IMPLEMENTASI FITUR RUMAH BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

DUTA RUMAH BELAJAR SULAWESI UTARA

Stela Tololiu, S.Pd

IMPLEMENTASI FITUR RUMAH BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Era digital adalah era dimana teknologi berkembang dengan pesat. Demikian halnya dalam dunia pendidikan, pembelajaran dikembangkan berbasis multimedia dan web sehingga mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan teknologi di zaman globalisasi ini. Rumah belajar sebagai portal pembelajaran berbasis web merupakan portal pembelajaran resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang di inisiasi dan fasilitasi oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, dengan alamat laman http://belajar.kemdikbud.go.id.

Rumah belajar memiliki fitur – fitur yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Manfaat rumah belajar dapat diperoleh jika di implementasikan dalam proses belajar. Penulis (saya sebagai guru) mengimplementasikan pemanfaatan fitur – fitur dalam rumah belajar untuk pembelajaran fisika khususnya materi hukum Newton tentang gerak. Tahap – tahap implementasi pemanfaatan rumah belajar yang diterapkan diantaranya tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Tahap persiapan, sebelum memanfaatkan rumah belajar dalam pembelajaran perlu disiapkan sarana dan prasarana yang mendukung, seperti tersedianya alat – alat multimedia, jaringan internet, LCD, handphone android dan lainnya yang mendukung. Selanjutnya disampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Pada tahap persiapan siswa lebih diarahkan sesuai dengan  langkah – langkah rencana atau rancangan proses pembelajaran yang disusun. Mulai dari memberi motivasi dan persepsi sampai pada mengkoordinasi siswa dalam pembentukan kelompok belajar dalam kelas. Dan ada pemberian kuis sebagai bentuk pre-test atau test awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan membandingkan dengan hasil akhir sesudah pembelajaran memanfaatkan dengan rumah belajar.

Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan, pada tahap ini siswa diarahkan membuka sumber belajar pada rumah belajar kemudian mendownload bahan ajar yang sesuai dengan materi yang dipelajari pada sumber belajar. Guru mengajukan permasalahan untuk diselesaikan oleh siswa dengan memanfaatkan fitur – fitur rumah belajar. Permasalahan yang diberikan kemudian dikaji oleh siswa dalam kelompok belajarnya dengan menggunakan sumber belajar yang diperoleh dari rumah belajar dan menghubungkan dengan konteks atau mengamati gejala alam untuk mendukung konsep yang dipelajari dari sumber belajar rumah belajar sehingga setelah mengkaji dapat ditemukan solusi dari permasalahan yang diberikan dan dibahas kembali dalam kelompok.

Selanjutnya siswa membuka fitur laboratorium maya dan membuktikan konsep dan solusi dari permasalahan yang diberikan. Siswa menggunakan lembar kerja yang ada pada fitur Lab Maya kemudian melakukan percobaan pada laboratorium maya sesuai petunjuk yang ada. Setelah memperoleh hasil percobaan siswa kemudian membandingkan kesesuaian antara  konsep yang dipelajari dengan prakteknya pada Laboratorium Maya. Kemudian guru mengarahkan siswa berkreasi lewat Laboratorium Maya dengan mencoba konsep yang ada. Setelah itu masing – masing kelompok mempresentasikan solusi permasalahan yang diberikan dan konsep yang diperoleh dari sumber belajar rumah belajar dan konteks alam dan kemudian memaparkan laporan praktikum yang diperoleh dari percobaan pada laboratorium virtual.

Terjadi diskusi antar kelompok sehingga diperoleh kesimpulan dari proses pembelajaran yang dilakukan. Dalam proses diskusi siswa juga diberi kesempatan untuk membahas kendala – kendala dan kekurangan yang ditemui dalam memanfaatkan rumah belajar sehingga menjadi bahan masukkan bagi guru.

Pada tahap terakhir adalah tahap evaluasi, guru memberi tes akhir atau post test untuk menguji kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran memanfaatkan rumah belajar. Siswa diberikan soal dan kemudian hasilnya dianalisis. Dan diberi penugasan untuk dicari di rumah belajar kemdikbud. Kemudian dilakukan diskusi akhir  atau tanya jawab antar guru dengan siswa untuk mengetahui tanggapan dan motivasi siswa terhadap implementasi pemanfaatan rumah belajar dalam belajar fisika. Serta kendala – kendala yang ditemui siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Dari implementasi pemanfaatan rumah belajar yang dilakukan dapat diketahui bahwa siswa lebih tertarik dan tidak mudah merasa bosan jika harus mempelajari rumus – rumus fisika yang sulit, karena mereka objek visual yang dilihat menarik perhatian dan dijelaskan lewat animasi, serta mempermudah dalam memahami konsep, dibandingkan dengan metode belajar yang kolaboratif tanpa didukung media teknologi yang menunjang.

Dan dalam hal ini saya tertantang untuk mengembangkan pembelajaran berbasis TIK/ multimedia dan web dengan menggunakan rumah belajar sehingga dapat membuat siswa lebih aktif dengan cara memberi tantangan kepada siswa untuk mengembangkan praktek lebih kreatif lagi dengan cara menghubungkan langsung dengan pembelajaran fisika di alam, contohnya mengamati fenomena/gejala – gejala alam dan setiap variabel di kombinasikan dengan sumber belajar dan praktek pada Lab Maya. Saya juga mencoba mengembangkan pembelajaran berbasis konsep – praktek maya rumah belajar dan konteks serta mencoba membuat bahan instruksional interaktif dengan menggunakan rumah belajar sebagai konsep dan praktek serta alam luas sebagai konteks. Serta menggunakan metode discovery inquiry dalam pembelajaran sehingga siswa dapat lebih aktif lagi menggunakan rumah belajar. Sehingga pembelajaran era digital yang berdasarkan teknologi informasi dan komunikasi memanfaatkan rumah belajar dapat dimaksimalkan untuk membuat fisika menjadi lebih gampang, asyik dan menyenangkan dipelajari.