MAJU BERSAMA HEBAT SEMUA

MAJU BERSAMA HEBAT SEMUA

(MOTIVASI MENJADI DUTA RUMAH BELAJAR)

Sebelum masa pandemi Covid 19 terjadi, saya telah mendaftarkan diri sendiri pada Pembatik Level 1 dengan motivasi ingin selalu meng-upgrade kompetensi saya sebagai pendidik terutama dibidang TIK. Setelah Mengikuti level ini saya semakin sadar bahawa kemampuan TIK pendidik harus dikuasai dengan baik dan mumpuni. Pengalman di level ini memberikan sesuatu yang sangat berharga sehingga motivasi saya untuk menjadi DRB naik satu level.

Alhamdulilah Level 1 lulus dengan nilai yang kurang sesuai dengan ekspektasi saya waktu itu. Tetapi tentu saja saya sangat bersyukur karena mampu melewati level ini, karena masih banyak teman – teman yang belum mampu melewati level ini. Pembatik Level 2 diikuti dengan hati saya yang sangat riang. Naik level menjadi tantangan tersendiri dan menambah adrenalin saya sebagai pendidik. Di Level 2 ini saya semakin mendalami materi – materi yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan. Tentu saja selain motivasi yang timbul dari diri sendiri, di level ini saya mendafatkan dorongan yang luar biasa dari Bapak Drs. H. Uung Umaryadi, M.Pd (Kepsek SMAN 1 Cilograng) dan Bapak Drs. Ujang Witanwi, M.M.Pd (Kepsek SMAN 1 Panggarangan/sebelumnya Kepsek SMAN 1 Cilograng) untuk saya supaya lanjut dan bisa menjadi DRB 2020.

Level 2 lulus dengan nilai yang tidak diprediksi sebelumnya, karena saya merasa kurang percaya diri ketika menyelesaikan test. Tapi Alhamdulillah hasilnya luar biasa. Level 3 dijalani dengan tambahan kekuatan moral dari Pandemi Covid 19. Saya selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita baik atau buruk. Sebab saya yakin APA YANG MENIMPA DIRI KITA BAIK ATAU BURUK, ITULAH YANG TERBAIK YANG DIBERIKA ALLAH KEPADA KITA. Prof. Reynald Kasali mengatakan :”VIRUS BERMUTASI, MANUSIA BERADAPTASI”. Dari Titik inilah kesadaran sebagai pendidik untuk menguasai TIK semakin tinggi. Pembelajaran Jarak Jauh semakin menjadi trend yang digunakan sekolah untuk tetap melakasanakan pembelajaran walau di masa pandemi. Di level inilah saya pertama kali membuat produk multimedia pembelajaran dengan aplikasi ASL3 dengan penuh kebanggaan, ternyata saya mampu dan bisa menyelesaikannya  sesuai waktu yang disediakan. Pengalaman ini sangat berharga, terima kasih kepada Pusdatin Kemdikbud untuk semuanya.

Menunggu adalah sesuatu yang tidak mengenakan, karena pengumuman level 3 tidak kunjung jua. Dalam keadaan inilah saya meras bahwa saya tidak akan lulus di level 3 ini, tetapi semangat saya untuk belajar TIK tidak pernah surut. karena saya hanya ingin melayani siswa saya dengan segala kemampuan saya, apalagi ketika tatap muka adalah sesuatu yang diharamkan di masa pandemi ini. Tatap Maya menjadi solusinya. Rumah Belajar menjadi Portal Belajar sebagai bukti kehadiran negara mengatasi Covid 19 ini.

Dan penantian itu tiba juga lewat sebuah pesan WA dari teman saya Pak Harjono (Guru Fisika CMBBS)

Itu kutipan pesan WA teman saya yang membuat saya tidak bisa menggambarkan suasana saat itu dengan kata – kata. Alhamdulillah adalah kata yang keluar pertama kali setelah melihat pengumuman itu. Karena saya merasa masih banyak teman – teman pendidik yng jauh lebih hebat kemampuannya dibanding saya. Ucapan Selamat mengalir dari teman – teman sejawat baik yang dekat maupun yang jauh.

Apalagi ketika saya mendapat kiriman SOUVENIR berupa Kaus dan Rompi dari Kemdikbud sebagai bukti bahwa saya masuk di komunitas SAHABAT RUMAH BELAJAR.

Di level 4 ini sebagai level berbagi, motivasi saya orientasinya berubah dari motivasi yang sifatnya pribadi menjadi motivasi yang ingin mewujudkan BANTEN JAWARA. Bagi saya di level ini sekecil apapun peran saya akan saya darma baktikan untuk BANTEN Tercinta. Karena DRB Banten harus pendidik terbaik dan mumpuni dan tidak akan memalukan Masyarakat Banten.  Prinsip yang saya pegang : Walau saya hanya seorang yang bisa bertepuk tangan diantara ribuan penonton yang hadir menyaksikan sebuah konser sang SUPERSTAR, tetapi sebuah tepuk tangan saya bisa menjadi sebagin kecil yang membuat sang Superstar bahagia karena mendapat tepuk tangan yng luar biasa dari ribuan penonton. Menjadi DRB bukan merupakan tujuan akhir, tetapi proses awal untuk berbagi dengan segenap stakeholder di dunia pendidikan terutama Banten. Siapapun yang menjadi DRB Banten..itulah kebahagiaan saya sebagai SRB. Akhirnya kita bisa mewujudkan cita – cita “Maju Bersama Hebat Semua”