Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek memanfaatkan Fitur Sumber Belajar Portal Rumah Belajar Materi Bioteknologi Kelas IX SMP Negeri 1 Labobo Terintegrasi Kearifan Lokal Pembuatan Minyak Goreng Tradisional Melalui Penambahan Ragi Roti ( Jamur Sacharomyces cerevisiae)
Setiap guru tentunya sedang berusaha mencari cara terbaik untuk memberikan pembelajaran yang bermakna sehingga para peserta didik tidak hanya mampu mengahafal konsep-konsep pembelajaran tetapi juga bisa mengaplikasikan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ausubel (1963), pembelajaran bermakna merupakan proses mengaitkan informasi atau materi baru dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif.
Berdasarkan pengertian tersebut, penulis memiliki sebuah praktik baik “ Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek memanfaatkan Fitur Sumber Belajar Portal Rumah Belajar Materi Bioteknologi Kelas IX SMP Negeri 1 Labobo Dengan Kearifan Lokal Pembuatan Minyak Goreng Tradisional Melalui Penambahan Ragi Roti ( Jamur Sacharomyces cerevisiae)”. Praktik baik yang penulis laksanakan terangkum dalam vlog dengan link berikut :
- Alur Tahapan pembelajaran
Pada Tahap Awal Peserta Didik diminta untuk berdoa bersama, guru melakukan presensi, apersepsi dan memotivasi peserta didik. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari materi bioteknologi. Adapun Tujuan Pembelajaran yang disampaikan pada peserta didik seperti pada gambar berikut :
Pembelajaran berbasis proyek memberikan panduan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Sehingga setiap komponen materi yang dipelajari akan membekas secara mendalam kepada peserta didik. Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan langkah yang tepat apabila guru akan mengajarkan topik dunia nyata dan hal-hal baru yang belum diketahui peserta didik yang nantinya akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pada kegiatan inti, terdapat 5 sintaks kegiatan yang akan dilewati oleh peserta didik dimana sintaks menentukan pertanyaan mendasar, sintaks membuat desain proyek, sintaks menyusun jadwal dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2022 dan Sintaks memonitor kemajuan proyek, sintaks menguji hasil dan evaluasi pengalaman dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2022. Pada Pertemuan yang pertama sebelum masuk pada kegiatan ini guru mengarahkan peserta didik untuk menyaksikan video materi bioteknologi pada” fitur sumber belajar pada portal rumah belajar. Kemudian peserta didik diminta untuk menuliskan garis-garis besar materi yang ada pada video tersebut. Setelah menyaksikan video, peserta didik akan disajikan beberapa pertanyaan yang mengandung permasalahan yang harus dipecahkan dan menghasilkan sebuah penemuan atau produk. Adapun pertanyaan mendasar yang diajukan oleh guru sebagai berikut :
Sintaks selanjutnya adalah membuat desain dan menentukan jadwal proyek. Penulis dan peserta didik bersama-sama menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan siswa diberi pengarahan untuk mengelola waktu yang ada. Selain itu penulis bersama peserta didik juga menentukan langkah danmengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung salah satunya menyaksikan kembali video materi bioteknologi yang terdapat pada fitur sumber belajar di portal rumah belajar. Setelah desain dan penjadwalan telah siap maka saatnya melaksanakan pembuatan proyek. Adapun proyek yang akan dibuat adalah pembuatan Minyak Goreng Tradisional dengan Penambahan Ragi Roti Jamur Sacharomyces cerevisiae.
Dalam menyelesaikan proyek penulis selau mendampingi dan mengarahkan peserta didik sampai terselesaikannya proyek tersebut. Pada sintaks keempat penulis juga meminta peserta didik untuk menyaksikan tayangan mengenai Jamur pada Chanel Youtube TV Edukasi. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik memahami peran ragi roti jamur Sacharomyces cerevisiae jika ditambahkan pada pembuatan minyak goring tradisional. Berdasarkan penelitian Diana Rochintaniawati Mahasiswi Pendidikan Biologi Fakultas MIPA UPI bahwa Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan acra tradisional. Pada cara tradisional, rendemen minyak yang diperoleh sekitar 156-17%, sedangkan dengan cara fermentasi rendemen yang diperoleh sekitar 22-24%. Selain itu, pembuatan minyak kelapa secara fermentasi prosedurnya lebih mudah, dapat mengehmat bahan bakar, dan menghasilkan minyak yang berwarna jernih dengan kualitas memenuhi standar minyak Indonesia.
