Pelatihan Rumah Belajar dan Radio Edukasi bagi Guru TK di Medan

Pelatihan pemanfaatan Rumah Belajar yang beralamat di belajar.kemdikbud.go.id dan Radio Edukasi dilakukan di Kota Medan bagi 60 guru TK. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan. Rumah Belajar selain bisa dimanfaatkan dari web juga tersedia di playstore.

Pendidik haruslah berubah mengikuti zaman. Generasi Z yang guru hadapi saat ini adalah generasi digital yang tidak bisa lepas dengan gadgetnya. Melarang menggunakan android bukanlah suatu hal yang seratus persen baik, karena android adalah zaman mereka. Oleh karena itu Pustekkom Kemdikbud mengeluarkan aplikasi sebagai jalan alternatif buat para pendidik kepada peserta didik yaitu portal Rumah Belajar yang bisa diakses dimana saja, kapan saja , dengan siapa saja.

Guru sebagai pengasuh, pendamping dan orang tua anak- anak disekolah haruslah mampu mengkuti perkembangan anak- anak baik pola asuh maupun cara menyampaikan pembelajaran. Anak- anak generasi Z yang sudah sangat akbrab dengan internet tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya yang bisa datang, duduk, diam, dan memperhatikan penjelasan guru. Guru bukan lagi menjadi satu- satunya sumber informasi dan pusat perhatian mereka. Sehingga keterampilan dan kemampuan guru dalam mengelola kelas dan menggunakan teknologi mutkak dibutukan. Guru harus mampu menyajikan pembelajaran yang menyita perhatian mereka mengakomodasi energi dan rasa ingin tau yang cukup besar.

Salah satu media pembelajaran yang sesaui untuk PAUD adalah media audio, karena media ini harganya murah, portable, dapat diputar ulang, dapt digunakan bersama-sama, dan dapat merangsang partisipasi aktif pendengar.

Sahabat Rumah Belajar IGTKI Rosleiner  pada tanggal 6 Agustus melakukan sosialisasi pemanfaatan Rumah Belajar bagi 60 guru PAUD yang tersebar di Kota Medan. Lokasi kegiatan ini di TK Sutoyo. Kegiatan dibuka oleh Ketua IGTKI Medan Ibu Sonimah, S.Pd., M.H.

Rosleiner menjelaskan bahwa Guru PAUD dapat memanfaatkan Rumah Belajar dalam Pembelajaran. Rumah Belajar memberikan layanan ketersediaan sumber media pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk buku digital. Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif. Misalnya fitur Peta Budaya, disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia sehingga peserta didik dapat lebih mengetahui dan menghargai keragaman adat istiadat/budaya. Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa. Selanjutnya, Bank Soal, berisi kumpulan soal-soal latihan/tes. Juga Karya Guru dan Karya Komunitas, memberi kesempatan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Di sini pendidik bisa berbagi informasi/ ilmu dengan yang lain. Fitur yang lain, yakni Kelas Maya, memberi layanan pendidik dan peserta didik menyelenggarakan kegiatan e-learning atau pembelajaran secara daring (online) kapan saja dan di mana saja. Fitur itu memfasilitasi pembelajaran daring antara pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja. Baik pada saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah (sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik), asalkan guru dan siswa memiliki koneksi internet dan perangkat gawai seperti komputer/laptop/ notebook. Adapun Laboratorium Maya dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna

Selain Rumah Belajar, Rosleiner juga menjelaskan tentang produk Radio Edukasi. Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) sebagai UPT Pustekkom adalah salah satu pengembang media pembelajaran berbasis audio. Dalam mengemban tugas dan fungsinya, BPMRPK telah mengembangkan berbagai model dan format media audio pembelajaran untuk PAUD. Berkaitan dengan pemanfaatan media audio pembelajaran untuk PAUD, maka diperlukan adanya fasilitasi dengan bentuk kegiatan berupa bimbingan teknis untuk pendidik anak usia dini.