Tak Bosan ikut PembaTIK

Asyikya ikut PembaTIK

Mengikuti kegiatan  PembaTIK merupakan langkah yang tepat untuk mencapai kemerdekaan belajar. Melalui Berbagai ilmu yang di dapat saat mengikuti Program PembaTIK, guru terus melakukan Inovasi dalam pembelajaran terutama pembelajaran berbasis TIK.

Tahun ini merupakan tahun ketiga saya mengikuti Program PembaTIK. Bermula pada tahun 2018 ketika saya sedang mencari sumber belajar di portal Rumah Belajar. Hati saya tergelitik untuk mengakses salah satu fitur pada Rumah Belajar, yaitu Fitur PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan). Sebelumnya saya sudah mengenal Rumah Belajar pada tahun 2015 ketika saya mengikuti Program SM-3T (Sarjana Mendidik daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Bukan DRB 3T ya (Terbaik, Terkreatif, Terinovatif) heheee 😀 . Sebelum berangkat ke tempat tugas kami yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur, kami di bekali sebuah aplikasi Rumah Belajar offline serta juga video-video dari TV Edukasi. Video-video tersebut saya gunakan untuk mengajar di tempat tugas saya, meskipun sangat terbatas penggunaannya. Karena tidak adanya listrik PLN di desa itu. Sekolah Kami hanya mengandalkan tenaga surya sebagai sumber energi lsitrik.

Kembali ke PembaTIK, pada tahun 2018 saya belum mengerti PembaTIK itu seperti apa. Saya hanya mengikuti alurnya. Saya juga tidak tau kalau PembaTIK itu juga sebagai ajang pencarian bakat, maksudnya Pencarian Duta Rumah Belajar, yang akan mewakili Provinsi. Saya ikuti tahapan demi tahapan, hingga sampai ke tahap level 3. Sebanyak 30 orang waktu itu berkumpul di BTIKP Provinsi Kalimantan Selatan. Saya sangat bersemangat mengikuti acara tersebut, mungkin karena itu pertama kali saya mengikuti pelatihan. Banyak ilmu yang saya dapat di Bimtek itu. Bukan Hanya dari para instruktur dari Pustekkom (PUSDATIN saat ini) tapi juga dari teman-teman guru yang mengikuti bimtek itu. Sayapun jadi lebih banyak mempunyai teman-teman guru hebat yang tentunnya lebih banyak memiliki pengalaman. Waktu itu status saya masih guru honor, baru beberapa bulan saya menjalani profesi guru di daerah saya. Setelah sebelumnya mengikuti PPG Pasca SM-3T di Universitas Negeri Jakarta. Namun status tersebut bukanlah suatu penghalang untuk mengembangkan kemampuan kita sebagai guru, khususnya kemampuan penggunaan TIK dalam pembelajaran.

Pada tahun 2019 alhamdulillah saya lolos seleksi CPNS di daerah saya sendiri. Saya di tugaskan di SDN Tumingki 1 Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan hingga saat ini. Saya kembali mengikuti kegiatan PembaTIK, saya berpikir tantangannya bakal sama saja dengan tahun sebelumnya. Saya pun sangat santuy mengikutinya, ternyata saya salah menduga. Tugasnya semakin menantang, karna saya kurang persiapan akhirnya saya hanya sampai ke level 2 dan tidak bisa mengikuti level 3 seperti sebelumnya. Mungkin juga karena pesertanya tambah banyak, yang tentunya saingan untuk masuk 30 besar semakin sulit. Alhamdulillah pada tahun 2020 saya berkesempatan kembali mengikuti PembaTIK dan bisa langsung ke level 3. Namun pada tahun ini 30 besar bukan pada level 3, melainkan pada level 4 atau level berbagi. Sayapun mencoba membuat tugas Media Pembelajaran Interaktif yang saya pelajari secara mandiri di modul pembatik, serta mengikuti bimbingan pada kelas virtual yang di adakan oleh para Duta Rumah Belajar. Alhamdulillah saya bisa masuk ke level 4 atau level berbagi. Itulah yang membuat saya tak pernah bosan mengikuti PembaTIK, karena setiap tahun selalu ada hal baru. Seiring dengan berkembangnya Pengetahuan dan Teknologi. Semoga ilmu yang saya dapat ini menjadi berkah dengan saya berbagi dengan guru-guru di daerah saya. Sayapun akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan daerah saya, untuk menghimbau guru-guru di daerah saya untuk mengikuti kegiatan PembaTIK ini. Karena Kegiatan ini sangat berguna bagi para guru dalam mengembangkan kompetensi TIK nya.

Himbawan Kadisdik untuk ikut PembaTIK