MEMBINGKAI E-PEMBELAJARAN BERSAMA GURU DI DAERAH PINGGIRAN BERE-BERE MOROTAI UTARA

Suatu ketika dalam perjalanan pesawat saya bertemu dengan seorang petani yang membudidayakan kelapa bido. Beliau membawa beberapa gambar bibit tanaman kelapa Bido dan bertanya kepada saya,”Tahukah ibu dari mana asal kelapa bido ini?”  Saya hanya menggeleng karena memang saya tak tahu.

Tak berapa lama kemudian perjalanan kami melintas pulau Morotai Utara  mengantarkan kami ke Desa Bido seperti nama kelapa yang sangat terkenal tersebut. Nama kelapa bido ternyata diambil dari sebuah nama desa di Morotai Utara yakni “Bido”.

Kelapa bido merupakan jenis kelapa genjah yang berasal dari desa Bido Kecamatan Morotai Utara Kabupaten  Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Keunggulan kelapa bido adalah terletak pada ketebalan daging buah, rasa air kelapa yang manis  serta produktivitasnya di atas 20 buah kelapa per tandan .

Namun kelapa yang manis tersebut tidak semanis kisah perjalanan Duta Rumah Belajar Maluku Utara 2018 melintasi desa pinggiran di Morotai Utara di desa Bere-Bere yang melalui Desa Bido tersebut. Perjalanan ini sangat mengesankan dan sangat mengharukan sehingga susah kami melupakannya. Catatan perjalanan ini juga menjadi kisah kami sebagai Duta Rumah Belajar  selama kami menjalankan tugas  berbagi  bersama para guru di daerah 3T atau sekolah garis depan.

Penerbangan kami pukul 14.45 menit mengalami delay karena cuaca buruk. Perjalanan  kami menuju Pulau Morotai ditempuh dengan pesawat domestik kurang lebih dua puluh lima menit. Setelah mendarat, kami dijemput panitia kegiatan dan melanjutkan perjalanan kami dengan mobil selama kurang lebih 3 jam.

Tempat kegiatan Bimtek Rumah Belajar yang akan kami kunjungi adalah desa Bere-Bere sebagai ibu kota Kecamatan Morotai Utara. Kecamatan Bere-Bere memiliki 14 buah desa  yang banyak dialiri sungai-sungai besar.  Untuk tiba di Desa Bere-Bere maka kita harus melalui Desa : Korago, Kenari, Maba, Gorugu selatan, Gorugo, Bido,  Goa Hira dan Lusuo.

Gambar 1.  Peta Pulau Morotai dan Pulau Dodola

Pada saat kami melewati beberapa desa, ternyata hujan turun merata di semua desa di Kecamatan Morotai Utara ini. Tiba di Desa Lusuo kami dikejutkan oleh banjir bandang yang melanda beberapa desa  yang akan kami lalui .

Banjir setinggi 1 meter sampai setinggi atap rumah telah mengepung kami dan hari telah sore merangkak magrib. Panjang area banjir yang akan kami lalui  adalah sepanjang 2 kilometer. Akhirnya beberapa orang dibantu kepala desa membuat rakit sederhana untuk kami menyeberang.

Gambar 2. Banjir bandang menerjang beberapa desa yang kami lalui

Malam datang begitu cepat dan kami segera memulai menyeberangi banjir bandang ini dengan rasa khawatir dan membuat kami semakin kecut. Banjir dengan cepat menenggelamkan hewan ternak, sawah, kebun masyarakat serta jalan raya yang kami lalui. Dalam perjalanan kami ini kami semua diam tidak ada yang berani bicara. Sepatu di lepas, saat kami diangkut rakit, lalu kami juga segera masuk ke dalam air yang dingin, dengan baju yang basah karena hujan.

Setelah tiba di desa seberang , dari kejauhan tampak sinar senter yang diarahkan kepada kami agar kami dapat turun dari rakit dan dituntun oleh pembawa rakit. Kami langsung melanjutkan perjalanan kurang lebih lima kilometer lagi dengan mobil yang telah siap menjemput kami.

Besok pagi kami dijemput menuju sekolah tempat kegiatan Bimbingan Teknis Rumah Belajar. Kegiatan ini dihadiri oleh 11 sekolah yang masing-masing mewakilkan guru mereka untuk berkegiatan sebanyak tujuh orang.Kegiatan ini juga dihadiri oleh semua kepala sekolah dan dibuka oleh pengawas pendidikan SD di SDN 2 Bere-Bere Kecamatan Morotai Utara. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 77 orang.

Gambar 3. Acara pembukaan kegiatan bimtek dan foto bersama

Bimbingan Teknis pemanfaatan e-pembelajaran bersama Rumah Belajar untuk sekolah di daerah 3T dimulai dengan sosialisasi tentang fitur-fitur rumah belajar, cara menginstal Aplikasi Rumah Belajar dan menyajikan pembelajaran digital melalui aplikasi sumber Rumah Belajar off line. Para peserta juga diperkenalkan tentang Pemanfaatan TIK  dalam pembelajaran abad 21.

Gambar 4. Install Rumah Belajar menggunakan playstore android

Kegiatan Bimtek selanjutnya akan dilaksanakan berdasarkan kegiatan yang ada di KKG maupun MGMP ataupun MKKPS. Sekolah digital bagi sekolah pinggiran merupakan pintu gerbang sekolah inovasi, kreatif dan mandiri. Semoga perjalanan ini dapat mencerahkan dan membawa perubahan yang berarti bagi peningkatan kompetensi profesional guru di daerah garis depan. Rumah Belajar memberikan solusi belajar tiada batas.