Semua Ada di Rumah Belajar

Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.

Rumah belajar kini semakin menarik karena selain bisa didapat di belajar.kemdikbud.go.id juga tersedia di play store.

Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi keniscayaan di era sekarang ini. Hampir seluruh aktivitas dilakukan melalui teknologi tersebut, termasuk dalam proses pembelajaran. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyediakan fasilitas pembelajaran melalui TIK lewat portal Rumah Belajar yang dapat diakses dengan mudah oleh guru maupun siswa.

Dengan berbagai fitur yang ada, Rumah Belajar memudahkan siswa maupun guru dalam memeroleh sumber belajar selain lewat buku. Keberadaan Rumah Belajar diharapkan mampu memenuhi kebutuhan untuk pembelajaran yang dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.

Rumah Belajar merupakan hasil pengembangan portal sebelumnya yang diluncurkanpada 15 Juni 2011, berisi konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD)hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK)sebagai sumber media pembelajaran.

Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, Rumah Belajar sangat mudah diakses. Begitu di-klik, langsung muncul halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok materi belajar.

Pada menu Fitur Utama terdapat delapan kelompok konten, yaitu Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Sedangkan pada menu Fitur Pendukung terdapat tiga kelompok konten, yaitu Karya Guru, Karya Komunitas, serta Karya Bahasa dan Sastra. Ada pula materi pembelajaran yang terhimpun dalam Fitur Pendukung.

Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif. Misalnya fitur Peta Budaya, disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia sehingga peserta didik dapat lebih mengetahui dan menghargai keragaman adat istiadat/budaya.

Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa. Selanjutnya, Bank Soal,berisi kumpulan soal-soal latihan/tes. Juga Karya Guru dan Karya Komunitas, member kesempatan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Di sini pendidik bisa berbagi informasi/ilmu dengan yang lain.

Fitur yang lain, yakni Kelas Digital, memberi layanan pendidik dan peserta didik menyelenggarakan kegiatan e-learning atau pembelajaran secara daring (online) kapan saja dan di mana saja. Fitur itu memfasilitasi pembelajaran daring antara pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja. Baik pada saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah (sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik), asalkan guru dan siswa memiliki koneksi internet dan perangkat gawai seperti komputer/laptop/notebook.

Adapun Laboratorium  Maya dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu. Di fitur ini terdapat konten untuk mata pelajaran IPA dan matematika dengan kategori SMP dan SMA. Saat ini, untuk mata pelajaran matematika baru tersedia empat judul konten dan mata pelajaran IPA tingkat SMP baru tersedia enam judul konten. Sedangkan untuk tingkat SMA, terbagi menjadi tiga kategori, yaitu biologi, fisika, dan kimia, dengan jumlah judul konten dua puluh buah.

Meskipun demikian,tanpa sambungan internet di kelas pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap dapat dilaksanakan. Caranya, pendidik mengunduh materi terlebih dulu melalui gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil undungan itu disimpan dalam alat penyimpan data, sepertiflashdisk/USB, atau compact disc (CD). Dalam kelas, materi tersebut ditayangkan dengan proyektor LCD secara luring (offline).Dengan cara demikian itu, kelas yang tidak terakses internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar.

Bertujuan mendorong peserta didik pro-aktif dalam proses pembelajaran, bisa saja seorang atau beberapa orang peserta didik diminta mengunduh materi terlebih dulu. Kemudian materi itu ditayangkan secara luring di kelas untuk dibahas bersama.  Dalam hal ini pendidik bertindak sebagai fasilitator.

Bagi pendidik di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal), ketiadaan sambungan internet bukan menjadi kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan materi yang diambil dari Rumah Belajar.  Asal ada kemauan, pembelajaran berbasis internet tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di mana saja dan kapan saja.