INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DENGAN PEMANFAATAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DI KELAS V SD ISLAM TERPADU UKHUWAH

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DENGAN PEMANFAATAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DI KELAS V SD ISLAM TERPADU UKHUWAH

 

Nama : Muhammad Rizali, S.Pd

Asal : SD Islam Terpadu Ukhuwah

 

PENDAHULUAN

Salah satu upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis Project Based Learning (PjBL). Bahkan Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan, sistem pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning mesti digalakkan. Hal ini agar kolaborasi dan kerjasama antar siswa terus terbangun melalui proyek pembelajaran tersebut.

“Makanya saya ingin pembelajaran semua Project Based Learning. Saya ingin di kuliah Project Based Learning, di sekolah Project Based Learning. Jadi buat pemicu kemandirian, kolaborasi, dan kreativitas,” kata Mendikbud dalam siaran langsung instagram @unicefindonesia, pada Jumat, 15 Januari 2021 lalu.

Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu menerapkan pembelajaran yang inovatif di kelasnya. Untuk itu seorang guru perlu menginternalisasi nilai-nilai yang ada pada profil pelajar pancasila, terutama inovasi pembelajaran agar mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menarik dan menantang, kreatif, menumbuhkan nilai-nilai karakter serta dapat mewujudkan merdeka belajar.

Oleh karena itu, perlu dibuat inovasi pembelajaran berupa rancangan pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi siswa terutama kemandirian dan disiplin belajar siswa dengan model Project Based Learning (PjBL).

 

PEMBAHASAN

Praktik baik ini memfokuskan pada pelajaran bahasa Indonesia tentang kata yang mengandung makna konotasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan model PjBL di  kelas. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model PjBL ini ada 5 sintaks/ tahapan yang harus dilalui secara sistematis, diantaranya:

  1. Penjelasan proyek dan merencanakan proyek

Pada tahap ini saya menyampaikan proyek yang akan dikerjakan oleh siswa, dengan memberitahukan kepada siswa tentang proyek yang akan dikerjakan. Pelaksanaan pada hari Senin,             17 Oktober 2022. Proyek yang akan dikerjakan yaitu produk berupa kamus makna konotasi, cerpen, komik, poster, maupun video yang berisi kata yang mengandung makna konotasi.

  1. Menyusun jadwal proyek

Pada tahap ini, siswa bersama guru menyusun jadwal proyek dan menyepakati jadwal yang telah dibuat bersama. Kapan proyek akan dikerjakan dan diselesaikan. Bersama menentukan batas waktu pengiriman proyek. Proyek disepakati akan diselesaikan dalam waktu 3 kali pertemuan atau 8 hari. Proyek yang dilaksanakan mulai dari persiapan bahan, pembuatan, dan presentasi karya yang disepakati dilakukan. Penentuan jadwal proyek ini dilaksanakan pada hari 17-24 Oktober 2022

  1. Memonitor kemajuan proyek

Pada tahap ini saya melakukan monitoring terhadap kemajuan proyek yang telah dikerjakan oleh siswa. Saya juga mengapresiasi dengan kata-kata motivasi dan sebagai pemantik bagi siswa lain untuk segera menyelesaikan tugas proyeknya. Bagi siswa yang belum selesai juga saya motivasi agar mampu menyelasikan tugas proyek tepat waktu. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Oktober 2022.

  1. Menguji proses dan hasil belajar

Pada tahap ini masing-masing kelompok mengumpulkan tugasnya, dan diberikan arahan untuk menyempurnakan hasil produknya.

  1. Mengevaluasi pengalaman membuat atau melaksanakan proyek

Pada tahap ini siswa mempresentasikan laporan hasil produk sederhana yang telah dibuat, tentang makna konotasi bersama kelompoknya dan sesuai waktu yang telah disepakati. Siswa lain menanggapi teman setelah selesai melakukan presentasi. Selanjutnya siswa bersama guru merefle   ksi pembelajaran dalam melaksanakan proyek. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 24 Oktober 2022.

Kegiatan best practice ini pada mata pelajara bahasa Indonesia, materi yang dibahas yaitu makna konotasi dengan mengaitkan budaya bahasa konotasi yang ada di daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam pembelajaran tersebut saya menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, metode pembelajaran index card match, alat pembelajaran LCD, Laptop, serta bahan yang digunakan adalah kertas buffalo, pelubang kertas, dan lain-lain.

Pada pertemuan pertama, peserta didik  diberikan motivasi dengan menyajikan video/rangkaian kalimat tentang keunikan budaya dalam menggunakan bahasa konotasi di Banjarmasin yang merupakan bagian dari keberagaman di Indonesia selanjutnya pada kegiatan inti peserta didik mencari informasi tentang keberagaman di Indonesia dengan mengakses salah satunya  fitur platform merdeka mengajar yaitu karya guru, setlah menyimak penjelasan guru kemudian peserta didik di ajak mencari pasangan menggunakan model index card match, siswa mempresentasikan kartu yang didapat dengan gerakan sesuai kata konotasinya, guru memberikan penilaian pada kegiatan tersebut. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama.

Pada pertemuan kedua, siswa kembali diberikan motivasi dalam mengikuti pembelajaran, pada kegiatan inti siswa berbagi kelompok sesuai dengan kesepakan bersama, setiap kelompok dapat memilih tugas sesuai kesenangan mereka dalam membuat produk seperti kamus makna konotasi, poster makna konotasi, komik, dan cerpen yang mengandung makna konotasi.

Pertemuan ke 3 setiap kelompok mempresentasikan hasil produk yang telah dihasilkan, guru melakukan penilaian terhadap karya yang dihasilkan siswa. Selanjutnya untuk memberikan evaluasi, garu mengakses fitur assesmen melalui paltform merdeka mengajar.

Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning  dengan memanfaatkan platform merdeka mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi makna konotasi  di kelas V SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dan siswa disiplin dalam mengumpulkan tugas proyek sesuai dengan jadwal yang telah mereka sepakati bersama guru. Siswa juga mandiri dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas proyek.

 

Keberhasilan dalam pembelajaran ini antara lain:

  • Meningkatnya kemandirian belajar siswa dalam menyelesaikan tugas dan membuat produk dari proyek yang ditugaskan,
  • Meningkatnya disiplin siswa dalam pembelajaran dan penyelesaikan proyek yang ditugaskan.

Kegagalan dalam pembelajaran ini antara lain: Pembelajaran berbasis proyek ini memerlukan waktu yang lama sehingga proses pemantauan juga harus lebih detail, guru harus maksimal dalam memonitoring siswa

 

KESIMPULAN

Setelah pelaksanaan inovasi pembelajaran dengan model project based learning (pjbl) dengan pemanfaatan platform merdeka mengajar. Siswa terlihat bersemangat dan mandiri dalam pembelajaran, siswa mapu membuat produk yang menarik dan mampu mempresentasikan dengan baik.

 

Dokumentasi Kegiatan