Meretas Sekolah Inovatif dengan Rumah Belajar

Sekolah sangat menyadari bahwa pendidikan itu untuk peserta didik, belajar merupakan hak bukan kewajiban yang menekan peserta didik. Pada masa sekarang kita sering melihat peserta didik lebih banyak diperlakukan seperti robot dan kadang sekedar mengejar nilai bukan proses. Keadaan seperti ini sangat merugikan bagi pengembangan kreatifitas dan kemandirian peserta didik. Padahal seharusnya sekolah itu membebaskan ide-ide kreatif peserta didik. Pustekkom, melalui Rumah Belajar telah memberikan banyak informasi untuk meningkatkan kualitas sekolah kami, melalui pelatihan baik daring maupun luring. Kami juga mendapatkan bantuan bagi sekolah inovatif, diantaranya bantuan berupa lima buah laptop dan sebuah proyektor, yang diberikan di Jakarta oleh Kepala Pustekkom Bapak Gogot Suharwoto.

Pada saat itu, kami juga melaporkan kepada PLT Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, bahwa SMP Muhammadiyah 1 Surabaya mendapatkan bantuan bagi sekolah inovatif dari Pustekkom Kemdikbud.

Sekolah inovatif merupakan sekolah yang memberi kebebasan anak untuk berkreasi, dan mengekspresikan perasaannya. Sekolah lebih menekankan pemahaman, kemampuan tertentu pada peserta didik yang berkaitan dengan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Pengembangan inovasi terus menerus dilakukan melalui suatu rangkaian kerja atau proses untuk mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi guru. Setelah diketahui masalah dan kendalanya maka dicari cara-cara yang relatif baru dan dapat dilaksanakan untuk memecahkan masalah dan kendala itu. SMP Muhammadiyah 1 Surabaya sangat bersyukur sebagai sekolah inovatif penerima bantuan dari Pustekkom Kemdikbud berdasarkan surat yang dikirimkan ke sekolah.

Sekolah  harus tanggap atas keadaan dalam memenuhi harapan terhadap kebutuhan lingkungan peserta didik dengan pembangunan. Menerapkan kurikulum 2013 di mana sekolah perlu mengembangkan terus potensinya, sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan untuk menjangkau kualitas lulusan yang diharapkan. Sekolah selalu mengembangkan perangkat mata pelajaran yang dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.

Guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan inovasi-inivasi proses belajar mengajar. Selain sebagai perencana, dan pengembangan kurikulum dan pengajaran, guru adalah pembimbing, dinamisator, fasilitator, dan arsitek proses belajar – mengajar. Karena betapa penting dan besarnya peranan guru dalam pembelajaran siswa, maka guru haruslah seorang yang profesional, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian yang tinggi. Kualitas guru yang demikian hanya dapat diperoleh, kalau guru disiapkan dengan matang agar ia mampu berbuat serba profesional dalam pelaksanaan kurikulum.

Peranan guru yang besar dalam pembelajaran itulah, yang mengharuskan guru untuk terus meningkatkan kualitas kinerjanya. Guru terus meningkatkan pengetahuannya memalui workshop yang diadakan oleh sekolah dan juga oleh Pustekkom Kemdikbud. Setelah guru mendapatkan pelatihan dari pustekkom, maka selanjutnya, guru mendesiminasikan ke guru yang lain di sekolah. Sekolah mewajibkan keopada guru untuk menggunakan media pembelajaran kekinian saat mengajar. Diantaranya adalah pemanfaatan Rumah Belajar. Rumah Belajar menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.

Pelatihan bagi guru secara berkala dilakukan di sekolah, diantaranya mengundang berbagai narasumber dan didampingi oleh pengawas sekolah, Ibu Tri Endang Kustianingsih, M.Pd.

Sebagi fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Agar dapat melaksanakan peran sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipahami, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber pembelajaran.  Sebagai pengelolah pembelajaran (learning manager), guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.

Sebagai sekolah inovatif, maka SMP Muhammadiyah 1 Surabaya selalu memperhatikan relevansi, mutu, efisiensi, efektifitas, struktur guru, dan mengoptimalkan peranan guru dalam proses pembelajaran. Sekolah memiliki web di smpmuh1.sch.id dan channel youtube sekolah di https://www.youtube.com/channel/UC8TQEetveSNg4Q2BSDiP4cw