Memanfaatkan Televisi Edukasi Untuk Belajar Di Rumah

Pendidikan dan teknologi pada masa sekarang merupakan dua hal saling melengkapi. Televisi sebagai bagian dari produk teknologi, bisa dilihat tidak hanya dari pesawat televisi itu sendiri, bisa dilihat dari PC atau laptop, bahkan bisa juga dari smartphone. Berbicara tentang produk teknologi beserta kaitannya dengan pembelajaran, televisi (TV) merupakan salah satu produk teknologi modern yang telah mendukung peran teknologi dalam konteks memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. Dari segi konteks penggunaannya, media televisi di Indonesia telah menjadi bagian dari kehidupan sebagian besar masyarakat.

TVE (disingkat dari Televisi Edukasi) adalah sebuah stasiun televisi di Indonesia. Berdasarkan informasi dari Wikipedia, Stasiun televisi ini khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran masyarakat. Stasiun televisi ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia saat itu yaitu Bapak Abdul MalikFadjar tanggal 12 Oktober 2004 yang berada dari Studio TV Edukasi di Jakarta untuk meresmikan oleh penandatangani batu prasasti sebagai tanda mengudara TV Edukasi dan memiliki afiliasi dengan stasiun televisi pendidikan di seluruh Indonesia. TV Edukasi dimiliki oleh Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia. Siaran TV Edukasi direlai oleh TVRI.

Tujuan didirikannya TV Edukasi ialah memberikan layanan siaran pendidikan berkualitas untuk menunjang tujuan pendidikan nasional. Sasaran TV Edukasi adalah peserta didik dari semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, praktisi pendidikan, dan masyarakat. TV Edukasi mulai mengadakan kompetisi kuis Kihajar (Kita Harus Belajar) sejak tahun 2004. Kompetisi ini diadakan bertujuan untuk mencari siswa SMP sederajat yang berprestasi. Siswa SMP sederajat yang memenangkan kompetisi kuis Kihajar akan mendapat beasiswa sampai S1. Mulai tahun 2011, selain untuk SMP, kompetisi Kihajar juga diadakan untuk siswa SD dan SMA sederajat.

Sistem yang digunakan terutama ialah sistem siaran tertutup melalui penggunaan parabola satelit Palapa D. Dengan demikian siaran TV Edukasi bisa diakses secara bebas oleh pemirsa di seluruh wilayah Indonesia, dengan menggunakan pesawat televisi yang dilengkapi mudah dengan antena parabola (TVRO). Untuk memberi kemudahan akses bagi masyarakat dan sekolah yang tidak memiliki TVRO, TV Edukasi mengadakan kerja sama dengan TVRI dan beberapa stasiun televisi lokal. Dengan demikian, TV Edukasi bisa dinikmati pula oleh masyarakat yang berada dalam radius penyiaran TV lokal dengan menggunakan pesawat televisi biasa. TV Edukasi dapat diakses melalui satelit Telkom-4 frekuensi 4125/V/5500.

Saat ini, di saat Pandemi Covid-19 Televisi Edukasi bisa diakses dengan mudah, baik melalui TV Kabel, Streaming, bahkan juga lewat smartphone. Alamat web remi Televisi Edukasi adalah di https://tve.kemdikbud.go.id/  nah selain itu, Televisi Edukasi bisa dinikmati di chanel Youtube Televisi Edukasi di https://www.youtube.com/channel/UCI1kYAAxqfbrFf3mbKwkflA

Sahabat Rumah Belajar, Televisi Edukasi juga bisa diunduh di Play Store https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.kemdikbud.tve&hl=in

Nah, bagaimana mendesain pembelajaran memanfaatkan televisi edukasi ini, kita bisa menggunakan flipped classroom. Pembelajaran Flipped Classroom bisa diakses di https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_2.pdf

Pada dasarnya konsep Model Flipped Classroom yakni aktivitas pembelajaran yang biasanya diselesaikan di kelas sekarang dapat diselesaikan di rumah, dan aktivitas pembelajaran yang biasanya dikerjakan di rumah sekarang dapat diselesaikan di kelas.

Pada tahap persiapan, sebelum tatap muka guru memberikan materi berupa video pembelajaran dari Televisi Edukasi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, guru menyampaikan secara garis besar materi yang akan dipelajari, memberi tugas siswa untuk membuat rangkuman dari video, melalui aplikasi pembelajaran tatap muka daring, mengucapkan salam, mengecek alat tulis, berdoa, menyanyikan lagu nasional, dan absensi, memberi motivasi dengan bertanya terkait materi dari Televisi edukasi.

Pada tahap pelaksaan di aplikasi tatap muka daring, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi, membahas video yang telah ditonton siswa dengan diskusi dan tanya jawab, melalui tanya jawab dengan siswa guru menguatkan konsep. Guru memberikan latihan pemecahan masalah melalui LKS. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan masalah. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan yang lain menanggapinya. Guru memberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Peran guru saat diskusi adalah memfasilitasi siswa agar mampu menuliskan ide atau gagasannya terkait masalah yang diberikan.

Pada saat penutup, maka guru melakukan refleksi dan umpan balik. Memberikan video pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya dari Chanel Televisi Edukasi. Menyampaikan rencana pembelajaran pada