Video Conference (Vicon) Sarana Pengendalian dan Monitoring Pemanfaatan TIK di Sekolah Penerima Bantuan PSB

Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemendikbud) yang merupakan perubahan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemendikbud) sejak tahun 2016 memberikan layanan fasilitasi pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan kepada masyarakat dengan memberikan bantuan perangkat TIK untuk mendukung Pusat Sumber Belajar (PSB) di sekolah.

Hal ini dikuatkan pada tahun 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Program Digitalisasi Sekolah. Salah satu bentuk program tersebut adalah memberikan bantuan perangkat TIK bagi sekolah-sekolah yang telah dilengkapi konten sumber belajar digital dan disertai dengan bimbingan teknis baik tatap muka maupun jarak jauh (daring). Salah satu Program Digitalisasi Sekolah ini yaitu pemberian perangkat Pusat Sumber Belajar (PSB) berupa laptop, LCD proyektor,  akses point, dan sebuah PC server yang sudah terisi dengan konten-konten Sumber Belajar Rumah Belajar (versi offline), konten SLIM offline berupa buku digital dan karya bahasa dan sastra  yang dapat diakses dengan menggunakan jaringan LAN dari wifi router.

Adapun jumlah sekolah yang telah mendapat bantuan perangkat TIK dan konten PSB sejak tahun 2016 s.d 2019 sebanyak 62 sekolah. Bantuan tersebut diharapkan dapat mendorong sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengoptimalkan pengelolaan, pemanfaatan, dan pendayagunaan konten PSB di sekolah sehingga berhasil meningkatkan minat belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu agar pemberian bantuan perangkat TIK dan konten hypermedia pembelajaran dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya, maka telah dilakukan pendampingan pemanfaatan perangkat TIK dan konten pembelajaran hypermedia secara berkala sejak tahun 2018 yang dilakukan secara jarak jauh dan online, yaitu melalui grup whatsapp dan video konferensi (vicon).  Kegiatan vicon dilakukan untuk berdiskusi secara langung dengan Kepala Sekolah atau Pengelola PSB atau Guru dari sekolah penerima bantuan PSB. Banyak sekali informasi yang diperoleh dari vicon tersebut diantaranya adalah informasi terkait perangkat PSB yang sudah diberikan apakah masih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik atau tidak, bagaimana pemanfaatan perangkat dan konten PSB dilakukan dalam pembelajaran, sejauhmana motivasi dan respon guru dan siswa dalam memanfaatkan peragkat dan konten tersebut. Jika terdapat laporan permasalahan yang dialami dari sekolah maka berdasarkan informasi tersebut, Pusdatin akan mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang di hadapi.

Adapun sekolah-sekolah yang sudah berpartisipasi yaitu: Sesi vicon 5 Desember 2019 ada Bapak Sumanto dari SMPN 9 Pangkalpinang, Bu Hastuti SMPN 105 Jakarta, Bu Dolfan SMKS Kesehatan Papua Barat, Bu Rufina Sekunda SMPN 3 Sungai Tebelian, Bapak Wahyu SMK Cyber Media Jakarta, Bu Aryani SMAN 2 Kaimana Papua Barat dan Bu Minarti SDN  Impres 1 Apo Jayapura, Papua.

Sesi vicon 17 Desember 2019 ada Bapak Kepala SMPN 1 Sokaraja Bpk Yatno, Bu Nur Rahmawati dan Bpk Muhammad M dari SMPN 1 Sokaraja Jawa Tengah, Bapak Asrin Lise SMPN 1 Manado, Bapak Dena dan Bu Deudeu dari SMPIT As Syifa Subang Jawa Barat, Bu Dolfan SMKS Kesehatan Papua Barat, Bapak Sahril Soean dan Bapak Sumandar Sidarsono SMP 2 Teminabuan Sorong Selatan, serta Bu Srikandi Poncowati SMAN 1 Biak.

 

Sesi vicon 22 Januari 2020 yang terdiri dari dua sesi yaitu Bapak Yitno SMP 1 Plumbon Cirebon, Bapak Agung Rahayu SMPN 3 Ngawen Gunung Kidul,  Ibu Eni SMPN 1 Dolopo Madiun Jawa Timur, Ibu Ida Rusmiati SMPN 2 Bawen Kab Semarang, Bu Anisa SMP Muhammadiyah 1 Kokap, Bapak Mansur SMP Muhammadiyah 12 Paciran, Bapak Yayan SMPN 5 Tasikmalaya, Bapak Zainal Mutaqin SMP Islam Darul Mukminin, Bapak Hendro Susanto Pondok Pesantren Al Islah. Sedangkan dari SMP Muhammadiyah 14 Paciran, SDN 32 Pangkalpinang, SMPN Muhammadiyah Bojongnangka dan SMK Muhammadiyah 8 Paciran sudah bisa bergabung namun belum bisa berdiskusi langsung dalam vicon.

 

Sesi vicon 29 Januari 2020, Bapak Faizal SMKN 3 Merauke, Bapak Anang Ismanto SMPN Muhammadiyah 14 Paciran, Bapak Agung SMPN 3 Ngawen, Bapak Gunawan SMPN 2 Cadasari Pandeglang Banten, dan Ibu Farah Novita SMP Muhammadiyah Bojongnangka Kab Tangerang.

 

Pemanfaataan konten (media pembelajaran) di sekolah ini sejalan dengan arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu

  1. Ubah wajah kelas, artinya jika awalnya pembelajaran konvensional, gurunya yg aktif, pembelajaran satu arah maka harus diubah menjadi kelas yang lebih aktif, berpusat pada siswa. Perubahan tidak dimulai dari atas. Perubahan diawali dari guru dan diakhiri dari guru.
  1. Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar
  2. Berikan kesempatan murid mengajar di kelas. Oleh karena itu bekali siswa dengan berbagai sumber salah satunya dari konten digital PSB sehingga membekali siswa dalam berdiskusi
  3. Cetuskan projek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas
  4. Temukan suatu bakat pada diri murid yang kurang percaya diri. Tidak ada murid bodoh semuanya memiliki potensi masing-masing yang mungkin bakatnya berbeda-beda sehingga guru dapat mengenali mereka.
  5. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan. Fasilitasi guru yang memerlukan bantuan untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan menghasilkan konten-konten pembelajaran.

Program vicon bersama seluruh sekolah penerima bantuan perangkat dan konten Pusat Sumber Belajar (Rumah Belajar offline) tahun 2016-2019 harapannya  sebagai alat pengendalian untuk mengetahui sejauhmana konten hypermedia pembelajaran dan perangkat TIK telah dimanfaatkan oleh guru dan siswa di sekolah yang diberikan bantuan perangkat TIK dan konten hypermedia pembelajaran offline, sekaligus mendeteksi dan memecahkan permasalahan apabila terdapat kesulitan-kesulitan pemanfaatan yang dihadapi di lapangan. Inovasi, kreatifitas dan kerja keras dari seluruh kepala sekolah, guru dan siswa berkolaborasi dengan Pusdatin akan melahirkan inovasi-inovasi pembelajaran dan tentunya meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita tercinta Indonesia.