Rumah Belajar Cocok dengan IBL-STEM

Pembelajaran abad 21 merupakan tantangan tersendiri bagi seorang guru, dimana mau tidak mau guru diminta untuk senantiasa melakukan upgrading keterampilan, terutama dalam hal pedagogical content knowledge (PCK), yakni pengetahuan atau keterampilan tentang bagaimana suatu materi pembelajaran bisa diajarkan, termasuk di dalamnya kemampuan guru untuk menerapkan model dan/atau pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Salah satu model yang sedang marak diperkenalkan oleh akademisi dan praktisi pendidikan adalah Inquiry Based Learning (IBL), yakni model pembelajaran, yang pertama kali dicetuskan oleh Wenning, dengan ciri khas 5 tahapan pembelajaran dimana siswa diajak untuk menemukan konsep hingga mampu menerapkan konsep tersebut dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, pakar pendidikan juga sedang marak memperkenalkan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) dimana pendekatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam sains, teknologi, rekayasa, dan matematika saat melaksanakan pembelajaran.

IBL dan STEM ternyata jika diintegrasikan akan menghasilkan kombinasi yang luar biasa dalam pembelajaran. Satu sama lain melengkapi menghasilkan pembelajaran penuh makna dan kaya akan keterampilan.

Sosialisasi Rumah Belajar pada Workshop IBL-STEM

Hal inilah yang disampaikan oleh Dr. Abdurrahman, M.Si. dalam kegiatan workshop pembelajaran IBL terintegrasi STEM bagi guru-guru fisika se-kota Bandarlampung pada Selasa (3/9/2019) di Meeting Room lantai 2 SMA N 2 Bandarlampung.

Pada kesempatan yang sama, saya juga memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan Rumah Belajar untuk pembelajaran. Dan ternyata, fitur-fitur di Rumah Belajar ‘cocok’ digunakan dalam pembelajaran IBL-STEM.

Fitur Laboratorium Maya bisa digunakan pada tahapan IBL, yakni Discovery Learning, dimana siswa bisa mengembangkan keterampilan sains dan teknologi serta matematikanya dengan melakukan praktikum virtual.

Laboratorium Maya juga bisa digunakan pada tahapan Inquiry Lesson dan Inquiry Lab, dimana siswa berdiskusi untuk memprediksi hubungan antar konsep serta melakukan praktikum guna menemukan hubungan antar konsep. Lagi-lagi, keterampilan sains dan teknologi akan diasah di sini.

Pembimbingan Pemanfaatan Rumah Belajar kepada Peserta Workshop

Selain itu, fitur Sumber Belajar dengan simulasi/animasi yang dimilikinya bisa digunakan pada tahapan Interactive Demonstration, terutama untuk fenomena-fenomena yang tidak bisa dihadirkan di dalam kelas.

“Membantu sekali ya fitur Rumah Belajar untuk merancang pembelajaran IBL-STEM”, ujar Dra. Purwiyatni, guru fisika SMA N 9 Bandarlampung sekaligus ketua MGMP Fisika Kota Bandarlampung.

Rita Aprilyawati, S.Pd., guru fisika SMA N 2 Bandarlampung, menambahkan.
“Pembelajaran IBL-STEM bisa jadi lebih efektif, karena bahannya, tesnya sudah ada di Rumah Belajar,”

Sahabat Rumah Belajar foto Bersama Peserta Workshop IBL-STEM

Jadi, tidak usah ragu lagi memanfaatkan Rumah Belajar sebagai sarana untuk menghadirkan pembelajaran abad 21 di dalam kelas.