Reformasi Pendidikan Ala Nadiem Makarim

Media Indonesia bekerja sama dengan beberapa pihak menyelenggarakan Webinar melalui aplikasi zoom. Webinar ini berbentuk Kuliah umum dengan narasumber Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, mengambil Tema Reformasi Pendidikan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2020 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.

Saya beruntung berkesempatan mengikuti langsung kegiatan ini, setelah mendaftar beberapa hari sebelum nya. Ada 500 peserta yg mengikuti kuliah umum ini dari total Belasan ribu pendaftar dari seluruh Indonesia.

Ada beberapa hal yang saya catat dari penyampaian mas menteri. Di tahap awal beliau menyampaikan bahwa Covid-19 mempercepat reformasi pendidikan di indonesia. Hal ini dikarenakan insan pendidikan di paksa untuk menggunakan IT dalam pembelajaran.

Konsep merdeka belajar yang telah di cetuskan tidak akan bisa berhasil tanpa teknologi. Dalam artian teknologi tidak mesti selalu dalam istilah online, bisa saja guru sebagai kurir belajar juga di sebut teknologi dalam pembelajaran.

Strategi pendidikan kedepan tidak akan keluar dari esensi yaitu kualitas guru. Karena guru tidak bisa dilepaskan dan digantikan oleh teknologi.

Metode Pelatihan guru akan berubah menjadi pelatihan praktis di sekolah tertentu. Hal inilah yang memunculkan ide sekolah penggerak, yang akan menjadi pusat pelatihan di daerah.

Kedepan di harapkan perubahan sektor pendidikan memberikan kesempatan bagi guru dan murid untuk berinovasi secara mandiri.

  1. Ada beberapa Cara mengoptimalkan sistem pendidikan yang mengakomodasi keberagaman di indonesia.
  2. Kearifan lokal tidak bisa dihilangkan.
  3. Setiap sekolah dan daerah punya level kompetensi yg berbeda, jadi tidak masuk akal memaksakan standar yang sama. Harusnya kurikulum seperti supermarket, dimana guru bisa mencari materi yang pas dan sesuai dengan siswanya, berikan fleksibilitas untuk menentukan dan mengukur sendiri kemampuan siswa.
  4. Keberagaman skill, tidak semua kinerja harus di ukur dengan angka. Passion di luar sekolah harus diberikan pengakuan.

Covid-19 menunjukkan ada selisih yang besar antara satuan pendidikan yang mempunyai akses dengan yang tidak mempunyai akses.
Sebenarnya teknologi bisa menyamaratakan program pendidikan di Indonesia. Harus dipastikan semua sekolah punya akses online untuk mengatasi keberagaman

Perubahan Kurikulum.

Akan ada perbaikan kurikulum untuk mencapai tujuan Profil Pelajar indonesia. 6 profil pelajar pancasila yaitu
1. Bernalar kritis
2. Mandiri
3. Kreatif
4. Gotong royong
5. Kebhinekaan global
6. Berakhlak Mulia

Pendidikan karakter akan menjadi pilar inti perubahan kurikulum dan pola pembelajaran didalam kelas.

Soft skill juga akan berperan bayak dalam pengembangan kurikulum. Dengan prinsip Banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya. Transformasi perubahan kurikulum minimal dalam 10 tahun .

Akses Pendidikan

Dalam mempersiapkan sekolah dan fasilitas belajar jarak jauh. Pemerintah pusat dan daerah harus bergotong royong untuk menciptakan konektivitas yang merata, dan harus di pikirkan kemampuan membayar paket data, dan ketersedian peralatan fasilitas internet d sekolah.

Closing statment.

  1. Masyarakat harus sadar bahwa di masa sulit ini, pembelajaran dari rumah akan mengalami banyak kendala.
  2. Harapannya pendemi ini akan memperkuat otot-otot adaptip, kreatif dan inovatif kita, sehingga setelah keluar dari krisis ini kita akan memiliki imunitas kekuatan mental yang lebih tinggi.

Semoga semua niat baik untuk kemajuan pendidikan bisa terlaksana dengan baik.

Catatan Webinar Kuliah Umum Mendikbud
Selasa, 5 Mei 2020