Belajar Daring dengan Rumah Belajar Di Saat Pandemi Covid 19

Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk belajar di rumah sehingga peserta didik tidak hadir ke sekolah dan mengalihkannya di rumah masing-masing. Dalam situasi ini, orang tua (ortu) diminta membuat suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan di rumah. Sampai saat ini, pemerintah telah mengambil langkah refresif seperti  melakukan aturan pembatasan sosial atau Social Distancing. Hal ini diatur dalam UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan yang kemudian dipertegas dengan PP No. 21 Tahun 2020 dan Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal inilah membuat dunia pendidikan kita menjadi berubah dari pembelajaran luring (tatap muka) menjadi pembelajaran daring (online). Karena satu satunya solusi yang bisa ditawarkan dengan melakukan pembelajaran daring (online learning/ online classroom). Hal ini seperti memberikan dampak positif bagi pendidik dan peserta didik untuk belajar secara daring. Banyak pendidik yang belum mengenal apa itu pembelajaran daring dan bagaimana melakukannya, mau tidak mau akhirnya belajar.

Demikian pula dengan pula peserta didik yang masih belum familiar dengan pembelajaran daring akhirnya belajar secara daring dan menjadi terbiasa. Memang selama ini dunia pendidikan kita seakan-akan acuh terhadap pembelajaran online dan sangat lambat perkembangannya di Indonesia, dan dengan adanya pandemi ini maka percepatan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran terjadi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyediakan serangkaian pembelajaran daring (online) melalui Sapa Duta Rumah Belajar (DRB). Kelas daring Rumah Belajar akan menghadirkan guru-guru untuk membimbing peserta didik memahami pelajaran layaknya di sekolah. Mata pelajaran yang dihadirkan pun berdasarkan kurikulum sekolah yang dapat diakses oleh semua peserta didik, pendidik maupun orangtua secara gratis. Dengan metode video konferensi dan dipandu oleh pendidik berpengalaman di bidangnya, kelas daring ini dapat menjadi solusi pembelajaran yang efektif sekaligus variatif bagi peserta didik. Serta memudahkan pendidik dan orangtua dalam memilihkan kegiatan edukatif di rumah. Saat artikel ini ditulis pada Senin 20 April 2020, kegiatan ini telah memasuki minggu keenam. Kegiatan ini bisa diakses di https://belajar.kemdikbud.go.id/sapadrb/ dan untuk remakan dari kegiatan Sapa DRB bisa diakses di https://www.youtube.com/channel/UCRNtM6c–pQ0pXZ8xht9PLA/videos

Selain mengikuti kegiatan Sapa DRB, maka peserta didik dan pendidik dapat memanfaatkan Rumah Belajar untuk belajar di rumah, mengapa? Karena Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.

Rumah belajar selain bisa diakses di belajar.kemdikbud.go.id juga tersedia di play store. Dengan berbagai fitur yang ada, Rumah Belajar memudahkan siswa maupun guru dalam memeroleh sumber belajar selain lewat buku. Keberadaan Rumah Belajar diharapkan mampu memenuhi kebutuhan untuk pembelajaran yang dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.

Pada menu Fitur Utama terdapat delapan kelompok konten, yaitu Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Sedangkan pada menu Fitur Pendukung terdapat tiga kelompok konten, yaitu Karya Guru, Karya Komunitas, serta Karya Bahasa dan Sastra. Ada pula materi pembelajaran yang terhimpun dalam Fitur Pendukung. Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif. Misalnya fitur Peta Budaya, disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia sehingga peserta didik dapat lebih mengetahui dan menghargai keragaman adat istiadat/budaya.

Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa. Selanjutnya, Bank Soal,berisi kumpulan soal-soal latihan/tes. Juga Karya Guru dan Karya Komunitas, member kesempatan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Di sini pendidik bisa berbagi informasi/ilmu dengan yang lain. Fitur yang lain, yakni Kelas Digital, memberi layanan pendidik dan peserta didik menyelenggarakan kegiatan e-learning atau pembelajaran secara daring (online) kapan saja dan di mana saja. Fitur itu memfasilitasi pembelajaran daring antara pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja. Baik pada saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah (sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik), asalkan guru dan siswa memiliki koneksi internet dan perangkat gawai seperti komputer/laptop/notebook.

Adapun Laboratorium  Maya dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu. Di fitur ini terdapat konten untuk mata pelajaran IPA dan matematika dengan kategori SMP dan SMA. Saat ini, untuk mata pelajaran matematika baru tersedia empat judul konten dan mata pelajaran IPA tingkat SMP baru tersedia enam judul konten. Sedangkan untuk tingkat SMA, terbagi menjadi tiga kategori, yaitu biologi, fisika, dan kimia, dengan jumlah judul konten dua puluh buah.

Meskipun demikian,tanpa sambungan internet pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap dapat dilaksanakan. Caranya, kita mengunduh materi terlebih dulu melalui gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil unduhan itu disimpan dalam alat penyimpan data, sepertiflashdisk/USB, atau compact disc (CD). Nah, materi tersebut dapat dimanfaatkan secara luring (offline).Dengan cara demikian itu, jika tanpa internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar. Nah, tunggu apa lagi, di saat seperti ini, saat di rumah, kita tetap gak akan ketinggalan pelajaran jika memanfaatkan fasilitas Rumah Belajar. jangan lupa akses https://belajar.kemdikbud.go.id/ yuk, belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja.