Model Pembelajaran Metode Pengenalan dan Kunjungan Belajar

Pada artikel perdana ini saya coba untuk berbagi informasi tentang Model Pembelajaran Metode Pengenalan dan Kunjungan Belajar. Apa, Bagaimana dan seperti apa metode yang satu ini? Yuk, kita mulai bahas bersama.

Pengertian Metode Pengenalan dan Kunjungan Belajar

Metode Pengenalan dan Kunjungan Belajar adalah metode pembelajaran yang menerapkan pola mengunjungi tempat-tempat atau objek bersejarah yang berhubungan dengan bidang studi yang dipelajari. Konsep dasarnya adalah mengenal suatu objek yang ada dalam buku pelajaran di sekolah secara langsung. Umpamanya, siswa sedang mempelajari tentang pengembangbiakan ikan lele atau budidaya jamur merang. Untuk lebih mendalami dan meyakinkan siswa apa dan bagaimana pengembangbiakan tersebut lele atau jamur merang, siswa diajak berkeliling mengunjungi tempat perikanan yang mengembangbiakkan ikan lele atau tempat budidaya jamur merang.

Selama masa kunjungan ini siswa dikenalkan secara langsung tentang apa dan bagaimana budidaya ikan lele dan jamur merang. Mulai dari tahap pembibitan, perawatan dan pembesaran, serta pemanenannya. Objek yang menjadi pengenalan dan kunjungan ini banyak, mulai dari kunjungan ke dunia industri, perusahaan, dunia usaha, situs bersejarah, museum, perkantoran, kebun binatang, perkebunan, pertanian , perikanan, peternakan, dan lain-lain.

Langkah kerja:

  1. Guru menyiapkan materi pelajaran yang akan diberikan pada siswa.
  2. Guru menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pihak yang akan dikunjungi siswa.
  3. Guru membuat kesepakatan dan perjanjian untuk waktu dan tempat kunjungan belajar dengan pihak yang akan dikunjungi.
  4. Guru memberikan materi dasar sebagai pengantar kepada siswa di kelas sebelum melakukan kunjungan.
  5. Guru mendampingi siswa selama melakukan kunjungan belajar.
  6. Pihak pengelola tempat yang dikunjungi siswa memberikan penjelasan detail tentang objek yang akan dipelajari siswa didampingi guru bidang studi.

Keunggulan:

  1. Bersifat aplikatif dan nyata.
  2. Pada umumnya bersifat mudah dan menyenangkan bagi siswa.
  3. Pengetahuan dan wawasan murid dapat berkembang secara maksimal, khususnya untuk objek yang sedang dipelajari.
  4. Objek yang dipelajari bersifat terfokus dan mendalam.

Kelemahan:

  1. Membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya tambahan di luar jam belajar sekolah.
  2. Membutuhkan persetujuan dan kerja sama dari pihak luar, khususnya pihak objek yang akan dikunjungi.
  3. Objek yang dipelajari bersifat terbatas. Penyebabnya jelas, sebab tidak mungkin melakukan kunjungan belajar ke beberapa tempat sesuai objek yang ada dalam kurikulum. Di samping membutuhkan biaya dan tenaga yang banyak, waktu kunjungan juga tidak mungkin dilakukan setiap hari. Pada sisi lain, masih banyak mata pelajaran lain yang kurang tepat jika menerapkan metode pengenalan objek dan kunjungan belajar.

Setelah kita membahas secara keseluruhan tentang Model Pembelajaran Metode Pengenalan dan Kunjungan Belajar ini, kira-kira apakah Anda mau mencoba mempraktekannya? atau malah sudah sering kali digunakan. Tidak terlepas dari itu saya menulis artikel ini hanya sekedar hobi dan ingin sekali berbagi di blog pena belajar kemdikbud ini. Salam hangat, salam pendidikan.