Dalam kegiatan Rapat evaluasi kerja, Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Palembang, Bapak Tony Sidabutar, M.Pd menyambut hangat dan antusias gagasan pengunaan Kelas Maya (Kelas Digital) secara utuh dalam lingkup pembelajaran di SMP Negeri 10 Palembang. Hal yang sama juga disampaikan oleh wakil kepala sekolah SMP Negeri 22 Palembang Bapak Tasimin, S.Pd dalam pertemuan pengaturan jadwal sosialisasi pemanfaatan fitur Rumah Belajar bagi guru dan siswa di SMP Negeri 22 pada tanggal 26 juli 2019.
Kegiatan sosialisasi pembelajaran berbasis TIK Khususnya pemanfaatan Kelas Maya dirasakan sangat penting untuk diterapkan di sekolah-sekolah dalam rangka menyiapkan generasi milenial yang siap bersaing secara global. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh badan Internasional PISA, kemampuan SDM di Indonesia berada di posisi 59 dari 64 negara di ASIA. Hal ini cukup menjadi bayangan tentang kondisi pendidikan di negara kita. Penerapan pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas SDM sekaligus merupakan tantangan dalam dunia pendidikan dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membawa perubahan yang luar biasa dalam semua sektor kehidupan. Tidak ketinggalan juga dalam sektor pendidikan, sebagai pendidik (Guru) dituntut mampu menerapkan pembelajaran berbasis TIK di sekolah. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi agar anak-anak bangsa indonesia memiliki kualitas yang dapat dibanggakan. Pembelajaran berbasis TIK memungkinkan mekanisme belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, bahkan dengan siapa saja dan tidak hanya terpaku pada jam belajar di sekolah.
Memasuki Era Digital memungkinkan belajar tidak hanya berlangsung di kelas tetapi dapat dilaksanakan di luar kelas, bahkan di luar sekolah. Sangat Memungkinkan jika satu guru dapat mengajar live di beberapa sekolah secara bersamaan. Teknologi telah membawa perubahan luar biasa sehingga sistem pendidikan bersifat dinamis dan terbuka untuk siapa saja. Kondisi ini tentu membawa dampak postif yang luar biasa, yaitu angka putus sekolah menjadi berkurang secara drastis, serta masalah kekurangan guru dapat teratasi. Hal ini akan terlaksana dengan baik jika semua pihak melakukan perbaikan diri. Salah Satu cara perbaikan yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan Kelas Maya sebagai sarana pembelajaran online.
Oleh sebab Itulah Kepala Sekolah SMP Negeri, 1,3,8, 10 dan 22 kota Palembang menyambut kegiatan sosialisasi dengan penuh antusias dan semangat perubahan. Meskipun sarana dan prasarana di sekolah belum cukup baik untuk menunjang kegiatan pembelajaran, akan tetapi hal ini tidak menyurutkan langkah sekolah untuk mencoba menerapkan pembelajaran Berbasis TIK. Dengan terlaksananya Kelas Maya, sekolah mengharapkan mampu menyiapkan generasi penerus bangsa yang siap menghadapi masa depan buka generasi muda yang mengulang masa lalu orang dewasa.
Berdasarkan hasil penerapan langsung, Aplikasi rumah belajar khususnya Kelas Maya akan lebih maksimal jika dioperasikan menggunakan laptop atau komputer, apabila menggunakan “SmartPhone” ada beberapa bagian yang belum bisa dimunculkan secara sempurna karena keterbatasan ukuran layar “Smarthphone“. Dengan mempertimbangkan kebermanfaatan aplikasi Rumah Belajar hal ini menjadikan Rumah Belajar sangat dibutuhkan bagi guru dan siswa di era teknologi saat ini. Tampilan Rumah Belajar seakan menunjukkan sebagai rumah untuk belajar dengan fitur-fitur yang mendukung proses belajar. Belajarnya pun tak monoton, karena banyak pilihan fitur yang menarik dan interaktif.
Rumah Belajar seyogyanya dapat menjadi sarana pembelajaran interaktif yang dapat diterapkan oleh sekolah-sekolah di kota Palembang. Rumah Belajar bisa dikatakan wajib untuk beberapa kalangan khususnya kalangan pendidikan. Belajar online merupakan salah satu cara belajar masa kini, karena generasi sadar teknologi adalah generasi menjanjikan untuk masa depan.
SaLAM Hangat Sahabat Rumah Belajar Provinsi Sumatera Selatan
Chairunnisa,,
