Penerapan Collaborative Learning Menggunakan Sumber Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Islam Terpadu Ukhuwah 2 Banjarmasin

ABSTRAK

Penelitian ini adalah tentang penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar dengan memanfaatkan rumah belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V  SD  Islam Terpadu Ukhuwah 2 Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa sebelum menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar, untuk mengetahui langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar, untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar dan untuk mengetahui peningkatan nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar.

Penelitian ini adalah penelitian hubungan sederhana yang terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel independen (tindakan) dan satu variabel dependen (hasil). Variabel independen/tindakan (X) adalah collaborative learning menggunakan sumber belajar dan variabel dependen/hasil (Y) adalah hasil belajar siswa (Y1). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan/action research dengan metode eksperimen dan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan ini menggunakan statistik deskriptif dan analisis kualitatif, melalui tiga siklus penelitian (pra siklus, siklus I, dan siklus II).

Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Terpadu Ukhuwah 2 Banjarmasin dan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V tahun ajaran 2021/2022. Penelitian tindakan ini menggunakan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menerapkan collaborative learning menggunakan sumber belajar. Pengumpulan data penelitian tindakan ini menggunakan teknik observasi, tes, dan dokumentasi.

Rerata nilai hasil belajar sebelum tindakan (pra siklus) adalah 66,11. Rerata nilai hasil belajar sesudah tindakan (siklus I dan II) melalui penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar adalah 81,94. Hasil akhir penelitian adalah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena telah terjadi peningkatan yang signifikan dari hasil belajar siswa antara sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan collaborative learning menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran .

PENDAHULUAN
Topik penelitian ini adalah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDIT Ukhuwah 2 Banjarmasin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa sebelum penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar; untuk mengetahui langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan collaborative learning menggunakan sumber belajar; untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa setelah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar; dan untuk mengetahui peningkatan setelah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar dan nilai hasil belajar siswa setelah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar.
Berkolaborsi merupakan sebuah kodrat alam yang tidak akan bisa terhindarkan dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial manusia akan senantiasa terus berhubungan dengan manusia lain, saling membantu dan saling bekerja sama. Keterampilan berkolaborasi merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa kita, sehingga kemampuan berkolaborasi pada siswa harus kita tanamkan sejak dini dan bisa dimulai dari sebuah pembelajaran di dalam kelas kita.
Collaborative learning merupakan salah satu  metode pembelajaran kolaborasi. Konsep dari pembelajaran kolaboratif ini merupakan sebuah metode di mana siswa ditantang untuk bisa menyelesaikan tantangan dalam pembelajaran yang dengan berbagai macam cara sehingga masalah tersebut bisa terselesaikan dengan kebersamaan dalam kelompok.
Rumah belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.
Rumah belajar terdiri dari fitur utama dan fitur pendukung. Fitur utama terdiri dari Kelas Maya, Sumber Belajar, Bank Soal, dan Laboratorium Maya. Sedangkan fitur pendukung terdiri dari dari Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Blog Pena, Edugame, dan Augmented Reality.

KERANGKA TEORITIS
Lingkungan Digital sebagai Masa Depan Pembelajaran Kolaboratif menurut Collaborative Learning and Writing Essays on Using Small Groups in Teaching English and Composition Edited by Kathleen M. Hunzer McFarland & Company, Inc., Publishers Jefferson, North Carolina, and London halaman 97 dipaparkan bahwa: 
“Digital environments foster collaborative learning in several ways. First, students increasingly see digital environments as social spaces, virtual places to interact with others. Second, digital environments make it possible for students to interact with other people across time and distance; they don’t have to reside in the same city, state, or even country. What’s most exciting about working in these environments is that new digital tools become available every day. With these new tools come novel opportunities to collaborate with other learners. When students work with other learners in virtual spaces, they more fully appreciate how their thinking is influenced by other people. In turn, they better understand how they can influence the thinking of others. Perhaps most importantly, students understand that learning occurs in a wide range of venues. When students use Web 2.0 tools for learning, they develop collaborative learning skills that will serve them well not just in the academic arena of life, but also the professional, civic, and personal arenas. By helping students use these tools effectively, we encourage them to become more effective lifelong learners.” 

Lingkungan digital mendorong pembelajaran kolaboratif dalam beberapa cara. Pertama, siswa semakin melihat lingkungan digital sebagai ruang sosial, tempat virtual untuk berinteraksi dengan orang lain. Kedua, lingkungan digital memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan orang lain melintasi waktu dan jarak; mereka tidak harus tinggal di kota, negara bagian, atau bahkan negara. Apa yang paling menarik tentang bekerja di lingkungan ini adalah digital baru itu alat menjadi tersedia setiap hari. Dengan alat baru ini, muncul peluang baru untuk berkolaborasi dengan peserta didik lainnya. Ketika siswa bekerja dengan siswa lain di ruang virtual, mereka lebih menghargai bagaimana pemikiran mereka dipengaruhi oleh orang lain. Pada gilirannya, mereka lebih memahami bagaimana mereka dapat mempengaruhi pemikiran orang lain. Mungkin yang paling penting, siswa memahami bahwa pembelajaran terjadi di berbagai tempat. Ketika siswa menggunakan alat Web 2.0 untuk belajar, mereka mengembangkan keterampilan belajar kolaboratif yang akan membantu mereka dengan baik tidak hanya di arena akademik
kehidupan, tetapi juga arena profesional, sipil, dan pribadi. Dengan membantu siswa menggunakan ini alat secara efektif, kami mendorong mereka untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang lebih efektif.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian hubungan sederhana yang terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel independen (tindakan) dan satu variabel dependen (hasil). Variabel independen/tindakan (X) adalah collaborative learning menggunakan sumber belajar dan variabel dependen/hasil (Y) adalah hasil belajar siswa (Y1). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan ini menggunakan statistik deskriptif dan analisis kualitatif, melalui tiga siklus penelitian (pra siklus, siklus I, dan siklus II).

