Action Plan penggunan Rumah Belajar di daerah terkendala sinyal internet – Studi Kasus di SMPN 3 Semende Darat Tengah

Sahabat rumah belajar!, perkenalkan nama saya ardi. Saya merupakan guru mata pelajaran IPS di SMPN 3 Semende Darat Tengah, Kab. Muara Enim, Prov. Sumatera Selatan. Juga merupakan peserta pembaTIK level 3 Sum-Sel tahun 2019.

Sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21, dimana TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) harus terintegrasi dalam pembelajaran (termasuk dalam pembelajaran IPS), saya berinisiatif menggunakan rumah belajar yang beralamat di https://belajar.kemdikbud.go.id dalam mendukung proses pembelajaran.

Sayangnya, dalam menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan abad 21 atau sering juga dikenal sebagai era revolusi industri 4.0, saya menemukan kendala, terutama dalam hal belum tersedia nya akses internet. Jangankan akses internet, sinyal handphone pun di sekolah ini sangatlah sulit di dapat.

Beginilah kenyataan nya. Indonesia memang terdiri atas wilayah yang sangat luas. Kontur daerah nya pun bermacam-macam, dan ada beberapa wilayah di Indonesia ini yang masih kesulitan dalam akses internet, beberapa bahkan kesulitan sumber listrik karena belum masuknya PLN.

Meskipun begitu, melalui tulisan saya kali ini, saya ingin membuktikan kepada guru-guru Indonesia, bahwa kendala-kendala yang kita hadapi tidak boleh membuat kita menyerah untuk menyajikan pendidikan terbaik kepada generasi penerus bangsa. Jika kita bersungguh-bersungguh dan bertekad kuad, maka Insya Allah, tuhan akan membukakan jalan.

Sahabat rumah belajar!, SMPN 3 Semende Darat Tengah berlokasi di Jl. Raya Matang Pauh Desa Swarna Dwipa Kec. Semende Darat Tengah Kab. Muara Enim Prov. Sumatera Selatan. Desa Swarna Dwipa berada di perbatasan kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat. Lokasi yang bersuhu dingin ini, berada di daerah perbukitan, dan merupakan bagian dari bukit barisan yang terhubung dengan gunung dempo di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Sebagian besar masyarakat di Desa Swarna Dwipa bermata pencaharian sebagai petani kopi dan padi.

rumah belajar di SMPn 3 Semende darat tengah

Sebagai guru yang bertugas di SMPN 3 Semende Darat Tengah, saya memiliki beban moril untuk mengangkat pendidikan di daerah ini. Meskipun jauh dari perkotaan, namun tetap saja para orang tua di sekolah ini memiliki harapan supaya anak mereka kelak tidak bernasib sama dengan mereka sebagai petani.

Saya berpikir keras bagaimana memajukan pendidikan di SMPN 3 Semende Darat Tengah. Untuk penerapan rumah belajar, Action Plan pun saya susun.

Action Plan No.1 : Sosialisasi Rumah Belajar

Hal pertama yang akan saya lakukan untuk menerapkan pendidikan Abad 21 di SMPN 3 Semende Darat Tengah adalah mensosialisasikan tentang keberadaan portal rumah belajar, memperkenalkan manfaat yang bisa mereka ambil, fitur-fitur rumah belajar, dan instruksi untuk menginstal aplikasi andorid rumah belajar pada gadget peserta didik.

Jadi ceritanya, di SMPN 3 Semende Darat Tengah memang belum ada akses internet, tapi di beberapa tempat di sekitar tempat tinggal peserta didik, Alhamdulillah sinyal internet ada, walaupun tidak seberapa kencang.

Harapan saya, dengan memperkenalkan rumah belajar kepada peserta didik di SMPN 3 SDT, mereka akan tertarik, dan di sela-sela kesempatan mereka bisa buka sendiri portal rumah belajar.

Action Plan No.2 : Sosialisasi dan Penggunaan Kelas Maya

Setelah mereka kenal dengan rumah belajar, saya akan menggunakan kelas maya untuk proses pembelajaran, yaitu kelas Sejarah Sultan Mahmud Badarudin II. Ide nya adalah ; di luar jam sekolah, peserta didik bisa membuka kelas maya dan membaca materi yang telah di unggah di kelas maya. Peserta didik juga bisa menyelesaikan tugas dan mengirim ke kelas maya, serta menyelesaikan soal-soal yang tersedia.

Saya memanfaatkan keunggulan kelas maya dari portal rumah belajar yang bisa digunakan tidak hanya ketika pembelajaran di kelas tapi juga di mana saja selagi terkoneksi internet
Supaya peserta didik tidak kebingungan bagaimana cara menggunakan kelas maya, terlebih dahulu saya tentunya harus mensosialisasikan penggunaan kelas maya tersebut.

Selain melatih keterampilan mereka dalam menggunakan TIK, kegiatan ini diharapkan juga membantu peningkatan kompetensi mereka sesuai yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran yang saya rancang.

Tentunya akan ada kendala-kendala yang saya temui untuk menggunakan kelas maya ini. Misalnya tidak semua peserta didik memiliki handphone android dan kebanyakan tidak memiliki kuota internet. Tapi yang terpenting adalah niat dan usaha. Jadi, doa’kan ya sahabat rumah belajar!. Mudah-mudahan rencana yang saya rancang mendapat hasil yang diharapkan. Aamiin.

Itulah tadi 2 action plan yang bisa saya share untuk menggunakan rumah belajar di daerah terkendala sinyal internet. Semoga bermanfaat !