Pada Pertemuan Selanjutnya peserta didik diminta untuk berdiskusi dan menguji hasil serta menceritakan kendala yang dirasakan saat membuat proyek tersebut. Pembuatan Minyak goreng tradisional merupakan kearifan lokal karena masih banyak masyarakat yang memasak dengan menggunakan minyak tradisional dan minyak kemasan. Selain itu, pembuatan minyak goreng tradisional adalah budaya dan skill yang diturunkan secara turun temurun. Dengan Penambahan ragi roti Jamur Sacharomyces cerevisiae diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi peserta didik untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pembuatan minyak goreng tradisional tersebut.
Link Langkah-langkah Pembuatan Minyak Goreng Berdasarkan penelitian Diana Rochintaniawati Mahasiswi Pendidikan Biologi Fakultas MIPA UPI)
https://media.neliti.com/media/publications/142276-ID-pengambilan-minyak-kelapa-dengan-metode.pdf
b. Berkolaborasi itu Hebat, Berbagi itu Luar Biasa
Selain melaksanakan praktik baik penulis juga melaksanakan berbagi dan berkolaborasi melalui sosialisasi pemanfaatan portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar dan Produk Pusdatin Lainnya melalui kegiatan tatap maya dan tatap muka.
Untuk Tatap muka penulis melakukan sosialisasi yang melibatkan 4 sekolah, yakni disekolah penulis sendiri SMPN 1 Labobo, SMAN 1 Labobo, SDN Lipulalongo dan SMPN 2 Banggai. Sosialisasi yang dilaksanakan di SMPN 1 labobo melibatkan guru dari 2 sekolah lainnya yakni SDN Lipulalongodan SMAN 1 Labobo. SMAN 1 Labobo dan SDN Lipulalongo merupakan sekolah yang berlokasi didesa tempat penulis melaksanakan Tugas.
Untuk Tatap Maya, penulis melaksanakan 3 kegiatan webinar, Yakni Webinar Pasukan BerbaTIK (Papua, Sulawesi, Kalimantan ) Barbagi Praktik Baik Pembelajaran TIK. Webinar ini diikuti oleh 28 orang guru dan penulis menjadi salah satu narasumber dalam webinar tersebut. Dalam webinar ini penulis menyajikan materi pemanfaatan Tv Edukasi dan Radio Edukasi dalam Pembelajaran. Berikut dokumentasi dan flyer “webinar pasukan berbaTIK” :
Kegiatan tatap maya yang kedua adalah webinar PMM dan Rumah Belajar untuk Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar. Dalam webinar ini penulis berkolaborasi dengan SRB dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT. Webinar tersebut juga menghadirkan Duta Rumah Belajar Sulawesi Tengah 2019. Dalam webinar ini penulis menyajikan materi tentang Pengintegrasian Portal Rumah Belajar, TV edukasi, Radio Suara Edukasi dalam Pembelajaran. Adapun dokumentasi dan Flyernya sebagai berikut :
Kegiatan Tatap maya yang ketiga adalah Webinar Tebar PembaTIK. Dalam webinar ini penulis berkolaborasi dengan para SRB dari Sulawesi Barat Dan Sulawesi Tengah Serta didampingi Duta Rumah Belajar Sulawesi Tengah Tahun 2020 dan Duta Rumah Belajar Sulawesi Barat Tahun 2021. Penulis kembali diberikan kepercayaan untuk berbagi materi kepada peserta webinar tentang Pengintegrasian Fitur-fitur pada Portal Rumah Belajar. Berikut adalah flyer yang dibuat untuk webinar tersebut :
Seluruh rangkaian kegiatan webinar dibuat dalam sebuah vlog dan dibagikan dengan youtube dengan link sebagai berikut:
Selain mengadakan tatap maya dan tatap muka penulis juga membuat Majalah BerbaTIK dan adio anouncement layaknya pramugari tetapi dalam hal ini menjelaskan tentang portal Rumah Belajar dan Fungsi fitur-fiturnya. Majalah berbaTIK dan audio anouncement ini akan saya berikan pada sekolah-sekolah yang tidak memiliki jaringan internet. Adapun link untuk majalah berbaTIK dan video anouncement portal Rumah Belajar :
https://drive.google.com/drive/folders/17IABWb6qFoTdWiWal4dQ5O5k-Qg36uXA?usp=share_link
