Bersama Kadiknas Kota Surabaya, Membangun Karakter Sopan, Cerdas dan Berani Di SMP Ta’miriyah Surabaya

Di era millenial ini dunia bergerak serba cepat, apa yang terjadi di suatu wilayah bisa disaksikan saat itu juga dari belahan wilayah yang lain. Begitu juga apa yang lagi trend di suatu wilayah menjadi pusat perhatian dan cenderung ditiru oleh wilayah yang lain. Ini tidak lain merupakan  dampak dari globalisasi. “Sejauh ini Globalisasi telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia, baik itu dampak positif maupun negatif.”( https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengaruh-globalisasi.html)

Untuk menjaga karakter siswa dari pengaruh negative Globalisasi SMP Ta’miriyah Surabaya menerapkan budaya santun kepada seluruh warga sekolah mulai dari karyawan kebersihan, keamanan, tenaga pendidik dan kependidikan sampai pimpinan tertinggi Bapak Kepala Sekolah. “Memang kami menonjolkan contoh aplikasi praktis, yakni para siswa bisa menyaksikan warga sekolah melakukan sikap santun dalam pergaulan ketika menjalankan kewajiban yang diampunya, baik itu karyawan kebersihan, petugas administrasi, tim keamanan, dan siapa saja yang melakukan rutinitas di SMP Ta’miriyah Surabaya,”  Ayub, S.Pd. KaUr HuMas SMP Ta’miriyah menjelaskan.

Bayu Widodo, S.Pd. seorang guru SMP Ta’miriyah menuturkan, “Kami yakin para siswa lambat laun akan menikmati sikap santun, karena mereka bergaul dengan para pendidik dan tenaga kependidikan yang senatiasa menunjukkan sikap kesantunnya.”

Adapun karakter berani, adalah karakter yang penting untuk menunjukkan existensi keberadaan seorang siswa dikomunitasnya. Iman Ibnu Qayyim dalam al-Madarij menyebutkan bahwa akhlak mulia berdiri di atas empat pilar utama yang saling mendukung antara satu dengan yang lain. Empat pilar itu adalah kesabaran, keberanian, keadilan, dan kesucian.( https://m.hidayatullah.com/kajian/tazkiyatun-nafs/read/2017/03/27/113921/113921.html). Dengan melaksanakan pembiasan dalam melaksanakan tugas belajar sehari-hari baik kaitannya dengan menguasai bidang study maupun tugas keorganisasian keberanian para siswa meningkat.

Burhanudin siswa kelas 8D menuturkan, “Alhamdulillah saya merasakan mulai bisa tampil didepan forum karena dibiasakan untuk berani betanggung jawan, mulai dari yang sederhana seperti pengelolaan kenyamanan kelas, sampai pada kegiatan yang melibatkan antar sekolah. Namun pembiasaan melakukan tugas belajar sehari-hari inilah yang paling memicu keberanian saya, karena bapak ibu guru mengusik kesadaran saya sehingga tanpa terasa tiba-tiba saya tidak takut menerima tanggung jawab”.

Adapun karakter cerdas diperoleh dari proses pembelajaran. Maka proses inilah yang menjadi fokus SMP Ta’miriyah Surabaya melakukan proses pembelajaran. Disebutkan dalam sebuah penelitian, “Saat ini seorang anak disebut cerdas apabila ia berhasil mengembangkan kecerdasan intelektualnya secara menyeluruh, dan itu meliputi aspek kognitif serta emosional.( https://dosenpsikologi.com/cara-mendidik-anak-agar-cerdas). Maka Pendidikan di SMP Ta’miriyah Surabaya mengembangkan aspek Kognitif dan emosional siswa serta aktif mengikuti pembinaan karakter yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Surabaya. (Tim Online SPETA)