PEMBATIK: DARI SUTRADARA HINGGA AKTOR

Subhanallah, luar biasa adalah ungkapan yang pantas karena suatu pengalaman baru banget buat saya ikut kegiatan Bimtek Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) yang diadakan oleh Pustekkom -Kemendikbud. Saya berkenalan dengan program PembaTIK ini berawal dari tautan yang dibagikan teman di group  whatsapp, kemudian saya mencoba untuk ikut mendaftar, waah kaget lagi ternyata setelah mendaftar dan login ke halaman web: simpatik.belajar.kemdikbud.go.id ternyata disana banyak tersedia pelatihan-pelatihan yang bisa saya ikut secara daring, sangat bermanfaat sekali buat saya karena tinggal dan tugas di daerah pelosok seperti kami jarang ada pelatihan-pelatihan seperti ini. Nah, intinya ini kegiatan sangat bermanfaat khususnya buat saya yang selalu aktif mencari sumber-sumber ilmu baru.

Dari laman: simpatik.belajar.kemendibud.go.id kemudian saya menemukan kegiatan PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) untuk wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan pembaTIK ini pelaksanaannya terdiri dari 4 level, yaitu: level 1 dan 2 dilakukan secara daring dimana setiap peserta yang telah mendaftar /memiliki akun dapat mengikut kelas online, disana tersedia materi modul-modul yang harus dipelajari selanjutnya diberikan tugas, diakhir pelatihan peserta harus mengikuti evaluasi (masih secara daring), peserta yang lulus akan mendapat sertifikat dan dapat naik ke level 2. Pada PembaTIK level 2 selain mempelajari modul secara mandiri terdapat beberapa tugas yang harus diselesaikan oleh peserta yaitu Pembuatan Akun portal Rumah Belajar , Pembuatan RPP Terintegrasi TIK  dengan memanfaatkan berbagai Fitur yang ada di Portal rumah Belajar, Pembuatan Video Pembelajaran, Video yang dibuat dengan durasi waktu 3 – 7 menit, Video harus disesuaikan dengan RPP. Pembuatan video pembelajaran semacam ini adalah pengalaman baru buat saya, bukan karena gaptek  tetapi baru pertama kali harus tampil didepan kamera dan menyampaikan materi pembelajaran. Mula-mula semua terasa aneh karena harus tampil dan ngomong sendiri didepan kemera yang biasa ngajar di depan kelas, akhirnya tertarik dan menjadi terbiasa.

Setelah proses shoting (pengambilan gambar) dengan alat kamera seadanya, bahkan greensceen saja menggunakan kertas hijau yang saya sambungkan hingga berukuran yang pas, proses selanjutnya adalah editing. Video hasil editing kemudian diunggah ke google drive dan di link ke akun simpatik. Setelah melalui proses penilaian dan evaluasi akhirnya ditentukan 30 orang peserta yang lulus ke PembaTIK level 3. Kegiatan pembelajaran PembaTIK level 3 dilakukan secara tatap muka di hotel berlokasi di kota provinsi selama 3 (tiga) hari. Senang bertemu dengan bapak ibu guru dari seluruh penjuru wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang selama ini hanya bertemu didunia maya, senang juga ketika bisa bertemu dengan Duta Rumah Belajar NTB tahun 2017 dan 2018 serta teman-teman panitia dan fasilitator dari Pustekkom Kemdikbud Jakarta. Terimakasih buat panitia yang telah memberikan kami kesempatan dan ilmu semoga menjadi amal yang baik.

Pengalaman seru ada di PembaTIK level 3, selain pemberian materi peserta juga diajak untuk praktik pembuatan video pembelajaran secara langsung, muali dari proses persiapan penentuan lokasi, pemasangan greenscreen, shoting dan editing video. Banyak hal – hal lucu yang terjadi ketika bersama sahabat-sahabat rumah belajar. Lokasi yang dimanfaatkan untuk shoting adalah kamar hotel, disitulah mulainya acara berantakin kamar hotel ada yang sampai bongkar springbad didirikan untuk tempat menempel greenscreen. Hasil shoting kemudian di edit untuk selanjutnya video hasil editing di presentasikan dan bully (dikomentari instruktur) untuk hasil yang lebih baik. Selesai dari kegiatan selama 3 hari peserta masih harus membawa Pekerjaan Rumah yaitu berupa pembuatan naskah dan penyempurnaan video, melakukan sosialisai, menerapan model pembelajan inovatif yang memanfaatkan portal rumah belajar, dan membuat laporan hasil sosialisasi dan hasil penerapan model pembelajaran yang memanfaatkan portal rumah belajar.

Serunya PembaTIK itu adalah kita bisa menjadi sutradara, penulis naskah, kameramen, animator, editor hingga aktor sekaligus. Bagaimana tidak kita harus mengarahkan diri sendiri ketika shoting, menulis outline naskah sendiri, shoting sendiri, dan editing sendiri. Tentunya suka duka yang kita hadapi juga banyak, karena bisa dianggap masih amatir sehingga belum memiliki tempat khusus untuk shoting. Selain itu, kadang suara luar ruangan masuk ke dalam rekaman, atau terkendala pencahayaan disitulah kita dituntut untuk kreatifitas untuk membuat alat sendiri.

Harapan saya, kegiatan semacam ini terus ada dan ditingkatkan karena disini kita mendapatkan syarat akan pengelaman, setidaknya sangat menuntut guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam pemanfaat TIK dalam proses pembelajaran. Untuk sahabat-sahabat rumah belajar teruslah berjuang, semangat selalu melakukan sosialisasi, mari perbanyak konten pembelajaran positif, mari belajar bersama untuk memajukan pendidikan Indonesia. Belajar Dimana Saja, Kapan Saja dan Bersama Siapa Saja (Ed-bw).