“Duet Maut” Sosialisasi Pemanfaatan Rumah Belajar dan Bimtek Pengimbasan Kompetensi Pendidik PAUD Selama BDR Sukses Digelar

Tepat di awal Oktober 2020, SRB Kepri 2020 Selly Aprilyana H., S.S. dan salah satu anggota IGTKI Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau; Ibu Tri Wahyuni, S.Pd menggelar Sosialisasi Pemanfaatan Rumah Belajar dan Bimtek Pengimbasan Peningkatan Kompetensi Pendidik Satuan PAUD dalam Belajar dari Rumah. Kegiatan diikuti oleh IGTKI dari 3 kecamatan yaitu Bintan Utara, Seri Kuala Lobam, dan Teluk Sebong yang berjumlah kurang lebih 20 orang. Acara yang berlangsung 4 jam tersebut berlangsung meriah. Antuasias peserta dan undangan dalam mengikuti bimtek dan sosialisasi patut diacungi jempol. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan semangat menyala, meskipun kegiatan harus diawali dengan pretest dan berakhir dengan postest.

Kegiatan hebat ini dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suara para guru hebat ini terdengar amat nyaring. Menunjukkan bahwa semangat mereka untuk mengikuti kegiatan terpancar nyata. Selanjutnya acara diserahkan kepada pemateri/ narasumber. SRB Kepri 2020 Selly Aprilyana berkesempatan dan diberi kehormatan untuk tampil perdana membuka kegiatan. Mengenalkan Rumah Belajar berikut fitur-fitur menarik di dalamnya. Mulai dari fitur utama yaitu, Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal. Tidak lupa pula untuk fitur-fitur pendukungnya, yaitu Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Edugame.

Sosialisasi difokuskan pada sumber Belajar dengan “memamerkan” konten-konten hebat yang dibuat oleh guru-guru keren seluruh Indonesia. Memperkenalkan program PembaTIK yang nyentrik dan tidak lupa tentu fitur yang paling menarik dan sesuai untuk mereka yaitu Edugame. Saat menyampaikan perihal PembaTIK mereka terlihat sangat excited. Hal ini disimpulkan dari beberapa pertanyaan yang muncul. Mungkin motivasi dan cerita dari pemateri sangat mengena di hati. Begitu pula saat Edugame diperkenalkan. Mereka tampak bersemangat untuk ikut mencoba permainan edukasi yang tersedia di portal Rumah Belajar, salah satunya “Menata Bola”. Berkeinginan pula untuk dapat membuat konten serupa, sehingga pembelajaran di era teknologi industri seperti saat ini dapat berjalan maksimal. Mungkin yang selama ini sistem pembelajaran yang kurang efektif dan efisien menurut mereka telah bertemu solusinya. Rumah Belajar hadir sebagai pelita bagi “kegelapan” inovasi dan kreativitas yang sulit dikembangkan dalam beberapa bulan menghadapi masa pandemi Covid-19 ini.

Selain memperkenalkan Rumah Belajar dan Fiturnya, pemateri membumbui dan menambah penyedap dengan memberi bonus berupa trik dan tips membuat flyer dan banner yang menarik. Mereka yang kita tahu notabene adalah guru-guru dengan kreativitas tinggi langsung mempraktikkan ilmu yang diberi. Bukan guru TK namanya jika tidak penasaran. Mulai dari mengedit foto, mengatur tata letak teks, mengatur tone warna latar, sampai menjadikannya berbentuk animasi, dan siap dipublikasi ke media sosial. Kreativitas tanpa batas mengalir dengan deras. Tentu ini kebahagiaan tersendiri bagi pemateri. Namun, waktu juga yang harus membatasi. Mereka berharap, kegiatan ini tak berhenti hingga di sini. Karena masih banyak yang sesungguhnya bisa dipelajari sebagai bekal yang mumpuni bagi pendidik masa kini. Semoga Keberadaan Rumah Belajar bisa menjembatani ekspresifnya respect dari guru-guru anak usia batita hingga balita ini. Mari bersama kita lafazkan doa pada Sang Pencipta.