PEMBIASAAN MEMPENGARUHI KARAKTER DI SMPN 42 BULUKUMBA

PEMBIASAAN MEMPENGARUHI KARAKTER DI SMPN 42 BULUKUMBA

Program pembiasaan telah mampu mengubah karakter dan perilaku peserta didik di SMPN 42 Bulukumba Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Kegiatan yang telah dilakukan secara rutin dan terprogram ini telah mampu mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan buruk peserta didik yang sebelumnya sudah menjadi kebiasaan buruk peserta didik. Kebiasan buruk yang dimaksud seperti merokok, mengisap lem, berkelahi, bolos sekolah, memalak temannya, dan meminum tuak.

Setelah ditelusuri akar pemasalahannya ternyata selain rendahnya peran serta masyarakat dalam hal ini orang tua peserta didik juga disebabkan oleh pengamanan yang minim karena tidak memiliki pagar di sekeliling sekolah sementara di sekitar sekolah dikelilingi oleh kebun, sehingga beberapa peserta didik dengan mudahnya untuk bolos dan berkumpul di rumah-rumah kebun untuk melakukan hal-hal buruk seperti merokok dan mengisap lem. Akibat dari kebiasaan merokok menimbulkan efek lain yaitu peserta didik memalak peserta didik lainnya karena mereka kehabisan uang untuk membeli rokok, sementara kebiasaan meminum tuak terjadi karena peserta didik tersebut memiliki orang tua yang berprofesi sebagai pembuat tuak. Kebiasaan yang saling berkaitan satu sama lainnya ini membuat kami sangat prihatin dan melakukan berbagai upaya, upaya yang dilakukan adalah dengan merencanakan/membuat beberapa terobosan untuk memecahkan masalah.

Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan membuat pembiasaan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua stakeholder yang ada, baik peserta didik, orang tua, guru, dan staf secara terencana dan konsisten (termasuk pemberlakuan aturan dilarang merokok dalam area sekolah bagi seluruh peserta didik dan guru/staf). Kebiasaan buruk peserta didik diamati dan dipantau setiap saat, jika timbul hal-hal yang tidak sesuai dengan komitmen awal maka peserta didik yang bersangkutan ditindaki mulai dari peringatan hingga hukuman tertinggi yaitu dikembalikan ke orang tuanya. Akhirnya lambat laun  kebiasaan buruk mulai berkurang secara perlahan-lahan bahkan hilang sama sekali setelah lebih dari satu tahun kemudian, dan karakter peserta didik kami berganti menjadi insan yang agamais dan berkarakter positif.

Salah satu pembiasaan yang telah mengubah karakter peserta didik adalah diterapkannya pembiasaan bidang keagamaan seperti Sholat dhuhur berjamaah, Bimbingan dai’/da’iah, Bimbingan khusus buta baca Al Quran/Tadarrus. Kegiatan yang berlangsung setiap hari senin hingga kamis ini telah menghasilkan banyak dai’/da’iah dan penghafal Al Qur’an (walaupun baru beberapa juz).

Sementara setiap hari jum’at secara bergantian melaksanakan Kerja Bakti (Jum’at Bersih) pada pekan pertama, Asmaul Husna (Jum’at Ibadah) pada pekan kedua, SKJ (Jum’at Sehat) pada pekan ketiga, Sholat Dhuha (Jum’at Ibadah) pada pekan keempat, dan Yasinan (Jum’at Ibadah) pada pekan kelima.

Untuk mengawasi keterlaksanaan pembiasaan maka semua guru dan staf melakukan pengawasan dan mengevaluasi keterlaksanaan program setiap hari sabtu untuk melakukan evaluasi.

      Gambar Sholat dhuha berjamaah setiap hari jum’at pekan keempat

  Gambar Sholat dhuhur berjamaah, Bimbingan dai’/da’iah, Bimbingan khusus buta baca Al Quran/Tadarrus

 Gambar Evaluasi kegiatan dan pemberian reward bagi yang telah mencapai target