Langganan Jadi SRB, Butuh atau Ambisi??

Pusat Data dan Informasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan kegiatan PemBaTIK yaitu Pembelajaran Berbasis TIK bagi seluruh guru Indonesia, baik berada di Indonesia maupun guru Indonesia di Luar Negeri untuk mengikuti kegiatan yang dihelat sejak level 1 hingga level 4 yang mengikuti standar Unesco. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi & berkolaborasi (4i leveling).
Pertama kali saya mendapatkan informasi mengenai kegiatan pembaTIK ini tahun 2018 lalu melalui pesan dari sebuah grup chat. Informasi tersebut langsung saya cari tahu dan saya pelajari. Tidak perlu berpikir panjang saya langsung memutuskan mendaftar untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut. Pembelajaran pembaTIK ini dilaksanakan melalui Learning Mangement System yang dikenal dengan Simpatik. Setiap level bersifat penyisihan, di mana akan ada ujian pada setiap akhir bimtek.

Kesan Pertama Begitu Menggoda
Tahap pertama yang saya jalani saat mengikuti adalah tahap literasi. Pada tahap ini peserta diberikan modul-modul yang berisi materi-materi yang bermanfaat, selain modul disertai juga dengan video-video pendukung sehingga peserta lebih mudah memahami materi tersebut. Setelah mempelajari modul selanjutnya peserta akan mengerjakan soal ujian dengan nilai kkm 70. Alhamdulilillah tahap 1 terlewati dengan baik, selanjutnya melaju ke tahap 2.
Tahap 2 adalah tahap implementasi, peserta tetap diberikan materi-materi tentang TIK yang sangat bermanfaat. Selain mempelajari modul, peserta juga diberikan tugas untuk membuat sebuah video praktik mengajar dengan memanfaatkan portal pembelajaran milik Kemdikbud Ristek yaitu Rumah Belajar. Disinilah awal saya mengenal sebuah portal pembelajaran yang sangat lengkap dan sangat bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran pada masa digitalisasi saat ini.
Portal Rumah Belajar diluncurkan tanggal 15 Juli 2011, menjadi portal pembelajaran resmi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan alamat situs web http://belajar.kemdikbud.go.id. Sejak peluncuran pertamanya, Rumah Belajar telah mengalami banyak perkembangan. Dari sebuah Sumber Belajar bertransformasi menjadi sebuah portal pembelajaran atau learning management system (LMS) yang terintegrasi, menjadi sebuah one stop service yang dapat diakses selama 7 hari 24 jam bagi stakeholder pendidikan.

Portal pembelajaran Rumah Belajar ini menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis. Portal Rumah Belajar berisi empat Fitur Utama, antara lain Sumber Belajar, Kelas Maya, Laboratorium Maya, dan juga Bank Soal. Selain itu didukung oleh fitu Pendukung seperti Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, BSE, Blog Pena, dan lain-lain.
Tahap 2 pun bisa saya lewati dengan baik sehingga saya melaju ke tahap 3 yaitu tahap Kreasi. Pada tahun 2018 di tahap ini peserta yang lulus tahap 3 hanya 30 orang terpilih dari tiap Provinsi yang selanjutnya disebut sebagai Sahabat Rumah Belajar 2018.Pada tahap ini tantangan lebih keren lagi. Peserta mengikuti bimbingan teknis secara tatap muka selama tiga hari. Selanjutnya peserta diminta membuat sebuah Action Plan untuk melakukan pengimbasan dan mensosialisasikan portal Rumah Belajar ini kepada siswa dan rekan sejawat lainnya.

Saat awal saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan ini yang menjadi motivasi saya adalah untuk meningkatan kompetensi saya terutama di bidang TIK. Setelah mengikuti kegiatan ini, saya baru tahu ternyata akan dipilih 1 peserta terbaik yang lulus ke level 4 dan akan dikukuhkan menjadi Duta Rumah Belajar Nasional. Saya semakin termotivasi untuk mengikuti kegiatannya, mengerjakan tugasnya, hingga mensosialisasikan portal pembelajaran yang keren ini kepada siswa dan rekan sejawat lainnya. Namun, ternyata belum rezekinya saya untuk mencapai ke level 4 saat itu. Hal ini tidak menyurutkan semangat saya untuk menyelesaikan action plan yang sudah saya susun pada bimtek level 3 lalu.