Metode penelitian yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis tindakan adalah dengan eksperimen yang dilakukan secara berulang, dengan tiga siklus penelitian. Pada eksperimen ini, perlakuannya adalah “penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar”. Eksperimen bersifat “before-after”, yaitu membandingkan  hasil belajar siswa sebelum menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar dan setelah menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan dengan kondisi awal sebelum tindakan, pelaksanaan tindakan, dan kondisi akhir/hasil tindakan. Proses guru masih menggunakan strategi konvensional dalam pembelajaran menjadi kerangka berpikir kondisi awal. Guru menerapkan strategi collaborative learning menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran menjadi kerangka berpikir tindakan. Guru melakukan pra siklus dan menguji tindakan dalam siklus I dan siklus II menjadi kerangka berpikir kondisi akhir.

Hipotesis penelitian ini adalah bahwa strategi penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDIT Ukhuwah 2 Banjarmasin. Setiap siklus pengujian hipotesis tindakan dilakukan dengan empat proses yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa sebelum menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar, untuk mengetahui langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar, untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar dan untuk mengetahui peningkatan nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Terpadu Ukhuwah 2 Banjarmasin dan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V tahun ajaran 2021/2022. Penelitian tindakan ini menggunakan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa, dan penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar. Pengumpulan data penelitian tindakan ini menggunakan teknik observasi, tes, dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN
Rerata nilai hasil belajar sebelum penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar menggunakan sumber belajar untuk mata pelajaran IPS adalah 66,11.

Rerata nilai hasil belajar mata pelajaran IPS setelah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar (siklus I) adalah 74,44. Dengan demikian apabila dibandingkan dengan data nilai hasil belajar siswa sebelum penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar, maka telah terjadi peningkatan 11,19% atau 8,33 (dari 66,11 ke 74,44). Hal ini berarti penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa walaupun memerlukan pembuktian lebih lanjut. Hasil pada siklus I ini akan diuji konsitensinya pada siklus II.

Rerata nilai hasil belajar mata pelajaran IPS setelah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar (siklus II) adalah 81,94. Dengan demikian apabila dibandingkan dengan data nilai hasil belajar siswa setelah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar pada siklus I, maka telah terjadi peningkatan 9,15% atau 7,50 (dari 74,44 ke 81,94) untuk mata pelajaran IPS. Hal ini berarti penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. 

Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa rerata nilai mata pelajaran IPS sebelum tindakan (pra siklus) adalah 66,11. Apabila dicermati setelah tindakan penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar, rerata nilai hasil belajar IPS baik pada siklus I (naik menjadi 74,44) dan siklus II (naik menjadi 81,94), artinya nilai hasil belajar siswa memiliki kecenderungan yang terus meningkat (gambar 1). Maka penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar menjadi dapat menjadi alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan nilai hasil belajar siswa, sehingga nilai hasil belajar siswa semakin tinggi atau meningkat.

PENUTUP
Sebagai penutup dari penelitian tindakan ini adalah dengan diketahuinya hasil dari tujuan penelitian ini terkait dengan nilai hasil belajar siswa sebelum menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar, langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunakan collaborative learning meng­gunakan sumber belajar, nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar, dan peningkatan nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan collaborative learning menggunakan sumber belajar dengan hasil kesimpulan penelitian sebagai berikut:

  1. Rerata nilai hasil belajar IPS siswa kelas V SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin sebelum tindakan adalah 66,11.
  2. Langkah-langkah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar untuk kelas V SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin adalah dengan melakukan 4 langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
  3. Rerata nilai hasil belajar IPS siswa kelas V SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin sesudah 2 siklus tindakan melalui penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar adalah 81,94.
  4. Peningkatan rerata nilai hasil belajar IPS siswa kelas V SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin sesudah 2 siklus tindakan melalui penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar adalah 15,83.

Maka implikasi serta saran/rekomendasi yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu:

  1. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah penerapan collaborative learning menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan collaborative learning menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran.
  2. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi sekolah, pimpinan, dan guru agar dapat meningkatkan dan hasil belajar siswa dengan menerapkan collaborative learning menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran, kemudian mempelajari, menguasai, dan menerapkan berbagai jenis collaborative learning menggunakan sumber belajar khususnya dan rumah belajar secara keseluruhan serta menjadikan salah satu kebijakan pembelajaran di sekolah.
  3. Karena pembelajaran dengan menerapkan collaborative learning menggunakan sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin, maka guru-guru lain disarankan untuk menggunakan strategi collaborative learning menggunakan sumber belajar tersebut dalam pembelajaran-pembelajaran yang dilakukan, dan guru-guru lebih mendalami lagi tentang macam-macam collaborative learning menggunakan sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran, untuk manajemen sekolah agar menjadikan collaborative learning menggunakan sumber belajar menjadi salah satu kebijakan pembelajaran.

 

DAFTAR PUSTAKA
John W. Creswell. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches – Fourth Edition, New York: SAGE Publication.
Meredith Gall, Joyce P. Gall. Walter R. Borg. (2013) Educational Research: An Introduction – Seventh Edition, Boston: Pearson Education.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Tindakan Komprehensif, Bandung: Alfabeta.
Walter R. Borg, Meredith D. Gall. (1983). Educational Research: An Introduction – Fourth Edition, New York: Longman Inc.
Collaborative Learning and Writing Essays on Using Small Groups in Teaching English and Composition Edited by Kathleen M. Hunzer McFarland & Company, Inc., Publishers Jefferson, North Carolina, and London.