Praktik Baik Pembelajaran

Alhamdulillah bisa berbagi beberapa pengalaman, suka dan duka guru mengajar daring dan luring di masa pandemi , dan selalu ada hikmah baru dari cerita-cerita baru yang dituturkan para guru. Saat acara Eksakta edisi Guru Berbagi Praktik Baik Pembelajaran saya, Sesi Arlinda, S.Pd. (Guru SMPN 31 Bengkulu Tengah) bersama rekan Haeruddin, S.Pd. Gr (Guru SDN 71 Parepare) dan Samsul Fahrozi, S.Pd. (Guru SDN 21 Ampenan) pada Senin, 19 April 2021. Pukul 14.00-16.00 WIB
Pemilihan model pembelajaran jarak jauh adalah cara Memberdayakan Konteks. Dimana kondisi murid, kondisi sosial ekonomi, dan geografis yang berbeda justru dilihat sebagai satu kekuatan untuk mengadaptasi model pembelajaran jarak jauh yang paling sesuai dan efektif. Bapak dan Ibu Guru, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana guru-guru di berbagai daerah memilih model PJJ dan memandu murid melibatkan sumber daya dan kesempatan di dalam komunitas sebagai sumber belajar.
Cara ini efektif untuk mendapat dukungan dari orang tua dalam memfasilitasi anaknya belajar dari rumah. Walaupun sebagian besar pekerjaan orang tua siswa adalah petani, mereka mau mendukung dan mendampingi anaknya belajar. Akses internet sudah menjangkau pemukiman warga sehingga mereka bisa melaksanakan belajar daring. Signal internet yang kadang mengalami gangguan, tidak menyurutkan semangat guru dan siswa belajar daring. WA groupkelas digunakanuntuk mengirim jadwal pembelajaran, memberi panduan atau tutorial, bertanya jawab permasalahan dalam belajar dari rumah, dan forum diskusi dengan siswa dan orangtua.

Rumah Belajar dengan alamat di belajar.kemdikbud.go.id dipilih sebagai rujukan utama sumber belajar di rumah, juga memanfaatkan siaran Televisi Edukasi. Sedangkan Zoom digunakan untuk mengadakan pertemuan jarak jauh yang diisi kegiatan pemberian materi, mengamati siswa berpraktik, dan mempresentasikan hasil karyanya. Sementara Google Classroom digunakan untuk mengumpulkan dan memberi umpan balik hasil karya siswa, serta mengunggah sumber belajar yang digunakan.