Lanjutkan Perjuangan
Di tahun 2019, saya memutuskan untuk ikut lagi kegiatan pembaTIK ini dengan tahapan yang masih sama namun sudah jelas tuntutan tugasnya semakin menantang. Pada tahun 2019 ini level yang harus dilewati tetap sama yaitu 4 level. Saya sangat bersyukur bisa melewati tantangan tahap demi tahap pembaTIK 2019 ini dengan baik. Salah satunya tugas yang diminta pada level 3 ini adalah membuat video pembelajaran yang bisa menjadi salah satu konten pengisi fitur Sumber Belajar pada portal Rumah Belajar tersebut.
Saya pun dipercaya kembali untuk bisa bergabung dalam 30 besar peserta tingkat provinsi yang lolos ke tahap 3 dan dinobatkan sebagai Sahabat Rumah Belajar 2019. Pada tahap ini saya kembali mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis mengenai Pembelajaran berbasis TIK secara tatap muka. Selanjutnya kami ditugaskan Kembali untuk mensosialisasikan portal Rumah Belajar ini kepada semua pelaku Pendidikan dengan dibantu oleh pihak dinas setempat dan juga pihak LPMP provinsi. Pada tahun 2019 ini tetap belum rezeki saya untuk melaju ke tahap akhir. Namun tetap tak menyurutkan semangat saya untuk menggemakan portal pembelajaran Rumah Belajar yang sangat bermanfaat ini.

Pada tahun 2020 saya kembali bersemangat ikut kegiatan pembaTIK ini. Rasanya sudah seperti kebutuhan, karena di setiap tahunnya betul-betul saya merasakan manfaatnya. Karena disetiap tahun yang sudah saya jalani materi-materi yang diberikan betul-betul tentang perkembangan TIK yang terbaru. Pada tahun 2020 ini level pembaTIK agak berbeda dari sebelumnya. Tahun 2020 ini setelah level 3 peserta yang lulus belum bisa menjadi SRB namun akan melaju lagi di level 4 yaitu Berbagi, di tahap ini baru dipilih 30 besar peserta tiap provinsi yang dinobatkan sebagai SRB. Baru setelah itu disaring lagi menjadi finalis 5 besar hingga terpilih 1 peserta terbaik sebagai Duta Rumah Belajar 2020.

Siap Beraksi Kembali
Tantangan yang harus dilalui di tahun 2022 ini semakin menantang. Pada tahap 2 peserta harus membuat sebuah video pembelajaran, lalu dilanjutkan yang lolos di tahap 3 ditugaskan membuat sebuah karya inovasi yang berupa konten media pembelajaran yang interaktif. Namun di tahun 2020 ini saya sedikit kurang fokus mengikuti kegiatan ini karena bersamaan dengan kegiatan pembekalan pengajar praktik program guru penggerak Angkatan 3. Sehingga hasil yang saya capai hanya sampai tahap 2 saja. Seperti itu juga halnya di tahun 2021, dengan sangat kecewa saya tidak bisa mengikuti kegiatan pembaTIK karena fokus bertugas sebagai pengajar praktik PGP Angkatan 3.
Tahun 2022 saya sudah siap untuk ikut kembali walau sebenarnya fokus saya pun masih tetap terpecah karena bersamaan dengan kegiatan pembekalan sebagai Fasilitator Guru Penggerak Angakatan 7. Namun hal itu tidak membuat semangat saya luntur. Dengan semua kemudahan dari Allah saya bisa menyelesaikan semua tanggung jawab dan semua tugas pembaTIK dengan baik. Hingga saat ini saya sudah berada kembali dalam barisan 30 besar Sahabat Rumah Belajar 2022 provinsi Sumatera Selatan yang akan menjalan tugas dalam pembaTIK level 4 yaitu Berbagi dan Berkolaborasi.

Perjalanan hingga sampai di titik ini tidaklah mudah. Kegiatan pembaTIK yang selalu memberikan hal-hal baru dan tantangan-tantangan baru bisa membuat saya menciptakan sebuah media pembelajaran interaktif yang tidak akan mungkin saya buat jika saya tidak mengikuti kegiatan pembaTIK ini. Hal ini merupakan ilmu dan pengalaman yang luar biasa bagi saya. Melakukan tugas berbagi dan berkolaborasi di level 4 pembaTIK 2022 ini membuat saya semakin bisa menggemakan portal Rumah Belajar ini ke skala nasional yaitu melalui webinar-webinar yang saya lakukan berkolaborasi dengan para SRB 2022 dari provinsi Sumsel maupun berkolaborasi lintas provinsi dengan SRB 2022 dari Sumatera Barat dan Bali.

Butuh Bukan Ambisi
Menjadi seorang Duta Rumah Belajar atau pun hanya SRB, itu bukan fokus utama bagi saya. Karena yang jadi fokus utama saya adalah kebutuhan mengupgrade kualitas dirimengembangkan diri. Saya tetap bangga dengan diri saya yang tetap bersemangat belajar, menggali kompetensi kreatifitas saya, dan berani keluar dari zona nyaman. Dengan pembaTIK ini, Saya juga bisa berbagi dan berkolaborasi dengan orang-orang hebat, orang-orang yang juga memiliki semangat yang sama untuk terus berbagi praktik baik kepada siapa saja tentang pemanfaatan portal pembelajaran Rumah Belajar ini. Jadi tetap semangat. Biarlah Allah yang memampukan. Portal Rumah Belajar akan selalu dihati, dan kegiatan pembaTIK akan selalu memberi inspirasi.