Pendidikan Karakter Dimulai Dari Guru

Karakter adalah kepribadian yang terpola dalam tindakan yang menjadi ciri khas seseorang. Pendidikan karakter yang digaungkan pemerintah seolah-olah menjadi gerbang utama untuk menuju kesuksesan peradaban bangsa. Persoalan pendidikan yang masih menyisakan sejumlah masalah seperti perilaku anak didik yang tidak jujur, diskriminatif, intoleran, individualis, arogan, malas, tidak menghormati orang yang lebih tua masih menjadi problem dalam dunia pendidikan terutama pendidikan di tingkat dasar. Perjuangan seorang pendidik tidaklah mudah untuk membentuk karakter agar seorang murid menjadi murid yang cerdas, baik, sopan, berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur, dan bertanggungjawab. Nilai-nilai karakter di atas lebih mudah diucapkan namun tidak mudah untuk mewujudkan.

Kegagalan seorang pendidik untuk membentuk karakter peserta didik sangat tergantung dari berbagai faktor, antara lain: (1) guru itu sendiri, (2) orang tua, (3) lingkungan, dan (4) dorongan dari si pelaku itu sendiri. Guru adalah orang yang paling dekat dengan siswa setelah orang tua di rumah. Semua apa yang dilakukan oleh guru akan terekam dalam otak siswa. Oleh karana itu, peran guru sebagai pendidik harus betul-betul memadai dan layak menjadi contoh tauladan bagi peserta didik. Guru yang berwatak keras dan main pukul tentu akan menjadikan siswa takut untuk mengembangkan potensinya. Siswa akan merasa tertekan dan terbebani bila diajar oleh profil pendidik seperti itu. Oleh karena itu, guru harus betul-betul memahami hakekat profesi seorang guru yang sabar, santun, sederhana, tetapi juga bersahaja, dan berwawasan luas.