PEMBELAJARAN REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM MELALUI MODEL INQUIRY BASED LEARING

     Tantangan  era  revolusi digital atau era 4.0 dalam bidang pendidikan adalah munculnya distruptive innovation pada  setiap lini kehidupan manusia. Begitu pula telah terjadi perubahan perilaku generasi Z dalam konteks pembelajarannya di kelas konvensional. Pembelajaran digital merupakan kebutuhan belajar generasi Z sebagai wujud proliferasi komputer dan otomisasi pencataan di semua bidang . Generasi ini akan hidup di era ketidakpastian (uncertainity) .

      Pada zaman  ini informasi menjadi overload bahkan tak terverifikasi serta peradaban pada  zaman ini dominan pada interaksi virtual. Pendidikan pada abad ini mengalami perubahan yang sangat pesat dari massive learning ke personalize learning. Bahkan mengalami pergeseran dari presence learning menuju distance learning.

    Kunci sukses untuk dunia pendidikan dalam menghadapi tantangan pendidikan abad globalisasi dan era 4.0 ini yaitu pendidikan dengan desain proses pembelajaran yang interdisiplin dan holistik; mampu menyelesaikan dan beradaptasi dengan berbagai permasalahan; proses belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik, partisipatif, dan interaktif; berbasis penelitian dan berorientasi kerja; serta koheren, progresif, dan bercermin pada lingkungan yang bisa dicapai dengan melakukan pembelajaran berbasis TIK.

Dengan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, peserta didik pada abad ke-21 ini diharapkan dapat memiliki keterampilan menentukan sendiri tujuan belajar (self- directed learning), mengkonstruksi pengetahuan (knowledge construction), kolaborasi (collaboration), komunikasi (communication), memanfaatkan TIK (using ICT), dan penyelesaian masalah dan inovasi (problem solving dan innovation).

Berbagai ketrampilan tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta  menyenangkan.

Kini banyak kita temukan website pendidikan dan situs media pembelajaran online yang muncul seperti jamur di musim hujan. Sebut saja Zenius Education (portal belajar SD- SMA); Wikipedia ; Kelas kita ( Markerplace Pendidikan Indonesia); Rumah Belajar Kemdikbud; RuangGuru;Quipper; Google Books (situs buku bacaan online); Youtube; Edukasi.Net MusicTheory (wesite sistem pendidikan seni music) dan lain-lain.

Pustekkom Kemdikbud telah membuat dan mengembangkan Rumah Belajar sejak tahun 2011 sebagai salah satu portal pembelajaran berbasis web, yang berisi berbagai layanan pembelajaran seperti Kelas Maya, Lab Maya, Sumber Belajar, dan Peta Budaya. Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi miliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bisa diakses dengan alamat URL http://belajar.kemdikbud.go.id.

Rumah Belajar sebagai salah satu sistem pembelajaran interaktif diharapkan akan mempercepat penguasaan materi peserta didik sehingga meningkat kualitas peserta didik Indonesia. Rumah Belajar sebagai Sistem Manajemen Pembelajaran atau (SMP) atau Learning Management System (LMS) bermanfaat untuk meningkatkan standar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Peningkatan penggunaan sistem ini semakin terbuka peluangnya karena adanya tuntutan pendidikan yang harus terintegrasi TIK.

Melalui Rumah Belajar dapat dilakukan pengelolaan materi pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran berbasis web. Kelebihan sistem ini adalah membuka peluang belajar kepada peserta didik dengan waktu yang lebih panjang dan lebih leluasa, meningkatkan interaksi peserta didik dengan pendidik tidak hanya terbatas pada jam sekolah.

Rumah Belajar menyediakan berbagai macam fitur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Fitur utama Rumah Belajar antara lain: (1) Sumber Belajar; (2) Buku Sekolah Elektronik (BSE); (3) Bank Soal; (4) Laboratorium Maya; (5) Peta Budaya; (6) Wahana Jelajah Angkasa; (7) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; dan (8) Kelas Maya. Selain fitur utama, ada pula beberapa fitur pendukung, yaitu: (1) Karya Komunitas; (2) Karya Pendidik; dan (3) Karya Bahasa dan Sastra. Konten- konten dan media pembelajaran yang tersedia di Rumah Belajar tersebut dapat dimanfaatkan oleh pendidik, peserta didik, dan masyarakat dalam belajar. Masing-masing fitur dalam portal Rumah Belajar memiliki karakteristik yang berbeda sehingga pola pemanfaatan tiap fitur pun dapat berbeda.

Rumah Belajar ditujukan untuk peserta didik, pendidik, masyarakat umum, serta siapapun yang mau belajar. Portal Rumah Belajar diharapkan bisa menjadi milik komunitas dengan pengisian konten/media yang berprinsip “dari dan untuk” komunitas belajar.

