Pemanfaatan Rumah Belajar bagi Sekolah Penerima BOS Kinerja

Bos Kinerja adalah program Pemerintah Pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan, sekaligus sebagai stimulus bagi sekolah lainnya untuk mendorong mutu layanan pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi dan Bantuan Operasional Sekolah Kinerja ditetapkan Mendikbud Muhadjir Effendy pada tanggal 5 September 2019. Permendikbud 31 tahun 2019 tentang Juknis BOS Afirmasi dan BOS Kinerja mulai berlaku setelah diundangkan, dan ditempatkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1015 oleh Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kemenkumham, Widodo Ekatjahjana, pada tanggal 6 September 2019.

Bos Kinerja adalah program Pemerintah Pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan, sekaligus sebagai stimulus bagi sekolah lainnya untuk mendorong mutu layanan pendidikan. BOS Kinerja diberikan ke sekolah yang memang performance nya lebih baik selama dua tahun terakhir, indikator dasar yang digunakan sementara ini adalah rapor mutu sekolah yaitu bisa dilihat adanya kenaikan rata-rata nilai UN selama 2 tahun dan indeks kinerja daerah. Salah satu sekolah penerima BOS Kinerja adalah SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung.

Kehidupan di abad ke-21 memerlukan berbagai keterampilan yang harus dikuasai seseorang siswa, sehingga diharapkan pendidikan dapat mempersiapkan siswa untuk mampu menguasai berbagai keterampilan. Siswa harus menguasai empat pilar kehidupan yang mencakup learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together. Empat prinsip tersebut masing-masing mengandung keterampilan khusus yang perlu diberdayakan dalam kegiatan belajar, seperti yang biasa disebut 4C yaitu Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah) , and Creativity and Innovation (kreatif dan inovatif), mampu memberdayakan literasi informasi, dan menyelesaikan dengan HOTs (Higher Order Thinking skills). Pada tanggal 26 September 2019 seluruh guru SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung sudah instal aplikasi Rumah Belajar seperti tampak pada foto berikut.

Rumah Belajar di dalamnya tersedia berbagai fasilitas antara lain Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik (BSE), Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya Indonesia, Jelajah Wahana Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), dan Kelas Maya. Selain fasilitas yang telah disebutkan rumah belajar juga mempunyai fasilitas lain yaitu Karya Komunitas, Karya Guru, dan Karya Bahasa dan Sastra. Perkembangan Portal Rumah Belajar sebagai mobile learning yang merupakan media teknologi informasi dan komunikasi pada era sekarang ini menunjukan betapa semakin banyak inovasi yang telah dilakukan. Masyarakat cendrung menggunakan telephon genggam untuk menjadi media komunikasi antara satu orang kepada orang lain yangberada di tempat lain bergeser sebagai sarana untuk belajar. Hal itu sesuai dengan kemampuan, motivasi, keinginan serta kebutuhan masyarakat terhadap kegunaan dari pada media tersebut.

Penggunaan mobile learning di SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung sebagai media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan berkualitas. Penggunaan Portal Rumah Belajar berbasis mobile learning dalam proses pembelajaran bertujuan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara tepat-guna dan berdaya guna sehingga mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Dalam beberapa dekade terakhir, kepemilikan perangkat bergerak (mobile devices) semakin meningkat. Hal ini disebabkan semakin terjangkaunya harga perangkat-perangkat ini oleh masyarakat.

Esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran dengan STEM di SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung digalakkan karena pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif lebih menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Dengan pemanfaatan Portal Rumah Belajar berbasis mobile learning pada pelajaran diharapkan siswa lebih mudah untuk menerima materi pelajaran tersebut dan guru juga bisa lebih mudah dalam menyampaikan materi yang ada.

Proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung akan lebih mudah untuk dicapai dan diharapkan juga dapat meningkatkan prestasi belajar. Pemanfaatan Portal Rumah Belajar Berbasis mobile learningini juga menarik perhatian siswa untuk belajar. Pemanfaatan mobile learning di kelas dapat membantu siswa yang kesulitan dalam memahami pelajaran yang dinilai sulit selama ini. Kehadiran Portal Rumah Belajar berbasis mobile learning yang menggunakan media elektronik telepon pintar ini ditujukan sebagai suplemen pembelajaran yang ada serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri mengenai materi yang kurang di kuasai di manapun dan kapan pun. Hal ini tentu dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran bagi siswa. Di masa yang akan datang Portal Rumah Belajar berbasis mobile learning akan semakin bertambah sangat cepat setiap harinya di seluruh dunia.

Peserta didik di SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung yang semakin butuh informasi dengan cepat untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Kini siswa tidak lagi hanya mendengar informasi yang disampaikan dari gurunya, juga tidak hanya membaca dari pustaka sekolah yang hanya memiliki buku-buku koleksi lama. Dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar berbasis mobile learningsiswa dapat dengan mudah mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk belajar. Pembelajaran dengan Portal Rumah Belajar berbasis mobile learning sangat cocok bagi siswa karena dapat dipelajari secara individual sesuai kemampuan siswa. Bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih, dapat belajar dengan cepat, sebaliknya siswa yang kemampuannya kurang, dapat belajar sesuai kemampuannya. Melalui Portal Rumah Belajar berbasis mobile learning ini peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran dan informasi dari mana saja dan kapan saja. Peserta didik tidak perlu menunggu waktu tertentu untuk belajar atau pergi ke tempat tertentu untuk belajar. Mereka dapat menggunakan teknologi mobile untuk keperluan belajar mereka baik formal maupun informal.