Membangun Guru Kreatif

Waitlem, M.Pd
Pengawas SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sekbid Komunikasi dan Informasi PGRI Kabupaten Solok,
Sumatera Barat

Berbicara tentang guru tidak pernah ada akhirnya. Ini memperlihatkan jika guru memiliki posisi penting dalam kemajuan bangsa ini. Guru bukan saja sebagai pengajar, pendidik dan pelatih, guru juga menjadi pengawal peradaban bangsa, penjaga karakter. Guru adalah sosok yang sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai tantangan. Karena itu, ketika siswa gagal, kualitas pendidikan jatuh, guru menjadi orang pertama yang dijadikan sasaran tembak. Ketika siswa berhasil, prestasi berhasil ditorehkan, guru jangan berharap akan mendapatkan pujian. Kesabaran dan ketabahan guru diuji sepanjang masa.

Tuntutan agar guru melakukan berbagai pembaharuan, inovasi dan langkah maju tidak pernah berhenti. Dunia membutuhkan guru-guru yang kreatif, guru yang ‘gelisah’ untuk melakukan terobosan. Guru menjadi merasa bersalah jika tidak mampu melakukan langkah maju. Guru akan gelisah jika hari ini sama saja dengan hari kemarin. Guru akan resah jika tidak ada gagasan perubahan untuk esok hari. Inilah guru kreatif, guru yang tiada henti melakukan kreasi untuk kemajuan dirinya dan peserta didiknya.

Hasamah (2011) dalam bukunya Teacherpreneur Jurus Cerdas Menjadi Guru Makmur & Banyak Penghasilan menjelaskan ciri manusia kreatif, di antaranya: selalu berusaha lebih baik,  mencoba kemustahilan, melihat kesalahan sebagai peluang, meninjau dunia luar, berani berpikir beda, terbuka terhadap pikiran baru, mempunyai kebiasaan bertindak, mudah menerima perubahan. Jika dirinci, ciri manusia kreatif tentu akan lebih panjang lagi. Ciri inilah yang diharapkan oleh guru, agar mereka bisa memenuhi harapan berbagai pihak.

Bangsa ini menaruh harapan besar kepada guru. Sekalipun ada yang meremehkan profesi guru, tetapi yakinlah guru tetap berada di tempat yang mulia, tinggi dan didambakan banyak orang. Akhir-akhir ini guru menjadi profesi yang diburu oleh kaula muda. Kalau dahulu ada yang berpikir menjadi guru karena terpaksa, tidak ada pekerjaan lain, atau daripada tidak bekerja, kini guru diburu karena posisinya yang semakin kuat, menjadi pilihan utama dan dikategorikan sebagai tenaga kerja fungsional dan profesional.

Kini dikembalikan kepada guru itu sendiri, apakah mau mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau sudah merasa puas dengan apa yang dimiliki. Ketika rasa puas mengalir dalam diri, rasa nyaman sudah terpagar rapi, saat itulah guru sudah mati, tidak ada lagi kreativitas, tidak ada lagi motivasi untuk berubah, sudah hilang inovasi, sementara ilmu pengetahuan dan teknologi terus berlari. Guru harus terus melangkah, mencari yang baru, menggali yang tersembunyi, agar kreativitas itu tetap berjalan. Guru kreatif tidak akan pernah berhenti sebelum mati. Bahkan kematian sekalipun tidak mampu menguburkan nama guru yang kreatif. Ia akan tetap dikenang dan dipuja, sekalipun ia telah tiada.

Jika guru menerima apa adanya, tidak ada usaha untuk lebih baik, berarti guru tidak kreatif. Guru kreatif senantiasa untuk berusaha lebih baik, tidak mengenal putus asa. Jika hari ini pembelajaran yang dikelolanya belum memuaskan peserta didik, ia berontak, ingin melakukan perubahan, ingin menemukan cara baru untuk mengajar, untuk menyenangkan peserta didiknya. Tidak ada kata menyerah untuk mencari yang terbaik. Kerja keras, tanpa kenal lelah dan selalu menggalinya dari berbagai sumber selalu dilakukan. Guru kreatif seperti ini tentu sangat disukai karena kehidupannya yang dinamis.

