Pemanfaatan Portal Rumah Belajar Sebagai Konten Pembelajaran yang Menyenangkan

Guru sebagai ujung tombak dalam penerapan kurikulum harus mempersiapkan diri, mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya dalam menerapkan model pembelajaran inovatif. Guru sebagai fasilitator harus menyadari dirinya bukan lagi sebagai tokoh utama sumber belajar, melainkan orang yang mengatur dan memfasilitasi masuknya aliran pengetahuan kepada peserta didik. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan kompetensi yang harus dikuasai. Kompetensi yang disampaikan kepada peserta didik hendaklah materi pelajaran yang kontektual dan bermakna dalam kehidupannya. Oleh karena itu, hendaknya materi pembelajaran disampaikan dengan metode dan strategi pembelajaran yang menyenangkan agar pengetahuan tersebut mampu tersimpan lama. Terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk menumbuhkan minat, perhatian, bakat, dan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran yang menyenangkan.
Menurut Rofalina (2013), guru perlu menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa tidak merasa terbebani. Sejalan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 40 ayat 2 berbunyi: “guru dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis”. Sementara Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 berbunyi: “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologi siswa”.
Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila tercipta suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan aktif, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa(Indrawati dan Wawan, 2009).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan portal pembelajaran daring yang sering disebut portal Rumah Belajar dapat diakses secara gratis pada laman https://rumah.belajar.kemdikbud.go.id setiap saat selama 24 jam. Portal Rumah Belajar ini diharapkan mampu mefasilitasi terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik dengan bimbingan guru maupun secara mandiri dapat mengakses laman portal Rumah Belajar kemudian memilih fitur yang dikehendaki. Terdapat 8 fitur utama dalam portal Rumah Belajar, yaitu sumber belajar, bank soal, laboratorium maya, kelas digital, peta budaya, wahana jelajah angkasa, Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Selain itu, terdapat  3 fitur pendukung yaitu karya guru, karya komunitas, dan karya sastra. Selain 8 fitur utama dan 3 fitur pendukung terdapat laman tambahan atau link yang dapat diakses di Rumah Belajar, yaitu: TV edukasi, Radio Edukasi, Suara Edukasi, m-edukasi, dll.
Semua fitur disajikan dengan tampilan menarik seperti komposisi warna yang sesuai, interaktif, terdapat teks, audio, visual, animasi pada fitur sumber belajar. Sedangkan untuk mengatasi keterbatasan praktik dan praktikum siswa pada laboratorium sesungguhnya yang menuntut ketersediaan alat dan bahan dapat memanfaatkan fitur laboratorium maya. Kemudian untuk membawa materi yang tidak terjangkau ke dalam ruang kelas dalam bentuk hampir nyata  dapat memanfaatkan fitur peta budaya dan wahana jelajah angkasa. selain itu, untuk mempertemukan guru dan peserta didik secara aktif pada ruang belajar virtual yang akan memberikan pengalaman belajar baru bagi peserta didik dapat memanfaatkan fitur kelas maya atau kelas digital. Untuk memiliki buku buku sumber belajar pada setiap jenjang dan satuan pendidikan dapat memanfaatkan fitur Buku Sekolah Elektronik. Selanjutnya bank soal menyediakan soal untuk latihan, evaluasi dan ulangan dapat memanfaatkan fitur bank soal.
Kelebihan dari portal Rumah Belajar sebagai media pembelajaran menyenangkan adalah memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru, peserta didik dan sumber belajar. Selain itu, proses pembelajaran dapat dilanjutkan di luar jam pembelajaran dengan mudah yaitu peserta didik tinggal membuka kembali materi pembelajaran yang baru disampaikan pada saat jam pembelajaran pada gaway yang dimilikinya. Tidak dapat dipungkiri, generasi digital sangat dekat dengan gaway, maka pembelajaran yang mendekatkan peserta didik pada teknologi yang selalu ada di dekatnya menjadikan  materi pembelajaran lebih menyenangkan. Konten pembelajaran ini lebih menarik dibandingkan dengan media pembelajaran berupa buku karena bersifat interaktif, dilengkapi dengan teks, audio, visual, animasi, simulasi dalam penyampaian materi sehingga informasi pembelajaran disampaikan lebih menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi pembelajaran menjadi lebih mudah diserap peserta didik karena melibatkan semua indra terutama mata dan telinga. Biasanya penggunaan media pembelajaran multimedia seperti ini memerlukan biaya yang besar untuk memperolehnya, tetapi dengan mengakses Portal Rumah Belajar semuanya dapat diperoleh secara gratis selama 24 jam mulai dari jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK.
Hasil pengamatan penulis pada siswa SMKN 1 Pandak kelas XII pada materi Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman menunjukkan pemanfaatan portal Rumah Belajar sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan jumlah siswa untuk berkonsentrasi saat belajar dari 60% menjadi 95%. Mampu meningkatkan waktu konsentrasi siswa dalam mengikuti materi pembelajaran rata-rata dari 20 menit menjadi 40 menit per jam pelajaran (1 jam pelajaran setara dengan 45 menit) dan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dari 50% menjadi 90%.
Hal ini disebabkan sumber belajar yang diakses pada portal Rumah Belajar menarik, interaktif, berupa teks, audio, visual dan animasi. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat mengakses sumber belajar pada Portal Rumah Belajar merupakan kegiatan yang sangat dekat dengan kondisi peserta didik di era digital ini. Peserta didik dengan mudah mengulang kembali materi yang baru dipelajari di luar jam pelajaran. Tidak ada tekanan dan keterpaksaan dalam menerima materi pembelajaran sehingga jumlah siswa yang berkonsentrasi dan waktu konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran dapat meningkat yang berakibat meningkatnya pemahaman siswa terhadap materipelajaran.

Acuan Pustaka
Rofalina, Fanny. (2013). Kurikulum Membingungkan, Pendidikan Terancam http://news.liputan6.com/read/784373/kurikulum-membingungkan-pendidikan- terancam, diakses, 10 Juli 2019.

Indrawati dan Wawan Setiawan, 2009, Modul Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, Bandung: PPPPTK IPA.