Kesan Pertama dengan Rumah Belajar

Judul materi Rumah Belajar yang guru jadikan sumber belajar dalam pembelajaran IPS adalah” Bentuk-Bentuk Keragaman”. Materi ini terdapat dalam  Kompetensi inti yang ketiga yaitu mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang, sedangkan kompetensi inti keempat dari Materi ini adalah menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang. Tujuan pembelajaran dari materi yang Saya pilih adalah setelah  menyimak pembelajaran dengan Rumah Belajar siswa mampu mengenal suku bangsa yang ada di Indonesia dengan benar. 

Guru memilih siswa kelas 4B dalam pembelajaran “Bentuk-bentuk keragaman karena siswa kelas 4B sekitar 60% untuk materi ini masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau hanya 40% saja siswa yang mencapi KKM. Sebelum menggunakan sumber belajar dengan Rumah belajar tampak siswa masih sibuk sendiri, tidak memperhatikan guru, dan tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan. Guru kelas juga mengevaluasi mengapa bisa terjadi masalah tersebut. Ternyata permasalahannya adalah kurang menariknya sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, Guru kelas setelah mengikuti pelatikan Rumah Belajar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengambil inisiatip untuk menerapkannya di kelas.

Sebelum mengajar dengan Rumah belajar, guru mempersiapkan alat dan sumber belajar yang akan digunakan. Adapun alat dan bahan tersebut adalah RPP, LCD Proyektor, Laptop, HP untuk sambungan hotspot,  dan sound sistem. Guru meminta teman sejawat yang untuk membantu persiapan mengajar. Ruang yang dipakai juga harus ditutup karena pencahayaannya sangat terang, sehingga pembelajaran dengan Rumah belajar bisa berjalan efektif.

Pada waktu pembelajaran guru memperkenalkan Rumah belajar dan fitur-fiturnya. Selanjutnya membuka fitur sumber belajar “Bentuk-Bentuk Keragaman”.Siswa sangat antusias memperhatikan penjelasan dari guru. Mereka tertarik dengan sumber belajar dari Rumah Belajar. Mereka fokus pada tampilan Rumah Belajar, karena mereka pertama kali menyaksikan tampilan tersebut. Ada yang bertanya apa ada materi lain selain yang dijelaskan Guru. Ini menunjukkan rasa ingin tahu mereka terhadap Rumah Belajar. Siswa yang biasanya sibuk sendiri menjadi sibuk dengan tampilan di depan kelas. Pada waktu evaluasi, siswa juga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Setelah pembelajaran dengan Rumah Belajar, siswa banyak yang bertanya bagaimana mengakses website ini. Siswa sangat tertarik untuk mencobanya di rumah. Siswa lebih menikmati pembelajaran daripda sibuk dengan kegiatan lain di kelas. Mereka tidak ingin melewatkan satu tampilanpun dari Rumah Belajar.

Guru merasa lega, karena siswa dapat menindaklanjuti apa yang telah diberikan oleh guru. Guru kelas juga bahagia karena melihat antusias siswa yang sangat tinggi, karena kebahagian Guru bukan terletak dari seberapa besar hadiah yang diberikan siswa, tapi dari senyuman manis yang telah merekah di bibir siswa. Untuk itu guru perlu melakukan inovasi pembelajaran, salah satunya dengan pemanfaatan Rumah Belajar. Hasil akhir dari pembelajaran, sekitar 85% siswa telah mencapai Kriteria Ketutantasan Minimal.

Guru lain yang menyaksikan pembelajaran dengan Rumah Belajar juaga ikut tertarik. Mereka juga ingin menggunakannya dalam pembelajaran. Mereka menanyakan cara masuk dalam website Rumah Belajar. Mereka menganggap pembelajaran dengan Rumah Belajar membantu siswa dalam memahami materi. Pembelajaranpun menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa tertarik untuk mnyaksikan tampilan dari Rumah belajar. Hal ini sangat menunjang akan ketercapaian dari tujuan pembelajaran.