Blended Learning , Upaya Awal Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah 3T

Sempat berfikir berkali-kali bagaimana caranya menerapkan pembelajaran berbasis TIK di sekolah yang belum terjaring sinyal dan listrik. Ternyata, tidak ada sinyal dan listrik pun bukan lagi menjadi alasan untuk tidak mengkolaborasikan pembelajaran berbasis TIK di dalam pembelajaran langsung yang dilaksanakan di sekolah.
Salah satu model pembelajaran berbasis TIK yang dapat diterapkan melalui penggunaan media berbasis teknologi adalah model Blended Learning. Bonk dan Graham (2006) mendefinisikan Blended Learning sebagai kombinasi dari dua intruksi model belajar dan mengajar : sistem pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi yang menekankan pada peran teknologi komputer.
Dari konsep pembelajaran Blended Learning inilah terjalin kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran entah itu konstruktivisme atau kognitivisme untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran dan menciptakan pengaruh yang baik pada proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran Blended Learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi pembelajaran tanpa terbatas ruang dan waktu.
Model pembelajaran ini dicoba untuk diterapkan di SMP Negeri 2 Bengkunat Belimbing, salah satu sekolah terpencil di kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Sekolah yang belum terjaring sinyal dan sumber listrik pun didapat dari panel tenaga surya yang dirakit dan disimpan daya panas mataharinya ke dalam aki sehingga terjadi arus listrik. Keterbatasan perangkat pembangkit tenaga listriknya membuat terbatas pula fasilitas yang dapat digunakan untuk pembelajaran di sekolah.
Dalam model pembelajaran Blended Learning ini , saya sebagai pendidik , memulai dengan menyiapkan beberapa sumber belajar , baik media cetak maupun sumber belajar digital.
Kegiatan pembelajaran konvensional seperti ceramah dan tanya jawab , diperkaya dengan sumber belajar yang berasal dari web.
Salah satunya adalah mata pelajaran Seni Budaya pada kelas 7 dengan materi Ansambel. Keterbatasan buku dan fasilitas alat musik membuat kurangnya pemahaman konsep yang diterima oleh peserta didik. Akhirnya, saya memanfaatkan sumber belajar pada portal Rumah Belajar yang telah diunduh dan disampaikan secara offline menggunakan alat bantu laptop untuk membantu memberikan contoh audiovisual tentang contoh-contoh alat musiknya. Peserta didik lebih antusias dan lebih berkembang pemahamannya karena telah melihat berbagai contoh secara langsung. Setelah itu , kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan penugasan secara berkelompok berupa praktik dengan menggunakan alat musik sederhana dan tugas portofolio dengan mengunggah foto dan laporan kegiatan di sosial media yang dapat dilakukan di luar jam sekolah dengan mencari sumber sinyal di berbagai tempat di sekitar tempat tinggal mereka.
Sederhana namun lebih menyenangkan. Mendidik anak-anak sesuai jamannya dengan mengarahkan penggunaan TIK untuk mendukung pembelajarannya.
Melalui Blended Learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.