Pembelajaran Berbasis TIK: Belajar dengan cara Menyenangkan dan Bermakna dengan Platform Rumah Belajar, Simulator Jangka Sorong – Mikrometer Sekrup, dan Quizziz

Halo, sahabat rumah belajar!

Perkenalkan saya Sharrie Nurlittha, guru matematika dan fisika di SMAN 1 Sendawar Kabupaten Kutai Barat merupakan Sahabat Rumah Belajar Provinsi Kalimantan Timur 2022.

Belajar. Satu kata sederhana yang memiliki sejuta makna. Sebagai seorang pendidik saya memaknai belajar merupakan suatu proses dari ketidaktahuan menjadi wawasan. Oleh karena itu, proses dalam mendapatkan wawasan haruslah dalam keadaan yang memberi kenyamanan bagi pembelajarnya.

Menghadirkan suasana belajar yang memberi nuansa menyenangkan dan nyaman, tentunya merupakan salah satu tantangan bagi pendidik saat ini. Memaknai belajar sebagai suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, saya sebagai seorang pendidik berupaya agar siswa dapat menikmati setiap kegiatan belajar yang ia lakukan, agar belajar tidak menjadi beban ataupun hal yang harus ia takutkan, dengan menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan berpusat pada siswa.

Berdasarkan pemikiran tersebut saya melakukan suatu praktik baik di kelas yang saya ampu yaitu, pembelajaran berbasis TIK pada materi menggunakan alat ukur jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan memanfaatkan sumber belajar pada platform rumah belajar, simulator jangka sorong – mikrometer sekrup, dan quizziz dengan metode pembelajaran Teams Games Tournament.

Pembelajaran seperti ini saya hadirkan dikelas saya agar siswa dapat menikmati belajarnya. Tujuan dari pembelajaran ini adalah siswa diharapkan mampu mengetahui bagian – bagian pada jangka sorong dan mikrometer sekrup, serta siswa dapat menentukan bagian – bagian pada jangka sorong dan mikrometer sekrup.

Pemberian materi pada pembelajaran ini berupa tayangan video yang diambil dari sumber belajar pada platform rumah belajar, diharapkan dengan cara ini siswa dapat menerima informasi mengenai materi yang diberikan dengan cara yang lebih menarik. Setelah siswa menyimak penyampaian materi melalui tayangan video tersebut, siswa kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok.

Setiap kelompok belajar siswa ini terdiri dari 5 – 6 orang siswa dengan kemampuan yang heterongen (rendah – sedang – tinggi), dalam kelompoknya siswa diberi kesempatan untuk saling berbagi, berkolaborasi, dan bekerjasama dalam diskusi kelompok. Peran guru dalam diskusi kelompok siswa adalah memberikan penguatan materi dari penyampaian materi yang diberikan lewat penayangan video sebelumnya. Guru dapat memberikan satu contoh penerapan materi tersebut dalam kegiatan sehari – hari yang dapat ditemui siswa, yang mana jika dapat ditunjukkan kegiatan tersebut dapat berkaitan dengan kearifan lokal yang ada di sekitar siswa.

Ketika waktu diskusi kelompok dianggap sudah cukup, siswa akan diarahkan untuk bersiap-siap memulai Teams Games Tournament. Dimana siswa secara bergantian akan diberikan kesempatan menjawab soal yang telah disediakan guru, setiap soal yang dijawab dengan benar akan memperoleh poin, dan diakhir permainan poin akan diakumulasikan. Kelompok dengan jumlah poin terbanyak akan menjadi pemenangnya.

Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan dapat mempelajari banyak hal, diantaranya siswa dapat berbagi dan berkolaborasi antar siswa untuk saling membantu dalam memahami materi yang disampaikan, siswa dapat menumbuhkan kerjasama, rasa ingin tahu, mencoba hal baru, dan rasa berkompetisi di dalam diri siswa. Menyelesaikan Latihan soal dengan Quizzin pun menjadi hal yang menyenangkan bagi siswa, karena siswa merasa mereka seperti memecahkan tantangan/teka teki di dalam sebuah permainan.

Mengaitkan materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari – hari yang biasa mereka temui, diharapkan dapat membuat siswa memahami makna “kenapa saya harus mempelajari materi ini?”.

Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, tentunya akan membuat siswa merasa belajar bukanlah suatu beban yang harus di bawa tetapi belajar adalah suatu hal yang saya butuhkan. Peranan TIK tentunya dapat membantu guru untuk memaksimalkan penampilan diri saat memberikan pembelajaran dikelas, kondisi pembelajaran yang berpihak pada siswa ini tentu akan mudah dihadirkan oleh guru.

 

30 Oktober 2022

Sharrie Nurlittha, S.Pd