SAYA setelah mengenal Rumah Belajar

Halo, nama saya Rahmawati Theofani Diamanti, S.Pd. biasa dipanggil Fani. Saya adalah seorang guru IPA di SMP Negeri 1 Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO).

Pertama kali saya mengenal tentang Rumah Belajar adalah lewat Status Facebook yang diunggah senior saya waktu kuliah, kak Stela Tololiu yang adalah Duta Rumah Belajar Sulawesi Utara 2017. Sejujurnya pertama kali saya tertarik pada “Duta Rumah Belajar”. Dari status kak Stela, saya bisa melihat pengalaman yang beliau dapatkan sampai ke Jakarta dengan menjadi Duta Rumah Belajar.

Berdasarkan pengalaman sewaktu kuliah, Kak Stela juga pernah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina dan jadi pemenang sehingga mewakili Sulawesi Utara untuk mengikuti lomba tingkat Nasional di Jakarta, dan tahun berikutnya saya yang jadi pemenang dan mewakili provinsi ke tingkat Nasional. Jadi saya berpikir, mungkin saya bisa mengulang waktu semasa kuliah dulu (hehehehe). Tapi, setelah saya mengenal Rumah Belajar, Saya merasa seperti mendapatkan harta karun (cieee). Setelah saya berdiskusi dengan kak Stela, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar level 1.

Pada level 1, saya mengajak teman-teman guru saya dan yang tertarik untuk mengikuti tes tersebut hanya 1 orang, karena sejujurnya banyak teman-teman guru yang belum mengenal tentang Rumah Belajar. Dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian, saya membaca modul yang disediakan dan semakin banyak yang saya tahu mengenai dunia Internet. Saya dan teman saya mengikuti tes level 1 bersama-sama dan puji Tuhan kami berdua lulus dan masuk ke level 2. Salah satu keuntungan mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar adalah semua peserta yang lolos ke level 2 akan mendapatkan sertifikat level 1 dari kementerian loh. Sertifikat tersebut sudah diserahkan kepada kami peserta yang lolos ke level 2 melalui kak Stela.

Pada level 2, kami mendapatkan tugas yang lebih menantang, yaitu membuat RPP terintegrasi TIK dan video pembelajaran berdasarkan RPP tersebut. Pada waktu itu, sekolah kami sibuk dengan persiapan USBN dan UNBK dan saya serta teman saya adalah panitianya, sehingga teman saya menyerah untuk membuat tugas tersebut. Saya pun hampir menyerah, namun ketika saya melihat lagi dan lagi postingan yang menyemangati dari kak Stela, saya pun berusaha membuatnya di hari-hari terakhir deadline. Di malam sebelum Deadline, saya sedang mengedit video yang saya buat dengan menggunakan aplikasi vivavideo dan hasilnya masih ada watermarknya, dan juga pilihan editannya sedikit. Kemudian saya bertanya kepada kak Stela, dan beliau mengusulkan untuk menggunakan Kinemaster dalam mengedit video. Ketika saya selesai mengedit video dengan Kinemaster, hasilnya sungguh memuaskan, saya jadi merasa seperti seorang editor film ternama (hahaha). Tapi terima kasih Kak Stela dan Rumah Belajar, saya menjadi lebih banyak tahu dari yang sebelumnya. Sekali lagi, saya lolos dan masuk ke level 3.

Level 3 adalah level tatap muka dan berlokasi di Kota Manado, yang jika dari daerah pengabdian saya, harus menempuh 4 jam di atas kapal untuk sampai ke tempat tersebut. Pada level 3 ini, kami lebih dibekali tentang pembuatan video pembelajaran dan fitur-fitur Rumah Belajar terlebih khusus fitur Kelas Maya. Di kesempatan itu, saya diajar untuk lebih menguasai lagi aplikasi Kinemaster dalam pembuatan video pembelajaran juga penggunaan Kelas Maya.

Menurut saya Rumah Belajar seperti harta karun bagi guru apalagi yang bertugas di daerah kepulauan seperti saya. Rumah belajar membantu saya dalam proses pembelajaran juga membantu dalam membuat RPP dan bahan ajar berbasis IT. Siswa-siswa pun terbantu dengan latihan soal dan melihat luar angkasa lewat fitur Wahana Jelajah Angkasa, karena di sekolah kami belum memiliki peralatan laboratorium yang lengkap sehingga materi luar angkasa yang diajarkan kepada siswa hanyalah bersifat teori saja. Namun setelah mengenal Rumah Belajar, Saya terbantukan dengan fitur-fitur Rumah Belajar.

Sekali lagi terima kasih kepada Pustekkom, para Narasumber dan Duta Rumah Belajar Sulawesi Utara 2017, kak Stela Tololiu yang telah membimbing saya yang dulu ke saya yang sekarang yaitu saya yang sudah lebih banyak mengetahui tentang dunia pendidikan berbasis teknologi.