“PSB di Awan” sebagai implementasi model pembelajaran di sekolah daerah 3T

Saat ini perhatian pemerintah tertuju pada pembangunan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Daerah tertinggal, terdepan dan terluar adalah wajah depan Indonesia yang harus diperbaiki dan didorong kemajuannya, sebagai perwujudan bahwa negara hadir dan melindungi segenap warga. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga tengah fokus mempercepat penguatan pendidikan di daerah terdepan, tertinggal dan terdepan (3T). Percepatan dilakukan di berbagai aspek, mulai dari ketersediaan guru, infrastruktur dan sarana prasana pendidikan lainnya (Awaliyah, 2018). Salah satu tugas dan fungsi Kemendikbud yang tertuang dalam Renstra Kemendikbud 2015 – 2019 yaitu Pembangunan pendidikan dan kebudayaan di daerah diarahkan menjamin pemenuhan pelayanan dasar, termasuk pelayanan pendidikan dan kebudayaan di seluruh wilayah bagi seluruh lapisan masyarakat; dan mempercepat pembangunan pendidikan dan kebudayaan di daerah tertinggal dan kawasan perbatasan.

Tahun 2017 Pustekkom telah memberikan bantuan perangkat TIK kepada sekolah-sekolah yang telah memiliki fasilitas VISAT, hasil bantuan dari KOMINFO. Guna mengetahui pemanfaatan perangkat TIK yang telah diberikan kepada sekolah, Pustekkom menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Rancangan Model Pembelajaran Berbasis TIK untuk Sekolah di daerah 3T. 

Hasil diskusi dengan beberapa orang guru dari sekolah daerah 3T yang diundang, diperoleh informasi terkait karakteristik dan kondisi sekolah, sebagai berikut:

  1. Kondisi sarana prasarana di sekolah 3T sudah tersedia perangkat jaringan internet dengan jumlah klien yang bervariasi. rata-rata perbandingan jumlah klien dengan jumlah siswa masih dibawah angka Standar Pelayanan Minimal.
  2. Jaringan Listrik di sekolah 3T sudah terpasang dan memadai, namun aliran listriknya masih sering terjadi pemadaman yang tidak menentu.
  3. Konektivitas jaringan internet yang tersedia dengan bandwidth yang terbatas (Up to 2 Mb).
  4. Ada akses ke sumber belajar di perpustakaan sekolah dan jaringan internet.
  5. Animo belajar siswa meningkat dengan adanya perangkat TIK.
  6. Dukungan orang tua pada siswa untuk belajar sangat tinggi, terutama di sekolah yang melayani sekolah gratis.
  7. Kultur masyarakat di wilayah sekolah 3T beraneka ragam, pada masyarakat adat budaya belajar dipengaruhi oleh adat istiadat yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut.
  8. Kesempatan belajar bagi guru meningkatkat dengan banyaknya sumber belajar yang tersedia pada perpustakaan online.
  9. Stretegi pembelajaran umum yang biasa dilakukan yaitu strategi kooperatif/kelompok dan discovery learning.
  10. Penerapan K13 untuk mempersiapkan generasi emas para peserta didik sehingga perlu dibekali kecakapan abad 21 khususnya keterampilan 4C yakni berfikir kritis dan memecahkan masalah, bekerjasama, berkreativitas, dan berkomunikasi.

Berdasarkan hasil diskusi, maka direncanakan akan dibuat aplikasi untuk memantau aktivitas belajar siswa dengan menggunakan  beberapa model pembelajaran yang dirancang oleh guru. Aplikasi ini diberi nama “PSB di Awan”, dengan asumsi bahwa aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sumber belajar. “PSB di Awan” akan dibuat aplikasi dengan rencana sebagai berikut:  secara periodik menyimpan dan mengirimkan data-data pembelajaran dan aktifitasnya kepada pusat/penyimpanan lain, Prosedur penyimpanan data, petugas sinkronisasi dan perawatan data, Kebutuhan infrastruktur minimal (server dan jaringan lokal).

Pada aplikasi “PSB di Awan” versi 01 akan dibuat form atau menu untuk tiga model pembelajaran, yaitu: Model Pembelajaran eksplorasi, model pembelajaran discovery-inquiry, dan model pembelajaran berbasis proyek. Guru akan membuat rancangan pembelajaran untuk satu topik sesuai dengan model yang dipilih. Siswa akan melakukan aktivitas belajar sesuai dengan petunjuk guru. Melalui pembelajaran yang memanfaatkan aplikasi seperti ini diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dapat mencari sumber belajar sesuai kebutuhannya.

Demikian hasil diskusi penyusunan rancangan model pembelajaran di sekolah daerah 3T. Semoga rancangan dan alur sistem yang sudah disusun oleh tim Pustekkom dan guru-guru dapat segera terwujud, sehingga dapat dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah di daerah 3T.