BSE Sebagai Pengendali Mutu dan Standart Profesionalitas Guru

BSE Sebagai Pengendali Mutu dan Standart Profesionalitas Guru

       Ada sebuah pembelajaran yang menggelitik saya, ketika melihat dengan mata kepala sendiri seorang guru  Sekolah Dasar nan cantik mengajarkan tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang ditayangkan langsung oleh TV swasta program SBO TV. Berpakaian kebaya batik merah seolah-olah pakaian tersebut mencerminkan adat istiadatnya. Guru cantik tersebut menerangkan tentang sila ke-4 dari Pancasila secara lugas dan percaya diri. Namun media yang dimunculkan berbeda dengan simbol / lambang sila ke-4 dari Pancasila. Lambang kepala banteng yang digunakan dalam media tersebut lebih mirip dengan lambang salah satu partai politik di Indonesia. Dan materi yang disampaikan secara verbal dan terlalu penekananya pada perilaku hewan sehingga anak kemungkinan ada yang cenderung menyamakan perilaku hewan dengan manusia. Akhirnya, setelah terjadi kegaduhan di dunia pendidikan waktu itu, guru cantik tadi meminta maaf secara langsung lewat media online dan menyatakan hal itu karena lalai.

Dari kejadian itu, seorang guru seharusnya mempelajari terlebih dahulu standar materi yang akan disampaikan pada peserta didik. Supaya tidak terulang kembali kejadian seperti itu di dunia pendidikan bahkan dalam masyarakat. Minimal ada buku panduan sebagai standar pembelajaran selain fokus pada RPP kurikulum yang ada. Buku panduan sebagai standart pembelajaran yang saya maksud adalah Buku Siswa Elektronik (BSE). Karena Buku Siswa Elektronik (BSE) dibuat berdasarkan standart kurikulum-13 (K13) oleh Kemendikbud. Sehingga benar-benar sudah dikaji secara matang sebagai buku berstandar nasional sekaligus menjadi buku utama sebagai sumber belajar di seluruh Indonesia. Buku Siswa Elektronik (BSE) dapat diunduh secara gratis di laman Portal Rumah Belajar yaitu https://belajar.kemdikbud.go.id/

Dengan adanya Buku Siswa Elektronik (BSE) dalam Portal Rumah Belajar semakin mempermudah bapak ibu guru dan peserta didik untuk memilikinya baik dengan cara mengunduhnya atau sekedar untuk dibaca. Alangkah baiknya, apabila sudah diunduh Buku Siswa Elektronik (BSE) tersebut dimasukkan dalam google classroom sebagai materi dasar yang bisa diakses langsung tidak hanya oleh guru tersebut tapi juga oleh peserta didiknya. Sehingga apabila buku paketnya tidak ada atau tidak mendapat pinjaman dari pihak sekolah, anak-anak sudah bisa mengakses sendiri di google classroom atau di Portal Rumah Belajar.

Sebenarnya materi yang ada di Buku Siswa Elektronik (BSE) sudah mengarah pada pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik. Dan konsep belajar CTL  mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari baik di dalam keluarga dan masyarakat. Sehingga bapak ibu guru tinggal meneruskan cara pembelajarannya tersebut yang biasa diawali dengan pembuatan pertanyaan-pertanyaan oleh peserta didik berkaitan dengan tema yang dipelajari pada hari itu. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi berdasarkan pertanyaan yang sudah dibuat masing-masing peserta didik. Lalu dipresentasikan dan diambil kesimpulannya bersama dengan guru.

Jadi dengan adanya Buku Siswa Elektronik (BSE) yang sangat mudah untuk diakses melalui Portal Rumah Belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja akan memberi bekal yang sangat berharga pada seorang guru dalam tugasnya sebagai seorang profesional khususnya dalam dunia pendidikan. Di sisi lain, peserta didik akan semakin mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan konsep pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Sehingga akan terwujud merdeka belajar baik untuk guru maupun peserta didiknya.

Mau tunggu apa lagi……buruan….ayo kunjungi Portal Rumah Belajar…….. dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja !!!!!!!!