Sebagai sekolah yang baru membuka pembelajaran di tahun pelajaran ini, SMAIT Permata Bunda Bandarlampung menunjukkan kesiapannya untuk berinovasi dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari semangat dan kemauan yang tinggi dari ustadz-ustadzah saat saya berkesempatan untuk berdiskusi dan sharing di ruang guru SMAIT Permata Bunda, pada Kamis (12/09/2019).
Pada kesempatan tersebut, saya bersama 4 staf pengajar berdiskusi tentang bagaimana menerapkan TIK ke dalam pembelajaran dan tentu saja dengan memanfaatkan fitur-fitur dari Rumah Belajar. Tampak sekali antusias para peserta untuk menerapkan setiap fitur di dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas.
Selain itu, kami juga melakukan sharing bagaimana pemanfaatan QR code dan Kahoot untuk membuat pembelajaran lebih efektif dan efesien dan tetap menyenangkan.
Sekolah yang baru didirikan, jumlah siswa yang relatif sedikit, justru membuat semangat ustadz-ustadzah tersebut untuk siap melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan TIK. Bahkan dalam sesi diskusi, kami bersama-sama membhasa tentang pro-kontra tentang aturan melarang siswa membawa handphone/gadget ke sekolah. Hingga kami mendapatkan kesimpulan bahwa kebijakan sekolah harus mendukung terciptanya literasi TIK di dalam sekolah.
SMAIT Permata Bunda menunjukkan bahwa sekolah baru harus siap berinovasi. Semoga semangat seperti ini juga tertular kepada sekolah-sekolah lain.
