Pembelajaran Kolaboratif Di Saat Pandemi Covid-19

Pembelajaran kolaboratif di saat pandemi Covid-19, terasa mustahil. Padahal, pembelajaran kolaboratif merupakan solusi bagi siswa dalam mempelajari suatu materi yang sulit dengan memanfaatkan keragaman yang terdapat dalam lingkungan belajar, yakni dengan saling berbagi gagasan dengan teman sebaya yang berbeda pandangan. pembelajaran kolaboratif merupakan produk gagasan bersama, di mana siswa mengajukan, menyimak dan merespon gagasan satu sama lain, lalu membangun sebuah pemaknaan atau pemahaman melalui usaha bersama dalam keragaman atau perbedaan. Dengan demikian, pembelajaran kolaboratif menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan keragaman individu. Pembelajaran kolaboratif lebih mengutamakan aktivitas berbagi daripada membangun gagasan secara bersama-sama.

Guru tidak sendiri lagi mengelola pembelajaran seperti di sekolah, demikian juga orang tua tidak lagi dapat menyerahkan seluruh aktivitas belajar anak kepada guru, namun orang tua dan guru bekerja sama untuk mendampingi siswa dalam kegiatan belajarnya. Perubahan ini dirasakan oleh siswa, guru dan juga orangtua, sehingga dibutuhkan strategi untuk efektivitas komunikasinya.

Bagaimana mendesain pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif dirancang untuk melaksanakan ketuntasan proses belajar. Pembelajaran tidak akan berhasil jika peserta didik tidak memahami tujuan atau kompetensi pembelajaran. Dalam mencapai tujuan peserta didik melakukan konsultasi atau sharing dengan guru.

Langkah pembelajaran kolaboratif:  pertama menyampaian tujuan dan memotivasi bagi peserta didik, yang bisa disampaikan lewat WhatsApp Group. Kedua penyajian informasi dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan. Demontrasi juga bisa melalui video yang dikirimkan guru ke WhatsApp Group. Ketiga adalah pengorganisasian peserta didik  ke dalam kelompok- kelompok belajar, melalui kelompok WhatsApp Group Kecil, yang tetap dalam kendali guru. Keempat yaitu membimbing kelompok bekerja dan belajar baik secara kelompok besar di WhatsApp Group kelas, maupun dalam kelompok kecil dan individu. Kelima, guru tetap melakukan evaluasi tentang apa yang sudah dipelajari sehingga masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dengan Google Meet. Keenam memberikan penghargaan baik secara kelompok maupun individu, dimulai dari yang sederhana seperti kata-kata pujian, tepuk tangan di Google Meet, hingga hadiah pulsa. Semua kegiatan pembelajaran kolaboratif ini perlu didukung oleh semua pihak.