih kita kenal dengan sebutan generasi milenial, yang hidup di zaman dimana teknologi digital sudah memapar mereka sedemikian rupa dari semenjak kelahirannya, cenderung kurang menyukai hal-hal yang bersifat konvensional atau tradisional. Sebagai contoh, mereka kurang menyukai atau bahkan tidak mengenal permainan-permainan konvensional atau tradisional. Mereka lebih mengenal dan menyukai permainan-permainan digital dan/atau online.

Dengan demikian, untuk mengantisipasi kecenderungan ini, dunia pendidikan harus mencari solusi agar para generasi milenial ini tidak hilang gairahnya dalam belajar di sekolah. Dunia pendidikan harus menset dan men-adjust lingkungan belajarnya dengan dunia mereka. Dunia mereka adalah dunia milenial, dunia yang di dalamnya tumbuh dan berkembang pesat teknologi-teknologi digital.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pustekkom (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan) telah memberikan alternatif dan solusi untuk memfasilitasi para generasi milenial ini dengan portal-portal belajar online. Sebagai contoh, dalam hal ini Pustekkom telah mengembangkan sebuah portal belajar online yang diberi nama Rumah Belajar.

Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran berbasis TIK online yang di dalamnya berisi berbagai macam fitur utama, seperti Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Untuk mengetahui lebih jauh seperti apa portal Rumah Belajar bisa di lihat DISINI. Fitur yang disebutkan terakhir, yaitu Kelas Maya, menurut penulis sangat menarik untuk di eksplorasi dan dikembangkan lebih jauh.

Kelas Maya, sebagai salah satu fitur utama di Rumah Belajar yang dikembangkan Kemendikbud, memberikan alternatif lain kepada para guru dan peserta didik dalam menjalankan proses pembelajaran di kelas. Kelas Maya layaknya sebuah kelas konvensional, di dalamnya terdapat banyak hal atau perangkat yang memungkinkan seorang guru dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik dan memungkinkan peserta didik memenuhi kewajiban belajarnya dengan baik pula, namun tentu saja dikemas dalam bentuk digital online. Untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat fitur Kelas Maya dapat di akses DISINI.

Jika guru ingin membuat kelas online di Kelas Maya ini, pertama kali yang harus dilakukan adalah pihak penyelenggara pendidikan (baca: sekolah) harus mendaftarkan atau membuat akun penyelenggara terlebih dahulu di Kelas Maya ini.

Setelah sekolahnya terdaftar atau mempunyai akun di Kelas Maya, para guru di sekolah tersebut kemudian membuat akun guru atau mendaftarkan dirinya masing-masing dan membuka atau membuat kelas mereka berdasarkan mata pelajaran yang mereka ampu.

Akun Guru di Kelas Maya (Dok. Cecep Gaos)

Kemudian, setelah setiap guru mempunyai kelas mayanya masing-masing, para siswa membuat akun siswa masing-masing untuk kemudian bisa masuk ke kelas maya yang sudah dibuat oleh guru mereka masing-masing berdasarkan mata pelajarannya.

Siswa Membuat Akun di Kelas Maya (Dok. Cecep Gaos)

Itulah sekilas dan secara umum penjelasan mengenai alur yang harus dilakukan oleh sekolah atau guru jika ingin menerapkan Kelas Maya di sekolahnya. Lebih detail tentang Kelas Maya dapat dibaca DISINI.

Kelas Maya didesain dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran online, yaitu mengutamakan fleksibilitas, memanfaatkan perangkat yang sudah ada dan dimiliki siswa, aktivitas siswa tersimpan dalam arsip, memanfaatkan pengelolaan kelas, memberikan kesempatan untuk berkomunikasi banyak arah, siswa belajar sesuai kemampuan dan kecepatan masing-masing, dan guru dapat mengontrol aktivitas siswa meskipun tidak di tempat yang sama (Pustekkom, 2018).

Oleh karena itu, sesuai dengan karakteristiknya tersebut, Kelas Maya memungkinkan guru dan siswa melaksanakan proses pembelajaran online dengan baik dan berinteraksi secara fleksibel tanpa dibatasi oleh sekat-sekat keras dinding ruang kelas. Selain itu, guru bisa memberikan materi ajarnya secara lebih bervariasi dan luas. Pun siswa dapat mengeksplorasi materi ajar yang diberikan oleh guru secara lebih luas tidak dibatasi oleh lembaran-lembaran kertas buku yang terbatas. Mereka bisa menjelajah dunia maya untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tambahan secara lebih luas tentang suatu topik atau materi pembelajaran.

Dengan demikian, Kelas Maya diharapkan dapat menjawab segala tantangan dan tuntutan abad 21 dan sekaligus menjadi tempat belajar yang nyaman dan menarik bagi para generasi milenial Indonesia. Sehingga pada akhirnya generasi emas bangsa dapat benar-benar terwujud di tahun 2045. []

 

#CG @Karawang, 20-09-2018  

 

#cecepgaos #dutarumahbelajar2018 #pembatik2018jawabarat #dutarumahbelajarjawabarat2018 #pembatiklevel3jawabarat2018 #pustekkom #kemdikbud #literasidigital