Rumah Belajar in Blended Learning Models

Tantangan dalam penerapan program Belajar dari Rumah yang dihadapi oleh pendidik berdasarkan hasil survei dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa guru tidak interaktif selama Belajar dari Rumah. Hal ini yang kemudian mendorong lahirnya berbagai inovasi-inovasi dalam pendidikan. Bangkitnya peranan teknologi dan informasi dalam pembelajaran merupakan wujud nyata pergerakan guru untuk menngembangkan kemampuan mengelola pembelajaran di era pandemi ini

Penerapan model pembelajaran inovatif menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang diterapkan melatih peserta didik untuk mandiri memanfaatkan berbagai fasilitas untuk mengakses media dan sumber belajar. Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam masa pandemi ini adalah model Blended Learning.

Model Blended Learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi.

Tahap Blended Learning

Sumber : Pusdatin Kemdikbud

Terdapat empat support material sebagai karakteristik pelaksanaan Blended Learning. Yang pertama adanya Live event, yaitu pelaksanaan pembelajaran secara langsung. Dalam kondisi normal, di saat pandemi covid-19 bukan menjadi kendala pembelajaran langsung, tatap muka bisa kita laksanakan. Keterbatasan keadaan menuntut kreatifitas kita sebagai guru untuk dapat tetap terjadi tatap muka. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai pengganti, misalnya menggunakan WhatsApp Group, Google Meet, Zoom, atau kita bisa manfaatkan FORUM dalam KELAS MAYA di Portal Rumah Belajar.

Karakter Blended Learning yang kedua adalah Self paced learning, tahap pembelajaran mandiri untuk siswa menggali informasi sesuai kebutuhan penugasan yang diberikan guru. Pencarian informasi dapat dilakukan melalui referensi online seperti pencarian melalui internet ataupun offline menggunakan buku cetak. Fasilitas ini juga bisa kita cari melalui SUMBER BELAJAR, BSE (Buku Sekolah Elektronik), bahkan jika materi berbentuk percobaan dapat kita gunakan LABORATORIUM MAYA, yang semuanya tersedia dalam Portal Rumah Belajar.

Kolaborasi merupakan karakter ketiga dari model Blended Learning. Pembelajaran yang interaktif melibatkan peran aktif siswa dalam berkolaborasi. Melalui diskusi dalam forum, siswa mengkomunikasikan pendapatnya tentang hasil penugasan yang diberikan dan dibahas bersama dengan teman sekelas, untuk menggali pemahaman siswa atas hasil penugasan yang diberikan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk konfirmasi hasil pencarian informasi siswa dengan teori yang dimiliki guru untuk mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan materinya. Media yang dapat digunakan untuk kolaborasi, seperti pada pembelajaran langsung diawal yaitu menggunakan WhatsApp Group, Google Meet, Zoom, atau kita bisa manfaatkan FORUM dalam KELAS MAYA di Portal Rumah Belajar.

Karakteristik keempat dari model Blended Learning adanya Assessment. Setiap proses pembelajaran membutuhkan penilaian untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang kita berikan. Secara kognitif, penilaian didapat melalui tes atau non tes tergantung dari bentuk materi dan pembelajaran yang diberikan. Dalam bentuk tes tertulis, kita bisa memberikan pertanyaan melalui KUIS di KELAS MAYA atau BANK SOAL yang tersedia dalam portal Rumah Belajar.

Dengan demikian, fungsi media yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran kita butuhkan untuk manajemen kelas, media kolaborasi dan diskusi. Fungsi Media sebagai manajemen kelas dimaksudkan untuk mendorong komunitas belajar, dapat update informasi secara cepat mengenai materi pembelajaran, tugas-tugas dan pengumuman penting mengenai pembelajaran. Fungsi Media untuk kolaborasi, agar terjadi kerjasama antara pendidik-peserta didik atau sesame peserta didik bekerjasama meningkatkan kemampuan menulis dan keterampilan lainnya. Sedangkan fungsi media sebagai forum diskusi adalah untuk mendorong kegiatan diskusi bagi peserta didik tentang topik pembelajaran, serta pendidik dapat membentuk kelompok untuk berbagi pengetahuan.

Berdasarkan karakteristik model Blended Learning, maka terdapat sintak dalam menyusun rancangan pembelajaran seperti yang digambarkan pada Alur Pembelajaran Model Blended Learning berikut.

Sumber : Pusdatin Kemdikbud

Dari penjabaran tersebut, maka dapat dikembangkan Learning Path Blended Learning dengan menggunakan Kelas Maya, sebagai media pembelajaran. Dengan memodifikasi Learning Path Blended Learning menggunakan Blog dari pusdatin, maka rancangan pembelajaran yang kemudian saya dapat terapkan menggunakan KELAS MAYA dari portal Rumah Belajar adalah sebagai berikut.

Sumber :  Media presentasi SRB Berbagi, bentuk modifikasi Learning Path Blended Learning Pusdatin Kemdikbud

Selain penilaian kognitif, pembelajaran dengan model Blended Learning memberikan penilaian afektif siswa melalui sikap kemandirian belajar, rasa ingin tahu untuk mencari informasi mengenai penugasannya, kedisiplinan mengikuti tahapan pembelajaran, komunikatif dan menghargai pendapat orang lain, dan tanggung jawab.

Masih banyak inovasi yang bisa kita, para guru, untuk kembangkan. Masih banyak hal positif yang masih bisa kita tebar, untuk belajar, berinovasi dan berbagi.

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia