POTRET BELAJAR SISWA DI MASA PANDEMI DI DAERAH 3T MALUKU UTARA

 

Di masa Pandemi Covid 19 semua aktivitas hanya dapat dilakukan di rumah. Namun di beberapa daerah yakni daerah 3T merupakan daerah-daerah yang digolongkan sebagai zona hijau pembelajaran di sekolah diselenggarakan seperti biasa dengan durasi waktu yang dikurangi untuk tatap muka di sekolah.

Saat berlayar dari pelabuhan speedboat cuaca cerah namun ternyata tak secerah ombak di luat. Tinggi gelombang mencapi 2,5 – 3 meter hari ini. Dari kejauhan tampak ombak putih bergulung-gulung datang ke bibir pantai. Beberapa penumpang mulai berteriak ketakutan  saat boat kami dihantam ombak besar yang bergulung-gulung dan bertumbukan dengan boat kami. Jarak  kota Ternate ke  pelabuhan Sofifi kami tempuh  sekitar 13 mil laut atau 24 km . Dengan kapal cepat  perjalanan laut kami tempuh sekitar 1 jam 20 menit. 

Saya akan berkunjung ke 2 tempat kegiatan hari ini. Kunjungan pertama akan saya lakukan ke SD Bukit Durian I Oba Utara Tidore Kepulauan sebagai sekolah penerima bantuan dana Bos Affirmasi dan Kinerja tahun 2019. Mereka meminta saya untuk melaksanakan pelatihan secara daring dan luring untuk Rumah Belajar. Pelatihan di sekolah SD Bukit Durian I diikuti oleh 8 sekolah penerima Dana Bos dan Kinerja dan dimulai dengan sosialisasi tentang portal Rumah Belajar  kemudian dilanjutkan dengan acara pembukaan pelatihan. Acara pembukaan dihadiri  oleh Korwil UPTD Oba Utara Pak Fahrudin serta bapak dan ibu kepala sekolah SD se kecamatan Oba Utara.

        Kegiatan kami lanjutkan tentang sosialiasi Dana Bos Afirmasi dan Kinerja serta dilanjutkan dengan membuat akun Rumah Belajar bagi peserta. Kegiatan ini akan kita lanjutkan melalui daring Setelah kegiatan di sekolah ini selesai saya melanjutkan perjalanan kurang lebih 4 jam ke kecamatan Weda Halmahera Tengah. Setelah sampai saya ijin shalat dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kurang lebih 5 jam lagi menuju trans Waley.

Dalam kunjungan berbagi Duta Rumah Belajar Maluku Utara tahun 2018 kali ini saya berkunjung ke salah satu sekolah 3T di kabupaten Halmahera Tengah yakni SMPN 24 Hamahera Tengah. Sekolah ini belum tersentuh listrik , apalagi jaringan internet. Dalam perjalanan  kali ini sepanjang jalan yang saya lalui terjadi longsor di mana-mana sehingga kadang  beberapa kali saya harus turun dari mobil dan berjalan kaki karena mobilnya harus diderek oleh mobil yang lain untuk melewati lumpur  atau memindahkan batuan yang jatuh ke badan jalan.

Sekolah SMPN 24 Halmahera Tengah berada Desa Trans Waley berada di daerah  transmigrasi di tengah hutan dengan akses jalan masuk yang rusak parah akibat hujan. saya tiba di desa ini hari sudah malam sekitar pukul 21.00 malam. Jalan yang kami lalui adalah hutan belantara disamping itu kami harus menggunakan motor trail dan sesekali sepatu sang pembawa motor terlepas masuk ke dalam becek tanah bercampur lumpur tanah liat yang licin.Setelah sampai saya segera membersihkan diri sebentar sayapun  beristirahat karena besok acara IHT (In House Training) di sekolah ini akan dimulai.

Kegiatan pada besok hari dimulai pukul 08.00 WIT dan dihadiri semua MGMP Guru di SMPN 24 Hamahera Tengah beserta kepala sekolah. Acara dibuka kepala sekolah dan kami disambut dengan sangat meriah. kegiatan hari ini dibuka dengan materi awal adalah pembuatan RPP Merdeka Belajar bagi siswa untuk belajar dari rumah.

RPP Meredeka Belajar merupaka Rencana Kerja yang ditulis guru secara sederhana hanya satu lembar dengan memuat standar minimal kurikul yakni Apresepsi, Inti Pembelajaran dan Penilaian.

Kegiatan ini dilaksanakana selama 3 hari dengan praktek implementasi di kelas contoh yang telah disiapkan bersama guru model sebelumnya.