Menembus Batas Dengan Rumah Belajar

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TIK menjadi tidak terelakkan lagi, hal tersebut sesuai dengan tuntutan dari pendidikan abad 21. Pada pendidikan abad 21 ini, semua komponen pendidikan dituntut untuk meningkatkan sumber dayanya salah satunya yaitu memiliki kemampuan dalam hal teknologi informasi dan komunikasi (melek TIK). Ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi saya seorang pendidik yang wajib untuk terus menggali ilmu dan informasi yang berkaitan dengan hal teknologi informasi dan teknologi untuk dapat dimanfaatkan sebagai media dalam proses pembelajaran demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
Bersinergi dengan hal itu pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pustekkom juga menjawab tantangan tersebut dengan mengembangkan sebuah Portal pembelajaran yang dikenal dengan Rumah Belajar. Portal Rumah belajar adalah portal yang memiliki tujuan untuk memfasilitasi ketersediaan konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik, seperti bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi yang disajikan dalam bentuk multimedia yang simple dan mudah digunakan. Dengan portal ini diharapkan proses belajar mengajar akan semakin lebih menarik dan menyenangkan.
Portal Pembelajaran Rumah Belajar

Portal pembelajaran gratis yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pustekkom ini semakin hari semakin menggema di Indonesia. Penyebaran informasi tentang keberadaan dan manfaat rumah belajar dalam kegiatan pembelajaran tak henti dilakukan agar portal ini dapat digunakan semaksimal mungkin demi mendukung kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu bentuk penyebaran informasinya adalah dengan memberdayakan peran guru-guru di provinsi masing-masing di seluruh Indonesia dalam bentuk Sahabat Rumah Belajar yang nantinya menjadi Duta Rumah Belajar.
Duta Rumah Belajar 2019

Sebagai salah satu sahabat Rumah Belajar, saya begitu antusias dan bersemangat sekali untuk menyebarkan “virus” Rumah Belajar ini kemana saja, dimana saja, dan dengan siapa saja melalui kegiatan sosialisasi baik secara tatap muka maupun dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini yaitu melalui media sosial. Tahun ini merupakan tahun kedua saya menjadi sahabat rumah belajar, setelah tahun lalu belum berhasil untuk sampai pada tahap Duta Rumah Belajar untuk mewakili wilayah Sumatera Selatan, tahun ini saya masih tetap mencoba lagi karena sepertinya telah jatuh cinta dengan portal ini.
Pada tahun pertama yaitu tahun 2018 lalu sosialisasi yang saya lakukan masih belum optimal, masih terbatas dimana hanya mencakup lingkungan sekolah disekitar saya yang masih dalam satu wilayah kabupaten dengan target hanya siswa dan guru pada jenjang SMA. Sedangkan di tahun ini saya mencoba “menembus batas” tersebut walau dengan berbagai tantangan dan halangan yang ada baik dalam segi jarak, kondisi, dan waktu.

Menembus batas Jarak, Kondisi, dan Waktu
Kegiatan sosialisasi rumah belajar ini pertama kali dilakukan kepada pihak sekolah tempat saya bertugas yaitu SMA Negeri 1 Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Kepala sekolah, para guru, bahkan siswa-siswi merespon dengan sangat baik portal pembelajaran ini. Para guru dan siswa-siswi mulai mendaftar dengan membuat akun di Rumah Belajar dan mulai memanfaatkan pembelajaran di fitur Kelas Maya. Pembelajaran di Kelas Maya, sudah mulai dimanfaatkan oleh siswa-siswi mulai dari mengunduh modul yang berisi materi pembelajaran, mengunduh tugas, dan mengunggah tugas yang sudah mereka kerjakan, sampai nanti pada mengerjakan soal ujian yang ada di kelas maya tersebut.
Dengan kondisi fisik yang sedang berbadan dua pada usia kehamilan 32 minggu anak yang ketiga ini, tidak menjadi halangan saya untuk melakukan sosialisasi Portal Rumah Belajar ini kemana saja dan kepada siapa saja. Sosialisasi berikutnya dilakukan dengan merambah kesemua jenjang pendidikan mulai dari bertemu dengan siswa-siswi dari jenjang SD, SMP, SMA, para tenaga pendidik (guru), hingga ke jenjang perguruan tinggi bertemu dengan para dosen dan para alumni FKIP Biologi UNSRI.
Salah satu dokumentasi saat sosialisasi Rumah Belajar kepada siswa SD

Sosialisasi ini saya lakukan di dua kabupaten/kota yang masih dapat saya jangkau, yaitu di kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir tempat saya bertugas. Dengan jangka waktu sosialisasi yang diberikan kurang lebih hanya satu bulan, tetap saya lakukan semaksimal mungkin dengan kendala jarak yang harus ditempuh melewati dua wilayah kabupaten/kota tersebut tanpa kendaraan pribadi, dan dalam kondisi fisik kehamilan besar. Namun halangan tersebut malah menjadi tantangan bagi saya untuk lebih antusias lagi menyebarkan informasi yang begitu bermanfaat ini dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja.
Bertemu dengan berbagai orang dengan berbagai latar belakang, merasakan energi antusias dan semangat mereka untuk mendapatkan informasi yang begitu bermanfaat ini membuat saya pun lebih dan terus bersemangat untuk terus melakukan hal positif ini menyebarluaskan Portal pembelajaran Rumah Belajar ini kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja walau dengan segala halangan dan tantangan yang ada demi terus membangun SDM Unggul Indonesia Maju. Inilah menembus batas dengan Rumah Belajar.