PemBaTIK yang Menarik

Penulis: Salma Nabila, guru SD Muhammadiyah 10 Surabaya

Program PemBaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) yang diselenggarakan oleh Pustekkom Kemendikbud, saya ikuti dengan terlebih dahulu mendaftar di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id pada tanggal 14 April 2019. Beberapa teman guru SD Muhammadiyah 10 Surabaya juga mengikuti kegiatan tersebut. Pendaftaran PemBaTIK ditutup pada tanggal 18 April 2019. Program ini sangat menarik bagi saya untuk mengikuti kegiatan PemBaTIK.

PemBaTIK itu menarik sekali level pertama. Bimtek daring level pertama (Literasi TIK) merupakan tahapan pertama dalam pelaksanaan pemilihan Duta Rumah Belajar melalui program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK). Literasi teknologi merupakan tahapan mendasar yang akan mendorong dan memfasilitasi peserta menggunakan teknologi baru. Tahapan ini fokus pada pengembangan literasi teknologi guru untuk mengintegrasikan peralatan TIK ke dalam kurikulum. Hasil akhir tahap literasi ini adalah peserta bimtek mampu menguasai literasi TIK dasar, kompeten dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk memberdayakan siswa agar mampu menguasai teknologi baru sebagai bekal bagi diri siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Langkah-langkah pelaksanaan bimtek daring Level Pertama: 1) Melakukan registrasi melalui aplikasi Simpatik (simpatik.belajar.kemdikbud.go.id), 2) Mengikuti kelas bimtek daring yang telah disediakan, 3) Mengunduh modul dan materi pembelajaran, 4) Mempelajari modul dan materi pembelajaran secara mandiri, 5) Ujian sertifikasi daring Level 1, 6) Peserta yang lulus mendapat sertifikat Level Pertama. Modul pada level pertama ini tentang: 1) Portal Rumah Belajar untuk Pembelajaran, 2) Penerapan Pembelajaran Abad 21 Memanfaatkan Rumah Belajar, 3) Pengenalan Perangkat TIK Dasar, dan 4) Pengenalan Internet. Ujian level 1 dimulai tanggal 1 Mei -14 Mei 2019 yang dibagi per area propinsi. Pengumuman hasil ujian bias dilihat di http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/pembatik_level_1_2019. Pada saat level pertama ini peserta juga mendapatkan tutorial dari Duta Rumah Belajar melalui Vicon di Facebppk, Youtube, dan Instagram.

Kegiatan semakin menarik di level kedua, Kami lebih merasa tertantang. Peserta yang lolos level pertama selanjutnya masuk ke level kedua dengan jumlah total seluruh Indonesia 12.933 guru yang terbagi menjadi 42 kelas. Modul pada level kedua ini meliputi Pemanfaatan TIK untuk Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pembelajaran, Pengintegrasian TIK dalam Pembelajaran, Pengelolaan Kelas yang Mengintegrasikan TIK dalam Lingkungan Belajar, Pengembangan Media Video Pembelajaran. Tugas selama level kedua adalah mendaftar di Rumah Belajar, membuat RPP, serta membuat Video Pembelajaran yang merupakan video tutorial. Bobot tugas 60%, dan bobot ujian akhir 40%. Pada saat level kedua ini peserta juga mendapatkan tutorial dari Duta Rumah Belajar melalui Vicon di Facebppk, Youtube, dan Instagram. Bulan Juli 2019 peserta telah diumumkan yang sudah lolos level kedua dan selanjutnya mengikuti level ketiga.

Apa yang diperoleh dari hasil PemBaTIK ini? Untuk mengembangkan pembelajaran abad 21, guru harus memulai satu langkah perubahan yaitu merubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pola pembelajaran yang tradisional bisa dipahami sebagai pola pembelajaran dimana guru banyak memberikan ceramah sedangkan peserta didik lebih banyak mendengar, mencatat dan menghafal. Satu hal lain yang pentng yaitu guru akan menjadi contoh pembelajar (learner model), guru harus mengikuti perkembangan ilmu terakhir sehingga sebetulnya dalam seluruh proses pembelajaran ini guru dan peserta didik akan belajar bersama namun guru mempunyai tugas untuk mengarahkan dan mengelola kelas. Karakteristik pembelajaran abad 21 dapat dibangun melalui pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Pembelajaran abad 21 membangun peserta didik untuk memiliki kecakapan abad 21 diantaranya kecakapan berfikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi sehingga akan menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik (convident) dalam menghadapi tantangan kehidupan yang terus berubah. Karakteristik pembelajaran abad 21 dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Peran TIK bagi guru memungkinkan untuk menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar; dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik untuk mengalami peristiwa belajar.

Prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 yaitu pengembangan pembelajaran seyogyanya menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, Peserta didik harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, dan sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi peserta didik untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya. Rumah Belajar memiliki delapan (8) fitur utama, yaitu: Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik (BSE), Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Setiap fitur memiliki kegunaan yang berbeda. Fitur Sumber Belajar berisi konten pembelajaran multimedia interaktif untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMK, UMUM yang dilengkapi dengan latihan dan tes. Fitur BSE berisi buku sekolah digital yang dapat diunduh oleh pengguna.