Vlog Bertema Kearifan Lokal

Salah satu tugas Pembatik level 4 adalah membuat vlog, dimana vlog harus menunjukkan kearifan lokal dan disajikan dengan menarik. Saya pun berusaha untuk membuat vlog yang menarik, semaksimal yang dapat saya kerjakan. Karena saya mengajar di kelas 4 SD maka materi yang saya ambil adalah energi alternatif, setelah itu saya mencari fitur di Portal Rumah Belajar yang cocok untuk saya gunakan. Dan pilihan saya adalah Augmented Reality. Materi dan fitur sudah didapat, sekarang harus mencari kearifan lokal yang sesuai, dan air terjun Sedudo di Kabupaten Nganjuk adalah yang paling tepat.
Langkah pertama saya sebelum melaksanakan vlog Best Practice dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, saya membuat RPP terlebih dahulu dan mengunggahnya di portal Guru Berbagi. Pengambilan video pertama adalah saat proses pembelajaran best practice dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Materi saya adalah energi alternatif yaitu air sebagai sumber energi alternatif untuk PLTA , kemudian saya menggunakan salah satu fitur Portal Rumah Belajar yaitu Augmented Reality. Menggunakan apersepsi dengan mengaitkan kearifan lokal, saya mengambil air terjun Sedudo yang ada di Kabupaten Nganjuk. Pembelajaran berjalan lancar dan siswa sangat antusias dengan proses pembelajaran menggunakan portal Rumah Belajar.
 Pengambilan video kedua adalah di air terjun Sedudo, meskipun diambil saat hujan turun. Semoga suara saya tetap jelas terdengar.

Vlog Best Practice bisa disaksikan di https://youtu.be/vw7gz5x0I3c

Dalam pengambilan tugas vlog saya mengambil video di dua tempat, yang pertama waktu pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan untuk pengambilan video yang kedua, saya ingin menunjukkan kearifan lokal dari Kabupaten Nganjuk muncul di vlog saya. Saya pun menjadwalkan untuk mengambil video di Air terjun Sedudo. Pengambilan video saya ambil hari Senin, 8 November 2021. Hari cukup cerah dan cuaca mendukung, saya berangkat setelah selesai mengajar. Perjalanan sekitar 1 jam dari rumah saya. Sampai di Air terjun Sedudo, langsung mengambil video, tetapi sayangnya suara saya kalah dengan derasnya air terjun dan suara hewan hutan yang mulai asyik bernyanyi. Semua video yang saya inginkan sudah saya ambil. Malam harinya video saya edit, entah kenapa saya tidak puas dengan semua video yang saya ambil, karena suara saya tidak bisa terdengar jelas. Akhirnya malam itu juga saya memutuskan untuk besok kembali mengambil video lagi.

Hari Selasa, 9 November 2021, berangkat kembali ke Air Terjun Sedudo, berangkat pagi karena jam 1 siang ada video conference kolaborasi bersama SRB Jatim dan juga ruang kolaborasi di Guru Penggerak berharap cuaca mendukung dan tidak hujan, sehingga jam 12 harus sudah turun.
Dan apa yang saya harapkan tidak sesuai rencana, masih di perjalanan cuaca sudah mendung, sampai gerbang karcis masuk sudah gerimis, konsep pengambilan video pun harus saya ubah, pikiran sudah tidak tenang karena hujan mulai turun dengan sangat deras, hanya bisa menunggu sampai hujan reda. Hampir 1 jam menunggu hujan belum juga reda, jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih, pikiran sudah tidak tenang. Akhirnya saya putuskan untuk tetap mengambil video, meski ditengah hujan deras, dan suara pun kalah dengan derasnya air hujan. Meski konsep berubah tapi saya cukup puas dengan hasilnya.
Jam menunjukkan pukul 12 lebih, hujan masih deras dan saya masih terjebak di Air Terjun Sedudo, padahal jam 1 ada kolaborasi dengan SRB Jatim yang di pimpin bunda Raden Roro Martiningsih. Ditengah pikiran yang bingung, saya berusaha menenangkan diri, mencari jalan bagaimana agar acara video conference tetap lancar. Akhirnya saya ke Mushola dan mulai mengikuti video conference meski sedang mati listrik dan  sinyal agak sulit. Saya minta berganti bagian untuk presentasi yang awalnya saya mendapat bagian materi di awal, saya pun berganti diurutan ketiga. Hujan pun mulai reda, acara video conference kolaborasi sudah mulai, tapi apa yang terjadi? Petugas keamanan meminta semua pengunjung harus turun meninggalkan tempat, karena objek wisata harus ditutup.
Sekali lagi harus menenangkan diri, agar tetap dapat mengikuti video conference. Akhirnya video conference di dalam mobil. Saat bagian saya untuk menyampaikan materi, saya minta mobil berhenti di pinggir jalan dan masih di tengah hutan. Jam menunjukkan pukul 14.25 WIB, ruang kolaborasi di guru penggerak sudah menunggu, Bapak Fasilitator sudah memanggil untuk segera bergabung. Sementara video conference bersama SRB pun masih berlangsung. Akhirnya masuk juga di ruang kolaborasi Guru Penggerak melalui HP.
Hati dan pikiran tidak tenang lagi, karena baterai laptop dan HP mulai menipis sementara 2 video conference masih berlangsung. Setelah saya selesai menyampaikan materi, saya minta mobil berjalan dan mencari tempat, rumah makan atau mushola karena baterai laptop dan HP sudah menipis, tidak akan bisa sampai selesai video conference. Alhamdulillah setelah keluar dari hutan, ada rumah makan dan mobil pun berhenti. Akhirnya bisa cas laptop dan HP. Dan hujan pun turun lagi begitu derasnya, di rumah makan itu saya menyelesaikan dua video conference sekaligus. Di video conference SRB dan juga ruang kolaborasi Guru Penggerak. Hari yang luar biasa buat saya. Vlog spesial buat PembaTIK level 4 tahun 2021.