PENGUATAN PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK

Pendidikan anak dimulai dari keluarga dan mendidik anak bermuara dari mengenal anak dan cara memperlakukan anak sesuai kebutuhannya dan perkembangannya.  Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama bagi anak.  Anak yang dibesarkan dilingkungan keluarga yang terdidik memiliki peluang yang besar untuk bertumbuh dengan baik.

Karena dari keluarga setiap anak belajar dalam segala hal mulai dari cara anak belajar berbicara, berjalan, hingga anak belajar bagaimana caranya menjalani setiap kehidupan ke depannya. Apa yang dimaksud dengan peran keluarga dalam konteks ini? Maksudnya adalah fungsi ataupun tugas keluarga untuk mendidik anak-anak mereka agar menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik. Setiap orang tua tentunya memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya.

Rumah adalah sekolah bagi anak yang berfungsi untuk membentuk individu yang memiliki karakter dan sifat ideal dan menyiapkan mereka agar dapat hidup di masyarakat. Karena berbicara pendidikan bukan hanya menyangkut penyaluran pengetahuan tetapi juga pembentukan kepribadian, pembentukan karakter. Meskipun orang tua tidak berkuasa mengubah hati anak, namun orang tua dapat membentuk karkater anak, di rumah terdapat pendisiplinan dan kekuasaan yang dapat menjadi alat efektif orang tua untuk penggemblengan anak.

Keberhasilan dan kualitas pendidikan keluarga sangat ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua hal, yaitu penciptaan iklim belajar dalam keluarga dan kualitas kemampuan orang tua dalam melaksanakan proses pendidikan. Semakin kondusif iklim belajar dalam lingkungan keluarga, semakin berhasil pendidikan keluarga tersebut. Semakin tinggi kualitas kemampuan orang tua dalam melaksanakan pendidikan keluarga, semakin berhasil pendidikan keluarga tersebut.

Salah satu pendekatan pendidikan yang ampuh bagi anak adalah mendidik anak dengan moral, mendidik dengan teladan dan mendidik anak dengan akhlak mulia. Bagaimanapun, apabila orang tua yang tidak menghasilkan teladan agung yang berharga bagi anaknya, tidak akan pernah memberikan pengaruh apa pun untuk diingat dan di ikuti dengan bangga dan sepenuh hati oleh keturunannya. Maka, orang tua harus memiliki wibawa dan kasih sayang serta keiikhlasan sebagai orang tua bagi anaknya, sesuatu yang unik dan berbeda dibandingkan orang tua lainnya yang memiliki daya tarik yang begitu kuat sehingga anak ingin terus-menerus mendekat, bersama dan belajar. Demikian pula, seorang anak yang tidak belajar dan menyimpan keteladanan yang diwariskan orang tua kepadanya dan meneruskannya kembali kepada orang lain tidak akan pernah cukup mampu memberikan dampak bagi sekelilingnya.

Bagaimana upaya yang dapat diwujudkan dalam penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak?. Ada beberapa kiat penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak. Diantaranya:

  1. Penciptaan iklim belajar dalam keluarga. Kita semua telah mengetahui bahwa keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam menjalankan fungsi edukatif. Dari keluarga ini, seorang anak mulai mengenal berbagai benda, norma, dan budaya yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Dari keluarga, anak mulai bersosialisasi dengan kehidupan. Penciptaan iklim belajar ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti  menyediakan sarana belajar, memberi anak-anak teladan yang baik, mengalokasikan waktu khusus untuk pendidikan mereka, dan memberi mereka perhatian yang sewajarnya.
  2. Perhatian khusus kepada pendidikan anak. Persepsi positif terhadap anak dan pendidikan saja belumlah cukup. Orang tua sebagai orang dewasa dalam keluarganya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mendidik anak-anak mereka. Untuk itu di sela-sela kesibukannya, orang tua yang bijaksana akan mengalokasikan waktu dan tenaganya untuk memberi anak-anak perhatian khusus pada pendidikan. Mereka tidak menyerahkan sepenuhnya kepada guru di sekolah atau ustadz/ustadzahnya, seharusnya ikut sertakan anak pada kegiatan yang sifatnya mendidik, seperti ikutserta dalam kegiatan ektrakurikuler yang dapat menumbuhkan karakter anak seperti ektrakurikuler Pramuka, PMI,Paskibra Dan lain-lain dan berikan dorongan serta motivasi agar anak kita terhindar dari pergaulan yang tidak baik. Selain itu orang tua harus lebih proaktif. Memusatkan perhatian pada kualitas pribadi untuk mendidik secara efektif termasuk didalamnya integritas menghormati pendapat, sikap untuk tidak menghakimi, semangat untuk mendorong, karakter moral yang tidak tercela, keterampilan untu mendengarkan, dapat menjadi tempat cerita dan menjaga rahasia, pandangan dan wawasan yang luas.
  3. Pendidikan yang penuh kasih sayang dan berkeadilan. Dalam mendidik, perlakuan terhadap anak haruslah menekankan kasih saying dan ber Kasih sayang dan keadilan haruslah berjalan selaras dan serasi. Anak diperlakukan sebagai pribadi yang layak dikasihi dan layak diadili, takaran yang pas ini dapat membentuk karakter emas anak seperti, tidak lembek namun tangguh; tidak malas namun giat; tidak manja namun bertanggung jawab.

Dengan demikian Jika orang tua ingin tetap menjadi pengaruh yang positif dalam kehidupan anak, orang tua perlu hadir dalam hidup anak sebagai garam yang mempengaruhi, memberi rasa, terang yang menyinari, dan menunjukkan jalan. Diam aman di balik kemasabodohan terhadap pendidikan anak mungkin terkesan lebih nyaman karena tidak perlu di sibukkan dengan berbagai macam hal yang melelahkan tetapi itu dapat membuat penyesalan orang tua ketika tidak mencetak generasi cemerlang yang bermoral, berbudaya, dan berkarya serta jerih payah orang tua dalam menafkahi anak tentu akan sia-sia. Mengapa tidak? Siang malam kita mencari uang, banting tulang kita mencari nafkah hanya untuk membahagiakan anak namun lupan akan pendidikan anak, meski kita pada akhirnya menjadi kaya namun anak kita menjadi bencana, tak bermoral, sering embuat malu keluarga, maka penyesalan di ujung hayatpun akan datang.