Guru kreatif memiliki tekad untuk mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mengubah kemustahilan menjadi kenyataan. Guru harus menyadari jika dirinya adalah apa yang dia pikirkan. Jika guru berpikir mungkin, maka ia akan terwujud. Sebaliknya jika guru berpikir tidak mampu, maka pekerjaan ringan sekalipun tidak akan bisa diselesaikan. Karena itu, guru perlu menumbuhkembangkan pikiran dan gagasannya secara positif, optimistis dan jangan biarkan pikiran negatif menggerogoti diri guru. Mengubah kemustahilan bukannya tidak bisa dilakukan. Guru kreatif memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Tidak salah jika dikatakan guru kreatif selalu kelebihan satu cara untuk menyelesaikan persoalan. Karena itulah di tangan guru kreatif, persoalan berat sekalipun terasa ringan.

Guru kreatif bukannya tidak pernah berbuat salah, tetapi kesalahan yang dibuat tidak membuatnya putus asa, tetapi ia belajar dari kesalahan. Pengalaman adalah guru terbaik. Karena itu ketika ia melakukan kesalahan, ia justru melihat ini sebuah peluang baru. Kesalahan tidak membuatnya berhenti berbuat. Bangkit tiga kali saat jatuh dua kali. Berbuat kebaikan berkali-kali untuk satu kesalahan yang dilakukannya. Ia tidak pernah menyesali telah melakukan kesalahan. Karena akan lebih salah lagi jika tidak berbuat sama sekali.

Kesalahan bisa saja terjadi pada setiap orang. Yang diperlukan adalah kesadaran bahwa kita telah berbuat salah, sehingga ada upaya untuk memperbaikinya. Usaha untuk memperbaiki kesalahan bisa saja dilakukan dengan kembali belajar, menimba pengalaman dari orang lain, meninjau dunia luar, dunia di luar dirinya sendiri. Ini bisa dilakukan dengan berdiskusi dengan teman sejawat, berbagi pengalaman dengan pekerja di bidang  lain, belajar kepada tokoh yang sudah banyak makan asam garam kehidupan. Bisa juga dengan menggalinya dari buku, majalah, media cetak, atau berburu pengetahuan melalui dunia maya. Dunia begitu luas, selalu banyak jalan keluar yang bisa ditempuh. Inilah guru kreatif, guru yang menyadari jika di luar ternyata terhampar pengetahuan dan keterampilan yang tidak dan tiada terbatas. Karena itu guru kreatif senantiasa berusaha meninjau ke luar. Karena tiada batas untuk menuntut ilmu.

Guru kreatif juga harus berani berpikir beda daripada yang lain. Berbikir berbeda bukan berarti keluar dari koridor, tetapi selalu ada gagasan dan pikiran yang ‘luar biasa’ dalam menyelesaikan satu persoalan. Bahkan kadangkala bisa menyelesaikan berbagai persoalan hanya dengan satu jalan keluar. Bisa jadi orang lain memandangnya aneh dan tidak masuk akal, tetapi guru kreatif sudah menduga pikiran tersebut. Guru kreatif selalu mampu melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh yang lain.

Kemampuan untuk melihat sesuatu yang baru ini tidak akan bisa dilakukan oleh setiap orang atau oleh setiap guru. Hanya orang-orang yang kreatiflah yang mampu melihat sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang baru, atau sesuatu yang bernilai. Hal ini akan bisa terwujud ketika guru mau membuka wawasan, membuka mata dan hati lebar-lebar untuk menerima sesuatu yang baru.

Bukankah ilmu selalu berkembang. Teknologi terus bergerak maju. Jika guru diam, tidak mengikuti perkembangan, ilmunya akan statis, tetap, tidak bergerak. Pada akhirnya guru akan tertinggal jauh. Yang lain akan terus berjalan, bahkan berlari dengan kencang. Karena itu, marilah menjadi guru kreatif agar dicintai murid sampai mati. Sesungguhnya guru kreatif tidak pernah mati, sekalipun ia sudah meninggal dunia sekalipun.