Namun demikian pada faktanya portal rumah belajar ini tidak terlalu berkembang di provinsi Maluku Utara. Web ini tidak terlalu dikenal apalagi digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru dan siswa pada pembelajaran online.

Berdasarkan hasil survei serta data observasi di lapangan, ditemukan beberapa permasalahan tentang pemanfaatan portal rumah belajar kemdikbud untuk pembelajaran bagi siswa dan guru belum berjalan maksimal karena  :

  1. Kemampuan TIK guru di daerah ini masih rendah.
  2. Motivasi dan kepedulian  guru untuk meningkatkan kompetensi diri masih rendah
  3. Sarana dan parasarana TIK dalam pembelajaran di sekolah belum merata
  4. Jaringan internet dan listrik tersedia di perkotaan namun di daerah terpencil tidak tersedia
  5. Guru tidak merasakan dampak secara langsung jika menggunakan portal rumah belajar karena tidak terkoneksi langsung ke dapodik
  6. Dukungan pihak sekolah terhadap program ini masih rendah
  7. Sosialisasi dan publikasi tentang protal rumah belajar kurang gencar dilakukan melalui kegiatan-kegiatan guru dan msayarakat
  8. Peran serta guru,siswa dan masyarakat dalam memanfaatkan portal rumah belajar secara efektif belum terrealisasi

Pustekom melalui program Duta Rumah Belajar melaksanakan bimbingan teknis dan pelatihan melalui level 1, level 2, level 3 dan akhirnya level 4. Di Maluku Utara minat guru untuk mengikuti pelatihan di Simpatik.belajar.kemdikbud.go.id sangat rendah dibandingkan peserta dari seluruh Indonesia.

Kegiatan bimtek level 3 bagi para guru di provinsi Maluku utara dilaksanakan selama 4 hari dihotel Grand Majang kota Ternate yang diikuiti peserta sebanyak 30 orang. Tahap ini merupakan tahap kreasi dari peserta.

Pada level ini kami dibimbing tentang fitur-fitur pada portal rumah belajar, teknik penilaian  pada program level 3 ini , serta kami belajar membuka kelas maya dan memanfaatkannya dalam pembelajaran di kelas sesungguhnya. Tak lupa kami juga belajar membuat video vlog pembelajaran .Pada akhir sesi kami merancang action plan (rencana tindak lanjut/RTL) untuk kegiatan selanjutnya.

Setelah selesai mengikuti bimtek kami mulai melaksanakan program sesuai target RTL yang telah kami buat. Program ini kami bagi atas tiga tahapan yaitu :

  1. Tahap memperbaiki action plan agar sesuai dengan masalah yang nyata
  2. Membuat kelas maya sesuai jadwal mengajar di sekolah masing-masing.
  3. Mengisi konten kelas maya dan memfasilitasi siswa belajar di dalamnya
  4. Melakukan sosialisasi tentang portal rumah belajar dan menginput peserta diklat melalui data simpatik.belajar.kemdikbud.go.id
  5. Membuat laporan per kegiatan

Untuk mencapai  target kegiatan maka kami menyusun strategi penyelesaian masalah yang tepat. Kami mencoba merancang tim work dalam bekerja dan kami memutuskan memulainya dari  SMAN 2 Kota Ternate yang merupakan sekolah asal duta rumah belajar.

Kami melakukan identifikasi masalah di awal kegiatan program portal rumah belajar. Kami menemukan bahwa sebagian besar guru belum memiliki kemampuan TIK dan mereka belum menggunakan TIK dalam pembelajaran dan masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajarannya.

Kami melatih para siswa yang memiliki kemampuan TIK di atas teman-temannya dan kemudian mereka kami jadikan sebagai agen perubahan portal rumah belajar SMAN 2 Kota Ternate. Mereka akan membantu duta rumah belajar selama kegiatan sosialisasi kepada para guru sebagai sukarelawan.

Fitur Rumah Belajar terdiri atas 8 fitur utama dan 3 fitur pendukung. Agar informasi ini dapat cepat diakses oleh guru,siswa dan masyarakat maka kami membagi tahapan sosialisasi menjadi sistem paket Ujang (utama dan penunjang).

Paket ini terdiri atas 2 Fitur Utama dan 1 fitur pendukung misalnya : Paket Ujang 1 ( Fitur sumber belajar,Fitur Buku Elektronik Sekolah serta Karya Komunitas). Kemudian Paket Ujang 2 terdiri atas fitur Laboratorium Maya, fitur Kelas maya serta Karya Guru. Untuk Paket Ujang 3  terdiri atas fitur Peta budaya, fitur Wahana jelajah ruang angkasa serta Fitur bahasa dan Sastra.

Pada setiap kegiatan sosialisasi maupun pelatihan maka paket ini yang kami tawarkan kepada peserta (KKG/MGMP)

agar proses diklat maupun bimtek dapat fokus kepada sasaran dan tujuan kegiatan.

Tujuan

Kegiatan sosialisasi  portal Rumah Belajar dengan agen perubahan   ini bertujuan untuk :

  1. Mempercepat informasi dan kegiatan sosialisasi program portal rumah belajar bagi siswa,guru dan masyarakat.
  2. Dapat membantu duta Rumah Belajar untuk memasang spanduk,membagi brosur dan stiker kepada guru,masyarakat dan siswa di tempat kegiatan sosialisasi.
  3. Dapat membantu temannya untuk mendaftar di kelas maya dan beraktivitas di kelas maya.
  4. Dapat mendampingi peserta diklat (guru dan siswa) untuk mempelajarai fitu-fitur Rumah Belajar kemdikbud (dilakukan bersama-sama duta Rumah Belajar)
  5. Guru dapat menerapkan pendekatan tutor sebaya pada pengelolaan fitur kelas maya

Manfaat

  1. Dapat memberikan pengalaman belajar langsung kepada peserta didik guna membangun kompetensi belajar komunikasi dan collabortaive.
  2. Memahami pembelajaran abad 21 dan era 4.0 yakni guru harus selalu mengupdate kompetensinya untuk pendidikan yang bermutu
  3. Dapat membangun Flipped classroom di kelas – kelas konvensional
  4. Masyarakat juga dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional dengan ikut mendorong program ini kepada masyarakat lainnya.
  5. Mengembangkan metode Internet of Thinking dalam  program Portal Rumah Belajar bersama siswa dan guru.

Ciri-ciri era 4.0 adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat dan menyatukan antara masyarakat, tubuh manusia, robotik, kuantum komputasi,bioteknologi,3D printing,otomasi kendaraan , internet, sistem virtual dan fisik yang bekerja sama secara global.

Merespon era globalisasi dan revolusi digital ini maka kami mencoba merancang strategi kerja dengan menggunakan prinsip Blended Learning dan Flipped Classroom dimana kita dapat berbagi kerja dan saling terhubung satu dengan yang lain melalui teknologi.

Strategi pemecahan masalah yang digunakan dalam kegiatan ini adalah agen perubahan Portal rumah belajar dengan sistem paket Ujang. Alasan utama dari pemilihan strategi ini adalah bekerja sama untuk mencapai tujuan serta menggunakan teknik menggabungkan beberapa item program yang mirip /sama untuk mencapai target program.. Peran agen perubahan portal rumah belajar ini sebagai mata rantai komunikasi yang dibangun di sekolah piloting (SMAN 2 Kota Ternate).

Mereka dilatih sebagai tim sukarelawan yang dapat membantu calon duta rumah belajar selama kegiatan sosialisasi maupun implementasi program portal rumah belajar di kelas maupun di sekolah imbas. Para agen perubahan portal rumah belajar dan guru calon duta rumah belajar bekerja sama dan menjadi mitra kerja. Selain itu paket sistem Fitur Ujang (Utama dan Penunjang) merupakan program Blended yang diujicobakan pada impelemntasi kegiatan portal rumah belajar dengan terget waktu yang singkat.

Implementasi strategi Pemecahan Malalah

Pelatihan agen perubahan Portal Rumah Belajar dilaksanakan sejak tanggal 4 -6 September 2018 di SMAN 2 kota Ternate melalui kegiatan workshop bagi Guru dan Siswa. Dalam kegiatan ini kami menjaring para siswa yang memiliki kemmapuan dan prestasi di atas rata-rata temannya dan kemudian mereka dibimbing secara langsung oleh calon  duta rumah belajar tentang Fitur-fitur portal Rumah Belajar dan strategi sosialisasi portal rumah belajar yang akan dilaksanakan.

Selain itu beberapa guru yang pernah mengikuti bimtek portal Rumah belajar sebelumnya dari Pustekom juga dilibatkan dalam tim kerja ini. Mereka bersama-sama dengan para siswa akan melaksanakan publikasi melalui penyebaran stiker dan brosur ke sekolah-sekolah imbas atau terdekat.

Pada kegiatan impelementasi sosialisasi rumah belajar, para agen perubahan mereka membantu calon duta rumah belajar melalui pendampingan guru di kelas selama pelatihan bagi guru dan siswa atau kegiatan sosialisasi dilakukan.

Hasil Yang dicapai